Cari Tahu 5 Alasan Mengapa Anak Menjadi Pemalu

Cobalah memahami seluruh aspek pada pertumbuhan anak

12 Februari 2020

Cari Tahu 5 Alasan Mengapa Anak Menjadi Pemalu
Pixabay/PublicDomainPictures

Sebagai orangtua, cobalah untuk memahami seluruh aspek pertumbuhan anak. Apalagi jika mereka menjadi sosok yang pemalu.

WebMD mengatakan, secara umum tidak ada yang salah dengan menjadi pemalu. Anak-anak pemalu sering menjadi pendengar yang baik dan lebih sedikit kesulitan di sekolah. Namun anak yang pemalu menjadi masalah ketika menghalangi apa yang biasanya diharapkan.

Mungkin orangtua perlu mendapatkan saran profesional jika sang anak sudah tidak mau sekolah, kesulitan berteman hingga merasa enggan untuk pergi ke pesta ulang tahun.

Dengan demikian, sebaiknya cari tahu 5 alasan anak menjadi pemalu. Berikut informasi selengkapnya dari Popmama.com :

1. Anak pernah menjadi korban bullying

1. Anak pernah menjadi korban bullying
Pixabay/Bob_Dmyt

Kepribadian anak yang pernah diintimidasi lebih cenderung menjadi sensitif dan pemalu. Di mana korban bullying sangat berkaitan dengan rendahnya rasa percaya diri.

Menurut Masters in Psychologyg Guide, bullying seharusnya menjadi sorotan media. Di sinilah memaksa orangtua, guru, administrator maupun pembuat kebijakan untuk melangkah, melakukan sesuatu serta mencari tahu di mana itu terjadi dan siapa yang biasanya menjadi korban.

Ya, dampak buruk dari korban bullying ialah anak jadi merasa rendah diri. Tak mengherankan jika ia lebih memilih bersembunyi di sudut ruangan, jauh dari semua orang.

Editors' Pick

2. Rendahnya rasa percaya diri di lingkungan sosial

2. Rendah rasa percaya diri lingkungan sosial
Pixabay/esudroff

Sebenarnya anak pemalu merasa kurang yakin atas kemampuannya dalam bergaul. Dengan kata lain, ia tidak percaya diri di lingkungan sosialnya.

Di mana rasa malu adalah perasaan takut atau tidak nyaman yang disebabkan oleh orang lain, terutama dalam situasi baru atau di antara orang asing.

Ketakutan ini dapat menghambat kemampuan anak untuk melakukan dan memiliki hubungan yang sehat.

Child Mind menjelaskan, seharusnya orangtua menanamkan kepercayaan pada anak. Pasalnya anak yang percaya diri mampu menghadapi tantangan baru tanpa rasa takut.

3. Anak memiliki orangtua yang otoriter

3. Anak memiliki orangtua otoriter
Pixabay/Bob_Dmyt

Sebenarnya anak pemalu mungkin ingin bersosialisasi, namun mereka kerap merasa takut, ragu dan tidak tahu bagaimana caranya.

Hal ini disebabkan oleh sikap orangtuanya yang sering memarahi atau mengolok-oloknya. Dampaknya anak akan memperoleh tingkat kepercayaan diri yang rendah dalam berbagai situasi sosial.

Dikutip dari laman Healthline, diyakini bahwa kebanyakan anak-anak pemalu karena interaksi dengan orangtua. Di mana mereka memiliki orangtua yang otoriter atau terlalu protektif. Tentu ini dapat menyebabkan anak menjadi pemalu.

Jadi cobalah untuk memahami perasaan anak dan posisikan cara pandang Mama. Perlu diingat, peran orangtua dalam pembentukan karakter anak sangatlah penting.

4. Anak tidak suka menjadi pusat perhatian

4. Anak tidak suka menjadi pusat perhatian
Pixabay/_Alicja_

Sebenarnya anak yang terlalu pemalu bisa mengalami kesulitan dalam menjalani kehidupannya.

Penyebab anak pemalu biasanya karena ia tidak suka menjadi pusat perhatian. Dengan kata lain, sang anak lebih senang berada di belakang layar. 

Dilansir dari Better Health, seorang anak yang pemalu akan merasa cemas atau terhambat dalam situasi yang ia tidak dikenal. Kemungkinan besar akan dibatasi dengan rasa gugup jika mereka sedang di dalam suatu acara.

Ya, anak yang pemalu merasa bingung harus berkata apa ketika orang mulai memberi perhatian penuh kepadanya.

5. Adanya rasa takut akan penolakan sosial

5. Ada rasa takut akan penolakan sosial
Pixabay/nonperson

Saat anak masuk usia 2-3 tahun, mereka mulai mengenal rasa cemas, ragu dan malu. Terkadang anak tidak merasa percaya diri terhadap apa yang dilakukannya, apalagi untuk bereksplorasi.

Salah satu yang menjadi penyebab adalah bahwa mereka takut akan rasa penolakan. Hal inilah yang membuat mereka tidak percaya dan ragu untuk meminta atau menunjukkan sesuatu.

Very Well Family memaparkan, orangtua harus meluangkan waktu memerhatikan perilaku anak. Terkait anak memiliki rasa takut akan penolakan yakni apakah ia ada gangguan obsesif kompulsif, kecemasan sosial atau depresi.

Bila anak pernah mengalami penolakan dan dikucilkan oleh teman-temannya, bisa jadi ia akan merasa takut pengalaman ini terulang kembali.

Itulah kelima alasan mengapa anak menjadi sosok yang pemalu. Di sini orangtua dapat menentukan cara yang tepat untuk mendorong keberaniannya melawan rasa malu.

Baca juga:

The Latest