Bermain adalah hal yang penting buat anak. Dunia imajinasinya terkadang tak terpikirkan oleh orang dewasa seperti Mama-Papa. Itulah penting buat Mama mengajak si Kecil untuk belajar tetapi sambil bermain.
Tentu si Kecil bakal suka banget, Ma. Kali ini Popmama.com mau sharing tentang pentingnya bermain untuk si Kecil. Soalnya justru dengan bermain, si Kecil secara nggak langsung membangun proses belajar bernama See-Think-Act.
Apa itu? Penasaran? Langsung simak aja berbagai permainan sambil belajar di bawah ya, Ma!
1. Berwisata dan bermain di taman
123rf.com/champlifezy
Berwisata dan bermain di taman memungkinkan si Kecil melihat berbagai lingkungan dan aktivitas di sekitarnya. Berbagai penelitian menyebutkan bisa membawa pada interaksi sosial yang positif, memperkuat ikatan keluarga, dan memberikan kesempatan untuk belajar.
Aktivitas di taman juga dapat meningkatkan pemahaman tentang lingkungan alam dan pentingnya menjaga lingkungan. Si Kecil melihat apa aja di taman sampai hal tsb membantu pemahamannya dan mendukung dia belajar pintar. Misalnya si Kecil bisa melihat berbagai jenis pohon dan tanaman yang mungkin sebelumnya dia tidak kenali.
Pas banget nih Ma untuk membiarkan si Kecil untuk melihat apapun di sekitarnya (See). Karena hal tersebut penting untuk proses belajar pintar. Lalu apa lagi yang bisa ajak si Kecil mengoptimalkan proses belajarnya? Keep scrolling, Ma!
Editors' Pick
2. Bermain peran bersama keluarga
123rf.com/maroke
Bermain peran bersama anak memiliki dampak positif untuk perkembangan mereka. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal "Child Development" (2013), bermain peran bersama orang tua dapat meningkatkan kemampuan sosial, kognitif, dan emosional anak.
Hal ini membantu mereka memahami peran sosial, meningkatkan kreativitas, serta mengembangkan keterampilan berbicara dan mendengarkan. Contohnya, saat bermain peran, si Kecil melihat dan mendengar (See) orangtua memerankan suatu profesi.
Hal ini mendorongnya untuk berpikir (Think) bahkan meniru yang orang tua lakukan atau merespon secara langsung dengan turut bermain peran (Act). Inilah proses simpel dan menyenangkan untuk menstimulasi si Kecil untuk berpikir dari apa yang sehari-hari di lihat.
Mama bisa ajak bermain peran seperti penjual dan pembeli. Dokter dan pasien. Guru dan murid dan lain sebagainya sebagai permainan perannya.
Selain itu, bermain peran bersama orang tua memperkuat ikatan keluarga, meningkatkan rasa percaya diri anak, dan memberikan wadah untuk mengatasi masalah dan emosi lho Ma. Ini adalah cara yang efektif untuk mendidik anak sambil menjalin hubungan yang sehat dan mendukung pertumbuhan mereka secara holistik.
3. Kenalkan cara pembuatan mainan sendiri dari barang bekas
123rf.com/ferli
Mendorong anak-anak untuk membuat mainan dari barang bekas memiliki manfaat penting dalam perkembangan mereka. Menurut penelitian dari American Academy of Pediatrics (2018), aktivitas seperti ini dapat meningkatkan kreativitas, kemampuan pemecahan masalah, dan rasa percaya diri anak.
Melibatkan anak-anak dalam proses menciptakan mainan dari bahan bekas membuat si Kecil mengobservasi berbagai bahan yang bisa menjadi mainan (see). Lalu, membuat si Kecil juga memikirkan untuk mainan seperti apa yang bisa dibuat (think). Terakhir akhirnya bisa mengajak si Kecil untuk melakukan kreativitas merakit mainan dari barang bekas (act) dari apa yang dilihat (see) dan dipikirkan (think).
Selain itu, dengan menggalakkan anak-anak untuk berkreasi dengan barang bekas, Mama dapat membentuk generasi yang lebih melihat lingkungan dan berpikiran kritis.
4. Dukung awal belajar pintar dengan berikan nutrisi esensial
Dok. S-26
Secara tidak langsung seluruh kegiatan di atas merupakan salah satu metode proses belajar bernama See-Think-Act yaitu melihat-berpikir-bertindak.
See. Mereka belajar untuk melihat objek, orang, tempat, dan situasi secara lebih mendalam. Ini dapat mencakup pengamatan visual, pendengaran, penciuman, pengecap, dan perabaan.
Think. Setelah melihat dan mengamati, anak-anak didorong untuk memproses informasi yang mereka peroleh dan membentuk pemahaman mereka sendiri tentang apa yang mereka lihat.
Act. Si Little Learner diundang untuk mengambil tindakan berdasarkan pemahaman dan pengalaman mereka. Ini melibatkan keterlibatan fisik dan kreatif dalam mengungkapkan pemahaman mereka.
Proses belajar itu juga perlu didukung dengan asupan nutrisi yang tepat. Agar proses belajar See-Think-Act jadi semakin lengkap. Hal ini adalah bentuk dukungan yang penting bagi si Little Learner. Nutrisinya tentu bisa diperoleh dari berbagai macam makanan seperti ayam, telur, ikan, nasi, kentang, jagung dan sebagainya untuk memenuhi mikro dan makro nutrisinya.
Semua nutrisi tersebut akan membantu perkembangannya dengan baik mulai dari fisik hingga otak. Sebab, otak si Little Learner berkembang pesat selama masa kanak-kanak nutrisi yang tepat membantu pembentukan struktur otak dan transmisi sel saraf. Yang tentunya berkontribusi untuk perkembangan kognitif, memori, dan mendukung proses belajar See-Think Act.
Untuk anak berusia satu tahun keatas, pemberian susu pertumbuhan yang tepat juga penting, Ma. Mama bisa lengkapi kebutuhan nutrisi si Little Learner dengan S-26 Procal Nutrissentials yang mengandung lebih dari 26 nutrisi. Kaya akan Kolin, AA, DHA. Lalu ada Omega 3 dengan 107 mg/saji dan Omega 6 1149 mg/saji. Serta zat besi, zink, dan asam folat.
Kaya akan vitamin B kompleks (B1, B2, B6, dan Niasin) dan B12 serta tinggi protein untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Tinggi kalsium, vitamin D dan K untuk membantu pembentukan dan mempertahankan kepadatan tulang dan gigi.
Hal yang gak kalah penting Ma, S-26 Procal Nutrissentials punya rasa madu dan vanila yang lezat. Si Kecil pasti suka sih! Tersedia juga tersedia dalam berbagai kemasan 400 gr, 700 gr, 1400 gr. Mama ingin tahu lebih lanjut? Bisa cek di sini! (WEB)