Hernia pada Anak: Jenis, Gejala, dan Penanganannya

Ketahui penanganan terhadap penyakit hernia pada anak, Ma

25 Januari 2023

Hernia Anak Jenis, Gejala, Penanganannya
Freepik/freepik

Penyakit hernia merupakan salah satu kondisi yang umumnya dialami oleh anak-anak, terutama setelah lahir. Hernia terjadi di saat organ dalam tubuh menekan jaringan ikat di sekitarnya yang lemah.

Jaringan ikat seharusnya dapat menahan organ-organ tubuh di posisi atau tempat yang seharusnya. Namun, beberapa kondisi dapat mengakibatkan jaringan ikatan menjadi lemah.

Penderita hernia biasanya mengalami ini dan jaringan ikatnya tidak mampu menahan organ. Hal ini selanjutnya akan menyebabkan munculnya tonjolan atau benjolan pada bagian tubuh tertentu.

Untuk lebih menambah informasi, Popmama.com telah merangkum jenis, gejala, dan penangananhernia pada anakSimak baik-baik informasi berikut.

Gejala hernia pada anak

Gejala hernia anak
Freepik/freepik

Hernia biasanya memiliki gejala atau tanda-tanda yang tidak berbeda antara jenis-jenisnya. Seperti misalnya tonjolan atau benjolan yang terlihat dan dapat didorong. Berikut gejala hernia yang umum ditemukan:

  1. Adanya tonjolan/benjolan di selangkangan dekat paha
  2. Anak menangis terus-terusan
  3. Muncul tonjolan/benjolan yang akan membesar saat berdiri
  4. Hilangnya benjolan ketika sedang tidur/berbaring
  5. Ketika dipegang, tonjolan akan terasa lembut
  6. Adanya rasa nyeri tumpul di sekitar perut

Penyebab dari hernia sendiri diketahui akibat adanya gangguan pembentukan organ, terlahir saat masih prematur, dan bisa juga karena bawaan dari lahir. Biasanya hernia pada anak terjadi di bagian perut atau area antara perut dengan paha.

Berikut tiga jenis hernia yang terjadi pada anak:

Editors' Pick

1. Hernia Inguinalis pada anak

1. Hernia Inguinalis anak
Pexels/cottonbro studio

Melansir Children's Hospital of Philadelphia, jenis hernia pada anak yang umum adalah hernia inguinalis yaitu sebesar 80% anak.

Hernia inguinal terjadi ketika bagian usus terdorong melalui lubang di bagian bawah perut yang disebut sebagai kanal inguinalis. Alih-alih tertutup dengan rapat, saluran tersebut menyisakan ruang bagi usus untuk jatuh. Berikut penyebab hernia inguinal, dilansir dari KidsHealth.

Hernia inguinalis terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

  1. Hernia Inguinalis langsung, terjadi saat titik lemah berkembang di otot perut bagian bawah
  2. Hernia Inguinalis tidak langsung, terjadi saat kanal inguinalis gagal menutup sebelum lahir

Untuk mengobati hernia inguinalis, dokter umumnya akan melakukan operasi pada anak.

2. Hernia Umbilikalis pada anak

2. Hernia Umbilikalis anak
Pexels/cottonbro studio

Melansir KidsHealth, hernia umbilikalis terjadi saat bagian usus anak menonjol melalui dinding perut di dalam pusar dan benjolan akan muncul di bawah pusar. Penyakit ini sering terjadi pada anak berusia di bawah 6 bulan.

Tidak perlu khawatir, sebagian besar kasus hernia umbilikalis tidak menimbulkan masalah dan seharusnya tidak terasa menyakitkan.

Selain itu, sebagian besar hernia umbilikalis akan menutup dengan sendirinya ketika anak telah berusia 4 atau 5 tahun. Namun, apabila masih terbuka segera konsultasikan dengan dokter agar disarankan untuk melakukan operasi.

3. Hernia Epigastrik pada anak

3. Hernia Epigastrik anak
Pexels/MART Production

Hernia epigastrik lebih banyak dialami oleh anak laki-laki. Mengutip KidsHealth, hernia epigastrik terjadi saat bagian usus terdorong melalui otot perut di antara pusar dan dada.

Kebanyakan hernia epigastrik berukuran kecil, tidak menimbulkan gejala, dan tidak memerlukan pengobatan alias dapat sembuh secara sendirinya.

Namun, pada beberapa anak dapat terjadi gejala seperti nyeri di perut bagian atas dan tidak bisa sembuh dengan sendiri. Biasanya dokter akan menyarankan untuk melakukan operasi pada bagian tersebut.

Penanganan hernia pada anak

Penanganan hernia anak
Pexels/Los Muertos Crew

Apabila si Kecil mengalami gejala-gejala seperti:

  1. Merasakan sakit di area sekitar pusar atau selangkangan
  2. Muntah disertai dengan benjolan yang semakin membesar
  3. Benjolan menjadi lebih besar atau berubah warna
  4. Bagian pusar atau selangkangan terasa sakit ketika ditekan

Segera bawa ke dokter untuk diperiksa. Dokter akan memeriksa hernia pada anak dan memastikan apakah benjolan dapat masuk dengan sendirinya atau memerlukan USG untuk diobati secara lebih lanjut.

Mama pun dapat menangani hernia pada anak dengan berbagai cara, antara lain:

  1. Memberikan si Kecil air putih dalam jumlah yang cukup agar tetap terhidrasi
  2. Memberikan sayuran-sayuran hijau dengan kandungan serat, mineral, dan vitamin yang tinggi
  3. Memijat perut anak dengan minyak kelapa atau zaitun
  4. Memberikan buah berry untuk dikonsumsi

Itu dia jenis, gejala, dan penanganan hernia pada anak. Semoga informasi ini dapat membantu Mama mengidentifikasi gejala dan menangani anak saat terkena hernia ya.

Baca juga:

The Latest