5 Tips Mengatakan 'Jangan' pada Si Kecil
Mengatakan jangan pada anak memang gampang-gampang susah ya, Ma?
14 Februari 2019

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seperti yang Mama ketahui saat ini banyak sekali artikel parenting yang isinya himbauan bagi para orangtua untuk menghilangkan kata 'jangan' kepada anak mereka, dan mengganti kata jangan tersebut dengan ucapan nasehat.
Tak sedikit psikolog yang menyarankan pada orangtua untuk menghindari kalimat negatif yang mengandung kata ‘jangan!’ karena pada usia balita, anak masih kesulitan dalam menyimpulkan kalimat negatif. Selain itu mereka sedang anti dilarang.
Menurut penelitian, larangan orangtua dapat menyebabkan rasa percaya diri anak tidak berkembang maksimal. Sehingga dikhawatirkan di masa mendatang anak akan memiliki sifat minder, takut dan tidak berani mengambil risiko.
Artikel parenting dan himbauan psikolog semacam ini baik untuk dipertimbangkan. Kita memang harus berhati-hati dalam mendidik anak dan menerapkan pola asuh yang tepat. Tetapi Mama boleh saja tidak 100% setuju.
Bagi sebagian Mama, mengatakan 'tidak/jangan' pada anak akan mengajarkan si kecil mengetahui batasan-batasan perilaku yang bisa diterima. Apabila Mama tidak dapat menghindari kalimat 'jangan', Mama dapat memperhatikan tips-tips berikut:
1. Beri penjelasan dan alasan di balik kata ‘jangan’
Mama dapat memberi kalimat nasehat dan penjelasan positif setelah kalimat larangan yang Mama ucapkan pada si Kecil. Hal ini akan membuatnya mengerti mengapa Mama mengatakan 'Jangan'.
Contohnya adalah sebagai berikut: "Jangan naik ke pohon nanti jatuh. Kalau jatuh sakit sekali rasanya."
Dengan menggunakan alasan yang masuk akal dan jujur, anak-anak akan lebih mudah mengerti. Ketika ia tetap melakukan hal yang dilarang, lalu menemukan hal yang membuat ia tidak nyaman ia akan merasa apa yang dikatakan Mama nya adalah benar dan bukan sebuah larangan yang biasa.
Editors' Pick
2. Gunakan suara yang tenang namun tegas
Mengatakan 'jangan' juga bisa berdampak positif pada anak apabila Mama mengucapkannya dengan nada yang tenang tetapi tegas. Bukan dengan cara berteriak marah.
Lambat laun si Kecil akan memahami bahwa tidak semua penolakan adalah hal yang buruk. Selama Mama bisa mengemas kalimat larangan disertai nasehat positif, maka anak akan mematuhi serta menghargai Mama.