Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

6 Jenis Permainan dan Manfaatnya untuk Anak

Mama menggendong anaknya di belakang
Freepik

Sebagai orangtua, tentu Mama selalu ingin memberikan yang terbaik untuk tumbuh kembang si Kecil, termasuk melalui aktivitas bermain.

Permainan bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga sarana penting yang membantu anak belajar, berkembang, dan mengekspresikan diri.

Setiap jenis permainan memiliki peran dan manfaat unik yang mendukung aspek fisik, emosional, hingga kecerdasan sosial anak.

Oleh sebab itu, Popmama.com akan mengajak Mama untuk mengenal berbagai jenis permainan yang tepat untuk buah hati beserta manfaatnya agar Mama bisa mendampingi dan memilih aktivitas bermain yang paling bermanfaat!

1. Physical play

Anak memanjat
Freepik/bearfotos

Physical play adalah aktivitas bermain yang melibatkan gerakan fisik anak secara aktif, seperti berlari, melompat, memanjat, meluncur, mengayun, dan menari. Aktivitas ini sangat penting karena membantu mengembangkan motorik kasar dan halus anak.

Manfaat physical play bagi anak sangat beragam. Dari segi fisik, anak yang rajin bermain fisik cenderung lebih sehat dengan tulang dan otot yang kuat, postur tubuh lebih baik, serta jantung dan paru-paru yang berfungsi optimal.

Selain itu, physical play juga dapat meningkatkan koordinasi, keseimbangan, dan menurunkan risiko obesitas serta penyakit seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

Dari sisi kognitif, aktivitas ini meningkatkan perhatian, konsentrasi, dan memori anak, yang membantu mereka lebih mudah mengikuti pelajaran di sekolah.

Sedangkan dari sisi sosial, physical play mendorong interaksi, komunikasi, dan kerjasama dengan teman sebaya, sehingga anak belajar bersosialisasi dan membangun hubungan yang positif.

Contoh permainan physical play yang bisa Mama ajak si Kecil lakukan antara lain, bermain lompat tali, berlari-lari kecil, bermain bola, memanjat alat permainan di taman bermain, atau menari bersama di rumah.

2. Constructive play

Anak sedang sensory play
Freepik

Constructive play adalah jenis permainan di mana anak terlibat dalam aktivitas membangun atau membuat sesuatu menggunakan berbagai bahan atau material seperti balok, lego, manik-manik, dough, atau puzzle.

Permainan ini menekankan proses berpikir dan kreativitas anak dalam merancang serta memecahkan masalah untuk mewujudkan ide atau imajinasi mereka menjadi sebuah bentuk atau objek nyata.

Manfaat constructive play sangat banyak. Permainan ini membantu mengembangkan kemampuan berpikir spasial, logika, perencanaan, kreativitas, dan pemecahan masalah anak.

Selain itu, constructive play melatih koordinasi antara mata dan tangan serta keterampilan motorik halus. Dari sisi sosial-emosional, anak belajar komunikasi, kerja sama, negosiasi, dan regulasi diri saat bermain bersama teman.

Permainan ini juga membantu anak melatih kesabaran dan fokus dalam menyelesaikan apa yang sedang dibangun.

Contoh permainan constructive play yang bisa Mama kenalkan adalah menyusun balok, meronce manik-manik, bermain puzzle, membentuk karya dengan dough, atau merakit mainan lego.

Dengan rutin mengikuti constructive play, anak tidak hanya terhibur tetapi juga terstimulasi berbagai aspek perkembangan penting untuk masa depan mereka.

3. Pretend play

Mama sedang belajar
Freepik/pikisuperstar

Pretend play adalah jenis permainan di mana anak-anak bermain dengan berpura-pura menjadi sesuatu atau seseorang, seperti dokter, guru, koki, atau bahkan karakter superhero.

Dalam permainan ini, anak menggunakan imajinasinya untuk menciptakan dunia fantasi sendiri dan memberikan makna simbolis pada objek di sekitarnya. Pretend play sering disebut juga sebagai permainan pura-pura atau imaginative play.

Manfaat pretend play sangat besar untuk perkembangan anak. Melalui permainan ini, anak dapat meningkatkan imajinasi dan kreativitasnya dengan membayangkan berbagai peran dan situasi.

Pretend play juga membantu anak lebih mengenal diri sendiri, mengekspresikan ide dan perasaan, serta melatih kemampuan sosial seperti komunikasi, kerjasama, dan mengendalikan diri saat bermain bersama orang lain.

Selain itu, pretend play dapat membantu anak belajar menyelesaikan masalah dan memahami aturan sosial dengan cara yang menyenangkan.

Contoh permainan pretend play yang bisa dilakukan antara lain bermain peran sebagai dokter yang sedang merawat pasien, menjadi koki yang memasak makanan, berjualan sebagai penjaga toko, atau berperan sebagai polisi yang menjaga keamanan.

Mama juga bisa ikut bergabung bermain pura-pura bersama si Kecil untuk memperkuat ikatan sekaligus mendukung tumbuh kembangnya.

4. Sensory play

Anak sedang sensory play
Freepik

Sensory play adalah jenis permainan yang melibatkan stimulasi satu atau lebih indera anak, yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, dan perabaan, serta melibatkan juga kesadaran spasial, keseimbangan, dan gerakan.

Melalui sensory play, anak-anak belajar mengenal dan memahami dunia sekitar mereka dengan cara yang langsung dan menyenangkan.

Manfaat sensory play bagi anak sangat luas. Pertama, permainan ini membantu meningkatkan perkembangan sensorik anak dengan merangsang indra, yang menjadi dasar penting bagi tumbuh kembang otak.

Tak hanya itu, sensory play melatih motorik halus dan kasar, membantu kemampuan fokus dan konsentrasi, serta merangsang kreativitas dan imajinasi anak.

Permainan ini juga dapat membantu regulasi emosi dan mengurangi stres, terutama bagi anak yang memiliki sensitivitas sensorik tinggi.

Contoh permainan sensory play yang dapat Mama lakukan bersama si Kecil antara lain bermain dengan pasir atau tanah liat untuk merasakan tekstur, bermain air untuk eksplorasi suhu dan sifat air.

Atau, Mama bisa menggunakan mainan berbasis tekstur seperti balok kayu atau boneka berbulu, serta bermain dengan slime atau bahan lain yang aman dan menarik untuk disentuh.

5. Exploratory play

Mama dan anak laki-lakinya
Pexels.com/Mary Nikitina

Exploratory play adalah jenis permainan yang mendorong anak untuk menjelajahi dan menemukan hal-hal baru di lingkungan sekitar mereka.

Dalam permainan ini, anak menggunakan panca indera seperti penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan, dan rasa untuk belajar dan memahami berbagai objek serta fenomena yang ada di sekitarnya.

Tujuan utama exploratory play adalah memfasilitasi rasa ingin tahu alami anak sehingga mereka bisa belajar secara aktif melalui pengalaman langsung.

Manfaat exploratory play sangat penting untuk perkembangan kognitif anak. Dengan eksplorasi, anak dapat mengembangkan kemampuan pengetahuan, kreativitas, dan pemecahan masalah serta meningkatkan rasa percaya diri.

Aktivitas ini juga membantu anak melatih keterampilan berpikir kritis dan meningkatkan kemampuan motorik kasar dan halus.

Selain itu, exploratory play dapat memperkuat ikatan antara anak dan orang tua atau teman bermain ketika dilakukan bersama-sama.

Contoh permainan exploratory play yang bisa Mama lakukan bersama si Kecil adalah mengajak anak menjelajah lingkungan sekitar seperti taman, kebun, atau pantai untuk mengenal berbagai jenis tumbuhan, hewan, dan benda alam.

Mama juga bisa menyediakan alat dan bahan sederhana yang memungkinkan anak bereksplorasi seperti balok susun, puzzle, busy book, atau bahkan messy play (sensory play) yang memberi kesempatan anak berinteraksi langsung dengan tekstur dan warna.

6. Social play

anak-anak sedang bermain
Freepik

Social play adalah jenis permainan yang melibatkan interaksi dan kerjasama antara anak-anak atau antara anak dan orang dewasa.

Dalam permainan ini, anak belajar bagaimana berkomunikasi, berbagi, bergiliran, serta memahami perasaan dan kebutuhan orang lain. Social play sangat penting untuk perkembangan kemampuan sosial dan emosional anak.

Manfaat social play sangat luas. Permainan ini membantu anak mengasah keterampilan sosial seperti kemampuan berkomunikasi, berpikir kritis, menyelesaikan konflik, dan bekerjasama dalam kelompok.

Selain itu, social play juga meningkatkan kemampuan empati, pengendalian emosi, dan rasa percaya diri anak saat berinteraksi dengan orang lain. Melalui social play, anak juga belajar aturan sosial dan bagaimana menjadi bagian dari komunitas.

Contoh permainan social play yang bisa Mama ajak si Kecil lakukan antara lain bermain peran (role play), seperti bermain rumah-rumahan, bermain toko-tokoan, atau bermain peran sebagai dokter dan pasien.

Contoh lain adalah permainan kerjasama seperti membangun menara dari balok secara bergantian, permainan tebak ekspresi wajah yang membantu anak mengenali emosi, dan permainan estetafet yang mengajarkan bergiliran dan kerja sama tim.

Nah Ma, itu dia jenis-jenis permainan untuk anak beserta manfaatnya. Setelah Mama membaca ini, semoga Mama dapat mengajak bermain anak sesuai dengan kebutuhannya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us

Latest in Kid

See More

Lirik Lagu Aku Seorang Kapiten, Lagu Anak Indonesia Populer

17 Des 2025, 19:05 WIBKid
Youtube.com/Uwa and Friends

Lirik Lagu Anak Kambing Saya

17 Des 2025, 17:50 WIBKid