Tips Aman Memberikan Sushi dan Sasimi untuk si Kecil

Jika tidak teliti, bisa jadi bahaya

16 Desember 2019

Tips Aman Memberikan Sushi Sasimi si Kecil
Pixabay

Sushi adalah makanan dari Jepang yang banyak menggunakan hasil laut sebagai komponen utamanya. Seringnya, sushi disajikan mentah. 

Saat ini, restoran sushi dan sashimi sudah banyak ditemui di mana-mana. Hampir semuanya menyajikan menu mentah. Jika Mama ingin memberikan menu mentah di restoran sushi untuk anak, harus mempertimbangkan keamanan. 

Jika tidak, si Kecil bisa saja memakan sushi yang tidak aman dari bakteri atau kuman. 

Lalu, apa saja tips aman memberikan sushi pada si Kecil? Berikut Popmama.com rangkumkan untuk Mama.

1. Berikan saat ia sudah memiliki imunitas yang baik

1. Berikan saat ia sudah memiliki imunitas baik
Freepik/rawpixel.com

Anak berumur 2 sampai 3 tahun memang sudah boleh makan apa saja, namun perkembangan sistem kekebalan tubuhnya belum bekerja dengan sempurna. 

Sedangkan anak berumur 4-5 tahun mulai memiliki imunitas yang mirip seperti orang dewasa. Meski beberapa ahli gizi menyarankan memberikan sushi dan sashimi ketika ia sudah memasuki umur 5 tahun. 

Ini dilakukan demi menghindari anak dari zat-zat berbahaya dan infeksi kuman yang bisa terdapat di menu mentah. 

Anak yang kekebalan tubuhnya belum sempurna lebih mudah terjangkit penyakit saat terpapar dengan bakteri dan virus yang menempel di makanan. 

Editors' Pick

2. Hanya makan di restoran dengan kebersihan yang terjamin

2. Ha makan restoran kebersihan terjamin
Sbs.com.au

Mengajak anak makan menu yang riskan dengan paparan kuman dan bakteri, sudah tentu harus memilih restoran yang aman. Aman di sini berarti memiliki kebersihan yang terjaga, sehingga menu yang disajikan memang higienis. 

Jika restorannya memiliki dapur terbuka, Mama bisa melihatnya dengan mudah bagaimana perlengkapan di dapur. Apakah mengenakan sarung tangan, masker penutup, dan bagaimana cara menyimpan makanannya. 

Dengan begitu, Mama bisa yakin bahwa menu yang akan diberikan pada si Kecil akan aman dan bebas dari bakteri. 

3. Pastikan topping menu mentahnya berkualitas baik

3. Pastikan topping menu mentah berkualitas baik
Freepik/Lifeforstock

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui apakah menu mentah di restoran sushi masih berkualitas baik atau tidak. 

Yang pertama adalah dari penampilannya. Selama daging ikan yang jadi topping sushi dan sashimi tidak lembek dan berair, berarti masih dalam kondisi baik. 

Selanjutnya, melihat tekstur dan rasa dari menu mentah tersebut. Seperti contoh daging ikan salmon. Untuk daging ikan yang masih segar dan berkualitas baik, tekstur lemaknya seperti puding, akan lembut saat digigit. 

Untuk aroma, yang berkualitas baik tidak akan berbau menyengat. Jika dicium, akan berbau daging ikan segar. 

4. Hindari daging ikan mengandung merkuri

4. Hindari daging ikan mengandung merkuri
Freepik/freephoto

Semakin besar ikan laut, semakin berpotesi ia mengandung merkuri. Salah satu menu mentah yang sebaiknya dihindari untuk diberikan pada si Kecil adalah ikan tuna, ikan todak, ikan bass, dan makarel karena mengandung merkuri yang tinggi. 

Sebagai gantinya, Mama bisa memberikan menu ikan salmon atau kepiting yang hanya mengandung sedikit, atau bahkan tanpa merkuri sama sekali. 

5. Jangan lewatkan jadwal vaksin si Kecil

5. Jangan lewatkan jadwal vaksin si Kecil
Freepik/spukkato

Mengonsumsi menu setengah matang, atau mentah membuat si Kecil memiliki risiko terinfeksi Hepatitis A serta parasit lainnya. Untuk itu, pastikan agar si Kecil mendapat vaksin sesuai dengan jadwalnya. 

Dengan begitu, tubuhnya bisa lebih siap dan terlindungi dari aneka penyakit, virus, bakteri, parasit, dan lainnya. 

Sushi dan sashimi adalah menu yang kaya akan gizi, namun pastikan untuk memberikan yang paling aman untuk si Kecil, ya!

Baca juga:

The Latest