4 Hal yang Harus Dipertimbangkan Saat Memilih Tempat Penitipan Anak
Percayakan anak Mama pada tangan yang tepat
1 Desember 2018

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memilih tempat penitipan anak atau daycare membutuhkan pertimbangan berat bagi Mama.
Meninggalkan si Kecil bersama orang lain karena Mama harus bekerja, pasti ingin semua kondisi bisa dipastikan baik-baik saja.
Sementara kini semakin banyak daycare bermunculan dengan aneka promosi yang menggiurkan.
Biar Mama tidak makin bingung, di bawah ini adalah panduan bijak memilih daycare yang tepat buat si Kecil.
Pertimbangkan empat hal berikut agar si Kecil mendapat asuhan yang baik selama dititipkan di sana.
1. Reputasi daycare di masyarakat
Saat memilih daycare untuk si Kecil, Mama pasti sebelumnya sudah melakukan survei.
Membandingkan satu daycare dengan yang lain dan melihat tanggapan masyarakat atau teman-teman Mama tentang reputasinya.
Pastikan Mama memilih daycare yang memiliki reputasi baik agar kesehatan dan keamanan si Kecil terjamin.
Biasaya, reputasi baik akan diikuti dengan harga yang sebanding juga. Hal ini juga tidak boleh Mama sepelekan.
Jika biaya yang harus Mama keluarkan terlampau tinggi, pertimbangkan lagi daycare lain dengan reputasi yang tak berbeda jauh tapi bisa membantu menghemat pengeluaran.
Editors' Pick
2. Kurikulum yang digunakan
Tidak hanya sekolah saja lho Ma, yang punya kurikulum!
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga mengatur kurikulum untuk TPA (Tempat Penitipan Anak).
Mama bisa mengunduhnya di beberapa portal penyedia dokumen standar pelaksanaan atau SOP.
Untuk keyword-nya Mama dapat mengetik Petunjuk Teknis Penyelenggaraan TPA pada situs pencarian di internet.
Kurikulum yang mendukung keberlangsungan daycare juga meliputi kompetensi para tenaga pengasuh.
Apakah mereka memang dipilih dari orang-orang yang berkompeten di bidang pendidikan anak usia dini, atau memiliki sertifikat khusus melalui pelatihan.
Dalam kurikulum yang ditetapkan pemerintah, setiap daycare wajib memberikan kegiatan yang menstimulus otak dan daya imajinasi anak.
Pilihan permainan dan kegiatannya bersifat edukatif untuk tiap tahapan usia.
Karena kini tak hanya balita saja yang dititipkan di daycare.
Kadang ada bayi berusia di bawah 1 tahun yang terpaksa harus dititipkan selama Mama bekerja.