9 Tanda si Kecil telah Beranjak Menjadi Balita

Masa balita adalah masa penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak

23 November 2019

9 Tanda si Kecil telah Beranjak Menjadi Balita
Pexels/Alexander Dummer

Waktu berlalu begitu cepat. Rasanya baru kemarin si Kecil berada di dalam perut Mama, sekarang ia sudah mulai belajar bicara hingga berjalan. Bahkan sebentar lagi, si Kecil akan memasuki masa perkembangan yang selanjutnya, yaitu masa balita.

Balita merupakan akronim dari “bayi lima tahun.” Istilah ini merujuk pada periode usia setelah masa bayi, yaitu saat anak berusia dua hingga lima tahun atau 24-60 bulan.

Meski demikian, masa balita bukanlah tentang usia saja. Lebih daripada angka, masa ini merupakan masa emas bagi pertumbuhan dan perkembangan anak.

Bahkan, pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi di masa ini akan menjadi penentu keberhasilan anak di masa depan lho, Ma.

Karena begitu penting dan tidak bisa terulang, tidak ada salahnya Mama bersiap-siap sedini mungkin.

Yuk, simak sembilan tanda yang akan terjadi ketika si Kecil beranjak balita berikut. Mengenali tanda-tanda berikut akan membantu Mama memahami anak!

1. Anak menjadi lebih cerewet

1. Anak menjadi lebih cerewet
Freepik/V.ivash

Menurut American Academy of Pediatrics, rata-rata anak berhasil mengucapkan kata pertamanya saat berusia satu tahun. Kemampuan ini pun terus berkembang seiring pertambahan usia.

Oleh karena itu, masa balita adalah masa dimana anak menjadi lebih cerewet. Ia tidak lagi mengungkapkan keinginan melalui tangisan.

Di satu sisi, hal ini akan memudahkan Mama. Tapi disisi lain, Mama harus siap jika anak terus menghujani Mama dengan pertanyaan ya!

2. Mobilitas anak semakin tinggi

2. Mobilitas anak semakin tinggi
Pixabay/profile

Saat anak sudah bisa berjalan atau berlari, mobilitasnya akan semakin tinggi. Ia tidak lagi bisa duduk diam di tempat tidur. Jika Mama lengah sedikit, bisa aja anak sudah berlarian ke dapur atau ruang keluarga.

Nah, untuk menghadapi hal ini, pastikan rumah menjadi tempat yang aman. Beri pelindung tambahan pada sudut meja atau kursi supaya anak tidak terluka saat membenturnya. Mama juga perlu memasang pagar di daerah tangga supaya anak tidak terjatuh.

3. Anak lebih aktif bermain

3. Anak lebih aktif bermain
Freepik

Jangan heran jika seisi rumah Mama berubah menjadi taman bermain ketika anak memasuki usia balita. Mama mungkin akan menemukan mainan anak yang berserakan dimana-mana.

Sofa Mama mungkin akan menjadi trampolin dan lemari menjadi tempat persembunyian.

Pasalnya saat masa balita, anak memang menjadi lebih aktif bermain. Nah, Mama bisa memanfaatkan keaktifannya ini dengan memberi mainan-mainan edukasi untuk membantu perkembangan anak.

Editors' Pick

4. Jadwal tidur yang berubah

4. Jadwal tidur berubah
Freepik

Jika dulu Mama bisa menikmati waktu me-time saat anak sedang tertidur di pagi hari, maka Mama harus mulai merelakan atau mengganti jadwal waktu me-time Mama. Pasalnya memasuki masa balita, anak akan lebih sulit tidur kembali di pagi hari. Ia akan menghabiskan waktunya untuk bermain.

Namun disisi lain, waktu tidur malam anak pun akan menjadi lebih lama. Nah, ini merupakan saat yang tepat untuk memulai sleep training supaya anak memiliki jadwal tidur yang tetap.

5. Anak mulai memilih-milih makanan

5. Anak mulai memilih-milih makanan
livelyeaters.com

Pada masa balita, anak mulai memiliki pendapatnya sendiri, termasuk dalam hal makanan. Mama mungkin akan merasa anak lebih rewel saat makan. Tidak mau sayur, tidak mau wortel, hanya ingin yang manis-manis. Hal ini adalah hal yang wajar.

Bahkan, tidak jarang anak balita melakukan aksi mogok makan saat menu makanan yang ada tidak sesuai dengan keinginannya lho, Ma.

Selain memilih-milih makanan, anak juga akan mencoba untuk makan sendiri. Meskipun berantakan, biarkan anak mencobanya ya. Hal tersebut akan melatih motorik anak lho.

6. Memulai potty training

6. Memulai potty training
hip2save

Beberapa anak akan menolak menggunakan popok saat ia sudah memasuki usia balita.

Nah, inilah saat yang tepat bagi Mama untuk memulai potty training. Bagaimanapun, tidak mungkin anak menggunakan popok untuk selamanya bukan?

Karenanya, mulai ajarkan anak untuk pergi ke WC saat ia ingin buang air. Mama. Juga bisa mengajarkan anak tentang pentingnya menjaga kebersihan alat kelamin selama potty training ini.

7. Mengalami tantrum

7. Mengalami tantrum
foreverymom.com

Tantrum adalah cobaan yang pasti dialami setiap orangtua ketika anaknya memasuki masa balita. Ledakan emosi ini membuat hal sepele terlihat rumit.

Meski demikian, Mama harus tetap tenang ya. Umumnya, tantrum terjadi karena anak belum memahami cara meluapkan emosinya.

Oleh karena itu, Mama perlu lebih aktif mencari tahu penyebab anak tantrum. Berikan pertanyaan-pertanyaan yang dapat membantu anak meluapkan emosinya, seperti “Kamu ngantuk?” atau “Kamu lapar?”

Mama juga bisa mengatasi tantrum dengan mengalihkan perhatian anak dengan cara memberikan camilan atau mainan kesukaannya.

8. Cemas ketika berpisah dengan Mama dan Papa

8. Cemas ketika berpisah Mama Papa
Freepik/nestea06

Seiring bertambahnya usia, anak akan mulai belajar bersosialisasi. Bahkan, jika Mama mendaftarkan anak Mama ke playgroup atau kelompok bermain, Mama mungkin harus berpisah dengannya selama beberapa jam.

Nah, pada masa balita, anak akan merasa cemas jika terpisah dari orangtuanya. Tidak heran banyak anak yang menangis di sekolah.

Oleh karena itu, ajarkan anak untuk terpisah dari Mama secara perlahan. Meskipun hati Mama juga sedih, tetap lakukan hal tersebut demi perkembangan anak!

9. Mengagetkan Mama dengan perilaku polosnya

9. Mengagetkan Mama perilaku polosnya
Freepik

Masa balita tidak hanya berkaitan dengan hal-hal yang menjengkelkan saja lho, Ma. Justru Mama akan menemukan banyak hal menakjubkan yang tidak terpikirkan.

Bisa saja ia mengangetkan Mama dengan pemikiran-pemikiran dan perilaku polosnya. Seperti tiba-tiba mencium Mama, memeluk, atau menanyakan pertanyaan-pertanyaan out of the box.

Oleh karena itu, nikmati masa-masa ini. Bagaimanapun, masa balita tidak akan bisa terulang lagi.

Itulah sembilan tanda yang menunjukan bahwa si Kecil sudah menjadi balita. Setiap anak pasti akan mengalami hal-hal tersebut. Jika Mama kesulitan menghadapi masa ini, Mama bisa mencari pendapat atau tips dari orangtua lainnya.

Mama juga bisa membaca artikel-artikel di Popmama.com sebagai referensi!

The Latest