Kapan Anak Balita Boleh Mengonsumsi Udang? Yuk Cari Tahu, Ma!
Udang termasuk risiko tersedak pada balita, lalu kapan si Kecil boleh makan udang?
17 Januari 2024

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Udang menjadi salah satu makanan laut atau seafood yang populer. Memiliki daging yang lembut dan tebal, membuat udang banyak digemari oleh segala kalangan usia.
Tak hanya itu saja, udang juga diketahui memiliki beragam manfaat bagi kesehatan tubuh. Misalnya seperti kandungan antioksidan dalam udang yang baik untuk kesehatan. Zat-zat ini juga dapat melindungi sel-sel tubuh terhindar dari kerusakan.
Namun karena memiliki kulit, kepala, dan ekor yang cukup keras, Mama mungkin bertanya-tanya kapan anak balita boleh mengonsumsi udang.
Nah untuk menjawab pertanyaan Mama, berikut Popmama.com telah merangkum beberapa informasinya di bawah ini!
1. Bolehkah balita mengonsumsi udang?
Seorang balita boleh mengonsumsi udang, namun perlu diingat bahwa udang berisiko menimbulkan alergi. Dilansir dari Solid Starts, udang adalah jenis kerang, yang merupakan alergen makanan yang paling umum.
Anak yang memiliki alergi udang, umumnya mengalami reaksi terhadap jenis kerang lain seperti kepiting dan lobster. Dan risiko yang lebih rendah pada jenis keluarga kerang, remis, gurita, tiram, scallop, siput, cumi-cumi.
Udang juga umumnya mengandung pengawet dengan sulfit, yang beberapa orang sensitif terhadapnya. Jika Mama memiliki riwayat keluarga alergi makanan laut, atau mencurigai si Kecil mungkin alergi terhadap kerang, konsultasikan dengan ahli alergi sebelum memasukkan udang.
Editors' Pick
2. Kapan balita boleh mengonsumsi udang?
Masih dilansir dari Solid Starts, secara teknis udang dapat diperkenalkan segera setelah anak siap untuk memulai makanan padat. Namun, Mama mungkin perlu menunggu hingga ulang tahun pertama anak, untuk menyajikan udang dengan teratur.
Teksturnya yang kenyal dan licin bisa jadi sulit dicerna oleh bayi, ditambah udang secara alami mengandung sodium yang tinggi, yang bisa tidak sehat jika dikonsumsi berlebihan.
Selain itu, udang juga merupakan risiko tersedak utama pada balita. Jika Mama ingin memperkenalkan udang kepada balita, berhati-hatilah untuk menyajikannya. Masak udang hingga matang, dan potong udang sesuai usia dan kemampuan anak dalam mengunyah, untuk mengurangi risiko tersedak.