Baca artikel Popmama lainnya di IDN App

Apakah Mata Juling pada Anak Dapat Disembuhkan?

Mata juling
Yap.or.id

Bagi Mama, kondisi tubuh anak merupakan suatu hal yang penting. Namun, terkadang kondisi tubuh anak tidak selalu sesuai dengan yang diharapkan.

Salah satunya adalah kondisi mata juling. Hal ini tentu membuat hati Mama terasa cemas saat melihat mata si Kecil tampak juling atau tidak sejajar.

Mungkin Mama belum begitu memahami apa itu mata juling, apa penyebabnya, dan apakah kondisi ini berbahaya bagi penglihatan dan perkembangan anak.

Tenang, Mama tidak sendiri. Banyak orangtua yang awalnya bingung dan khawatir ketika menghadapi kondisi ini.

Untuk itu, Popmama.com merangkum informasi mengenai kondisi mata juling pada anak, agar Mama tidak khawatir lagi!

Apa Itu Mata Juling?

Mata
Freepik/Mateus Andre

Mata juling, atau dalam istilah medis disebut strabismus, adalah kondisi di mana kedua mata tidak sejajar atau tidak bergerak bersama saat melihat suatu objek.

Artinya, saat satu mata mengarah lurus ke depan, mata yang lain bisa melihat ke samping, atas, atau bawah. Kondisi ini terjadi karena otot-otot yang menggerakkan mata tidak bekerja secara koordinasi dengan baik, sehingga mata kiri dan kanan bergerak ke arah yang berbeda.

Pada anak-anak, mata juling biasanya mulai terlihat sejak usia 1–4 tahun dan dapat menyebabkan gangguan penglihatan jika tidak segera ditangani.

Gejala yang bisa Mama perhatikan antara lain mata yang tidak sejajar, anak sering menutup salah satu mata, memiringkan kepala saat melihat sesuatu, atau kesulitan fokus.

Jika dibiarkan, mata juling dapat menyebabkan mata yang lebih lemah menjadi “malas” (ambliopia), sehingga penglihatan anak bisa terganggu secara permanen

Gejala Mata Juling

Anak menggosok mata
Freepik/rawpixel.com

Gejala mata juling pada anak itu beragam, lalu apa saja gejala mata juling yang perlu Mama perhatikan? Berikut adalah gejala mata juling:

  • Mata tidak sejajar: Satu mata tampak lurus ke depan, sementara mata satunya tampak bergerak ke arah lain.

  • Menutup salah satu mata atau memiringkan kepala: Anak sering menutup satu mata atau memiringkan/memutar kepala saat melihat sesuatu agar lebih jelas.

  • Menyipitkan mata saat terkena cahaya: Anak tampak sering menyipitkan mata, terutama saat berada di bawah sinar matahari yang terang.

  • Penglihatan ganda: Anak bisa mengeluh melihat dua gambar dari satu objek (penglihatan ganda), meski kadang sulit diungkapkan oleh anak yang masih kecil.

  • Kesulitan memperkirakan jarak: Anak tampak kesulitan saat memperkirakan jarak atau bentuk benda tiga dimensi, sehingga sering tersandung atau menabrak.

  • Sering berkedip atau mengeluh mata lelah: Anak tampak sering mengedipkan mata atau mengeluh matanya lelah dan sakit kepala

Satu hal yang perlu Mama perhatikan adalah jika melihat gejala-gejala di atas, segera konsultasikan ke dokter mata anak. Penanganan dini sangat penting agar tidak terjadi gangguan penglihatan permanen pada si Kecil.

Penyebab Mata Juling

Mata anak
Freepik/pvproductions

Mama, mata juling pada anak biasanya terjadi karena ada gangguan pada otot-otot yang menggerakkan bola mata, sehingga kedua mata tidak bisa bergerak bersama-sama dengan baik dan fokus ke arah yang sama.

Beberapa penyebab dan faktor risiko mata juling pada anak yang penting Mama ketahui antara lain:

  • Kelahiran prematur, yang membuat perkembangan otot dan saraf mata belum sempurna.

  • Kelainan genetik, seperti sindrom Down yang memengaruhi perkembangan otot dan saraf.

  • Cerebral palsy (lumpuh otak), yang menyebabkan gangguan kontrol otot termasuk otot mata.

  • Hidrosefalus, yaitu penumpukan cairan di otak yang bisa mengganggu saraf pengontrol mata.

  • Cedera kepala atau trauma pada mata, yang dapat merusak otot atau saraf penggerak mata.

  • Tumor otak, yang dapat menekan saraf penglihatan dan otot mata.

  • Gangguan refraksi mata seperti rabun jauh, rabun dekat, atau astigmatisme yang tidak dikoreksi sehingga menyebabkan mata malas (amblyopia) dan akhirnya mata juling.

  • Infeksi virus tertentu seperti campak yang parah, yang bisa memengaruhi saraf dan otot mata.

Selain itu, anak yang memiliki riwayat keluarga dengan mata juling juga berisiko lebih tinggi mengalami kondisi ini.

Diagnosis pada Mata Juling

Dokter memeriksa mata anak
Freepik

Mama, untuk mendiagnosis mata juling pada anak, dokter akan melakukan beberapa langkah penting agar bisa memastikan kondisi mata si Kecil dengan tepat:

  1. Tanya jawab riwayat kesehatan
    Dokter akan menanyakan gejala yang Mama amati, riwayat kesehatan anak, serta apakah ada anggota keluarga yang juga mengalami mata juling.

  2. Pemeriksaan fisik mata
    Dokter akan memeriksa posisi mata, apakah keduanya sejajar atau tidak, serta melihat gerakan mata saat mengikuti objek bergerak.

  3. Tes ketajaman penglihatan (visus)
    Tes ini untuk mengetahui seberapa jelas anak dapat melihat objek pada jarak tertentu, sekaligus mendeteksi kemungkinan mata malas (amblyopia).

  4. Uji refleks cahaya kornea (Hirschberg test)
    Dengan menggunakan senter kecil, dokter mengamati pantulan cahaya pada kornea. Jika pantulan tidak simetris, ini menandakan mata juling.

  5. Cover test (tes tutup buka mata)
    Dokter menutup satu mata anak secara bergantian untuk melihat apakah mata yang terbuka bergerak mengoreksi posisi, menandakan adanya juling tersembunyi.

  6. Pemeriksaan pergerakan bola mata
    Dokter mengevaluasi kemampuan mata bergerak ke berbagai arah dan fokus bersama.

  7. Pemeriksaan bagian dalam mata (funduskopi)
    Untuk memastikan tidak ada gangguan lain di dalam bola mata yang mungkin menyebabkan juling.

  8. Pemeriksaan tambahan seperti pemeriksaan refraksi dan penggunaan prisma
    Untuk mengetahui apakah gangguan penglihatan seperti rabun jauh atau astigmatisme menjadi penyebab atau faktor yang memperparah mata juling.

  9. Pemeriksaan penunjang seperti CT scan atau MRI
    Jika dicurigai penyebabnya berasal dari otak atau saraf pengontrol mata.

Diagnosis yang tepat sangat penting agar dokter dapat menentukan pengobatan yang sesuai dan mencegah komplikasi seperti gangguan penglihatan permanen pada anak.

Pengobatan pada Mata Juling

Anak memakai kacamata
Freepik

Mama, untuk mengobati mata juling pada anak, ada beberapa cara yang biasanya dilakukan dokter sesuai dengan penyebab dan tingkat keparahan kondisi anak:

  1. Menggunakan kacamata atau lensa kontak
    Jika mata juling disebabkan oleh gangguan penglihatan seperti rabun jauh atau mata plus, kacamata khusus bisa membantu meluruskan mata dan memperbaiki fokus penglihatan anak.

  2. Memakai penutup mata sementara (patching)
    Penutup mata dipasang pada mata yang lebih kuat untuk merangsang mata yang lemah agar bekerja lebih aktif dan menguatkan otot-otot mata. Biasanya dipakai selama 2–6 jam sehari, terutama efektif untuk anak di bawah 7 tahun.

  3. Latihan mata (vision therapy)
    Latihan khusus seperti brock string atau push up pencil membantu meningkatkan koordinasi dan kekuatan otot mata agar mata bisa bergerak dan fokus bersama dengan lebih baik.

  4. Obat tetes mata
    Dokter dapat memberikan obat tetes mata yang mengaburkan penglihatan mata yang lebih kuat sehingga mata yang lemah dipaksa bekerja lebih keras. Efeknya biasanya bersifat sementara.

  5. Suntik botox
    Botox disuntikkan ke otot mata yang lebih kuat untuk melemahkan otot tersebut sementara waktu, sehingga otot mata yang lemah dapat dilatih. Suntikan ini perlu diulang setiap 3–4 bulan karena efeknya tidak permanen.

  6. Operasi otot mata
    Jika pengobatan non-bedah tidak cukup, operasi dilakukan untuk mengencangkan atau mengendurkan otot-otot mata agar posisi mata bisa sejajar. Operasi dilakukan dengan anestesi umum dan terkadang perlu operasi lanjutan untuk penyetelan

Komplikasi yang Bisa Terjadi pada Mata Juling

Anak kecil menggunakan kacamata
Freepik

Mama, jika mata juling pada anak tidak segera ditangani dengan tepat, bisa menimbulkan beberapa komplikasi serius yang memengaruhi penglihatan dan kualitas hidup anak, antara lain:

  • Mata malas (amblyopia)
    Ini adalah komplikasi paling umum, di mana otak mulai mengabaikan sinyal dari mata yang juling karena penglihatan dari mata tersebut tidak jelas. Akibatnya, penglihatan pada mata yang lemah tidak berkembang dengan baik dan bisa menjadi permanen jika tidak diobati sejak dini.

  • Gangguan penglihatan ganda (diplopia)
    Anak atau orang dewasa dengan mata juling bisa mengalami penglihatan ganda karena otak menerima dua gambar berbeda dari kedua mata yang tidak sejajar.

  • Kesulitan memperkirakan jarak dan kedalaman
    Mata juling mengganggu kemampuan anak untuk melihat dengan koordinasi kedua mata, sehingga anak kesulitan menilai jarak benda-benda di sekitarnya, yang bisa menyebabkan sering tersandung atau menabrak.

  • Pandangan kabur dan kelelahan mata
    Anak bisa merasa penglihatannya kabur dan sering merasa lelah atau sakit kepala akibat mata yang terus berusaha fokus dengan posisi yang tidak normal

Cara Mencegah Mata Juling

Anak sedang cek mata
Freepik

Mama, mata juling pada anak umumnya sulit dicegah sepenuhnya karena seringkali disebabkan oleh faktor bawaan atau genetik. Namun, Mama bisa melakukan beberapa langkah pencegahan agar risiko mata juling berkurang dan komplikasi dapat dihindari, yaitu:

  • Pantau kesehatan mata anak sejak lahir hingga masa prasekolah
    Rutin periksa mata anak ke dokter agar gangguan penglihatan atau mata juling bisa terdeteksi lebih awal dan segera ditangani.

  • Perhatikan posisi bayi saat bermain dan tidur
    Hindari mengajak bayi bermain atau meletakkan mainan di atas kepala atau terlalu tinggi sehingga bayi terus melihat ke atas. Mata bayi yang terlalu sering melihat ke atas bisa memicu mata juling karena secara alami mata lebih sering melihat ke bawah.

  • Segera tangani gangguan penglihatan
    Jika anak memiliki rabun jauh, rabun dekat, atau gangguan lain seperti katarak, segera beri penanganan dengan kacamata atau perawatan sesuai anjuran dokter. Gangguan penglihatan yang tidak dikoreksi bisa memicu mata juling.

  • Perhatikan faktor risiko keluarga
    Jika ada riwayat keluarga dengan mata juling, lebih waspada dan lakukan pemeriksaan mata rutin untuk anak.

  • Latihan mata secara teratur
    Setelah diagnosis, latihan mata yang dianjurkan dokter bisa membantu memperkuat otot mata dan koordinasi penglihatan anak

Nah Ma, itulah informasi lengkap mengenai gangguan mata juling pada anak. Mengetahui informasi sedini mungkin dapat mencegah terjadinya gejala mata juling lebih lanjut.

Namun, apabila Mama merasa khawatir berlebih saat menyadari gejalanya muncul, segera konsultasi dengan profesional. Cegah penyebab mata juling sedini mungkin, agar anak bisa tumbuh dengan sehat dan bahagia!

Share
Editorial Team