Begitu si Kecil menginjak usia 1 tahun, Mama tentu sudah harap-harap cemas menanti ia mencapai milestone penting dalam hidupnya. Semua yang serba pertama bakal ia temui, terutama dalam aspek tumbuh kembang.
Perkembangan bahasa termasuk salah satu yang ditunggu. Mama pasti menunggu apa kata pertama yang meluncur dari bibir mungil anak. Sebagian besar anak pada usia 1-3 tahun mengalami perkembangan bahasa yang cukup mengagumkan.
Ia tidak sekadar memahami perkataan atau instruksi sederhana dari Mama, tapi juga mulai merangkai beberapa kata untuk mengungkapkan keinginannya.
Dikutip dari laman IDAI dan Raising Children Australia, berikut perkembangan bahasa yang umum terjadi pada anak usia 1-3 tahun.
1. Usia 12 bulan
Pixabay/timkraaijvanger
Pada usia ini, umumnya anak sudah mampu:
Mengerti nama benda-benda yang ia lihat sehari-hari.
Mengucapkan 3-6 kata
Mengangguk atau menggelengkan kepala saat ditanya
Menunjuk anggota tubuh dengan tepat
Menunjuk gambar yang dikatakan orang lain
Mengikuti instruksi satu langkah
Editors' Pick
2. Usia 18 bulan
rawpixel.com/Ake
Menginjak usia 18 bulan, kosakata anak telah bertambah dengan cepat. Beberapa hal yang mulai ia kuasai:
Jumlah kosakata mencapai 5-50 kata
Mengungkapkan keinginan dengan kata-kata yang cukup bisa dimengerti
Menyebut namanya sendiri
Memahami frase tertentu dan melakukannya, seperti “Boleh cium Mama?”
Memahami penjelasan yang sangat sederhana
3. Usia 2 tahun
primroseschools.com
Tepat pada usia 2 tahun, ucapan anak semakin mudah dimengerti orang lain. Beberapa hal yang ia bisa lakukan adalah:
Mampu merangkai 2-3 kata dalam satu kalimat pendek, seperti “Adek mau makan” atau “Kakak ikut juga.”
Mulai memakai kalimat tanya, misalnya, “Apa itu?” atau “Mau ke mana?”
Menyebutkan nama dan fungsi benda-benda yang ada di sekitarnya
Mengenal dan menyebutkan nama warna dengan tepat
Senang bernyanyi lagu-lagu anak yang berima
Memahami dan mengikuti instruksi 1-2 langkah, sepanjang benda yang disebutkan sudah ia kenal. Misalnya, “Ambil mainan Kakak dan taruh dalam kotak.”
Bisa menjawab pertanyaan Mama seperti siapa, apa, dan di mana, tetapi belum mengerti jika ditanya mengapa dan bagaimana
Mengerti rutinitas harian dan bisa menebak apa yang akan terjadi berikutnya jika ia sudah melakukan sesuatu. Misalnya, Mama memintanya memakai sandal, berarti ia akan pergi ke luar rumah.
4. Usia 3 tahun
childrensmercy.org
Begitu anak hampir mencapai usia 3 tahun, orang yang jarang bertemu dengan si Kecil cukup bisa memahami apa yang diucapkan. Artinya, ia sudah bisa menuturkan kata-kata mendekati pengucapan yang benar, bukan lagi bahasa bayi. Jadi, kata-kata yang meluncur lebih jelas dan bermakna.
Beberapa keterampilan yang sudah ia kuasai dengan cukup baik:
Tertarik mendengarkan percakapan dan cerita dari orang-orang di sekitarnya
Menyebutkan nama, umur, dan jenis kelamin
Mengerti perbedaan antara “punyaku” dan “punyamu”
Mulai berinteraksi lewat percakapan pendek dengan Mama
Menceritakan hal-hal yang ia lakukan hari itu secara sederhana, tetapi mungkin saja ia melewatkan beberapa detail, meski sebagian besar tepat.
Caranya bicara mulai mirip orang dewasa di sekitarnya. Ya, si Kecil mulai mahir meniru kata-kata yang diucapkan Mama!
Ia mulai bertindak seperti bos dan memerintah orang lain
5. Tanda-tanda yang patut diwaspadai
parenting.com
Daftar di atas bisa menjadi panduan Mama dalam memantau tumbuh kembang si Kecil. Namun, jika ia mengalami tanda-tanda berikut, ada baiknya Mama segera mencari solusi ke dokter spesialis anak atau psikolog.
Anak tidak menunjukkan ketertarikan untuk berkomunikasi
Kesulitan memahami instruksi sederhana
Kurang tertarik bermain dengan orang lain atau lebih asyik sendiri
Penguasaan kosakata minim
Kurang kontak mata
Tidak merespons saat dipanggil
Setelah Mama mengetahui garis besar perkembangan bahasa anak usia 1-3 tahun, usahakan untuk terus memantau si Kecil ya, Ma.
Perlu diingat bahwa anak tumbuh dan berkembang pada tahapan berbeda satu sama lain. Bisa saja si kakak pintar bicara pada usia belum genap 2 tahun, sementara si adik baru lancar pada usia 3 tahun.
Kalau Mama menemukan sesuatu yang aneh atau tidak biasa pada perkembangan bahasanya, membawa ia ke dokter spesialis anak atau psikolog adalah langkah terbaik.
Semakin dini gangguan tumbuh kembang itu terdeteksi, semakin cepat ditangani, semakin besar pula peluang anak untuk mengejar ketertinggalan dari anak seusianya.