Anak Suka Menghisap Jempol? Ternyata Ada Manfaatnya lho!
Melarang anak menghisap jempol dapat memengaruhi piskologisnya saat dewasa nanti
6 Februari 2020

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hampir sebagian besar balita memiliki kebiasaan tertentu saat umurnya mulai bertambah. Beberapa suka memasukan benda ke dalam mulutnya, sedangkan yang lain senang menghisap jempol kapanpun ada kesempatan.
Melihat kebiasaan anak menghisap jempol, Mama tentu menjadi resah dan khawatir. Secara naluri, Mama akan melarangnya karena tidak ingin kebiasaan tersebut bertahan hingga anak dewasa. Apalagi, tidak ada jaminan jempol anak bersih dari kotoran maupun bakteri.
Namun ternyata, kebiasaan menghisap jempol memberikan manfaat bagi pertumbuhan anak lho, Ma! Tidak percaya? Yuk, simak fakta menghisap jempol berikut ini:
1. Menghisap jempol adalah fase perkembangan yang wajar
Ternyata, hampir semua anak akan memiliki kebiasaan menghisap jempol pada umur tertentu lho, Ma. Pasalnya, kebiasaan ini adalah bagian dari perkembangan oral anak.
Saat menghisap jempol, anak akan melatih kemampuan menghisap, menggigit, dan mengunyah. Alhasil, kemampuan anak untuk menelan makanan padat pun akan berkembang dengan lebih cepat.
Dengan kata lain, menghisap jempol menunjukan perkembangan anak berjalan dengan normal.
Editors' Pick
2. Menghisap jempol memengaruhi psikologis anak di masa depan
Tahukah Mama? Melarang anak menghisap jempol dapat memengaruhi psikologis anak ketika ia dewasa nanti. Anak berpotensi tumbuh menjadi pribadi yang kurang baik, pemarah, penuntut, dan lain-lain.
Selain itu, larangan di masa balita tersebut juga meningkatkan potensi anak memiliki kebiasaan tertentu saat ia dewasa nanti, seperti kebiasaan menggigit kuku, mengemut benda tertentu, hingga merokok.
Wah, daripada hal-hal itu terjadi, lebih baik biarkan anak melewati fase perkembangan ini ya, Ma!