6 Tips Memilih Mainan untuk Balita, Apa Saja yang Perlu Diperhatikan?

Pemilihan mainan juga penting bagi perkembangan si Kecil, Ma

17 Januari 2023

6 Tips Memilih Mainan Balita, Apa Saja Perlu Diperhatikan
Pixabay/ddimitrova

Memasuki usia 1 tahun ke atas, anak mulai aktif apalagi karena sudah belajar cara berjalan dan bergerak seleluasa mungkin. Ia akan terus bertumbuh dan berkembang hingga memasuki usia bersekolah.

Satu hal yang penting dalam perkembangan balita adalah bermain.

Bermain sangat berperan penting dalam aspek fisik, emosi, mental, intelektual, kreativitas, bahkan sosial bagi perkembangan si Kecil. Dengan bermain, ia akan melakukan sesuatu yang menurutnya menyenangkan.

Apakah Mama tahu? Ada beberapa aspek yang ternyata harus diperhatikan ketika memilih mainan yang sesuai untuk si Kecil.

Untuk membantu Mama, Popmama.com sudah merangkum 6 tips memilihmainan untuk balita yang diberikan oleh Dokter Spesialis Tumbuh Kembang Anak, Dr. Bernie Endyarni Medise.

Simak baik-baik ya, Ma!

1. Harus sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI)

1. Harus sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI)
Pexels/cottonbro studio

Yang paling pertama perlu diperhatikan adalah, "Apakah keamanan mainan sudah sesuai dengan Standar Nasional Indonesia?"

Kalau mainan berbahaya, keamanan si Kecil pun ikut terancam.

Misalnya, Dr. Bernie menyebutkan mainan yang cocok untuk anak di bawah usia 3 tahun adalah mainan yang tidak memiliki bagian kecil.

"Untuk mainan berdiameter kurang dari 1,75 inci atau 4,4 cm jangan diberikan pada anak yang berumur kurang dari 3 tahun," ucapnya.

Umumnya, anak-anak di usia balita selalu merasa penasaran. Apa pun yang ia lihat, entah akan dipegang, dimakan, bahkan dimasukkan ke hidung.

Ketika sebuah mainan memiliki bagian kecil, ada risiko balita akan menelan mainan tersebut sehingga membuatnya tersedak. Mainan yang disarankan adalah mainan yang cukup kokoh menahan tarikan atau putaran.

2. Berikan mainan khusus balita

2. Berikan mainan khusus balita
Pexels/cottonbro studio

Mainan khusus balita adalah mainan yang tidak berbentuk runcing, tidak dapat ditembakkan, dan tidak terbuat dari plastik tipis yang dapat mudah pecah.

Beberapa mainan yang cocok untuk balita 1-3 tahun dan perkembangannya, antara lain:

  1. Puzzle sederhana
  2. Ride on toys
  3. Pop up toys
  4. Balok
  5. Buku cerita bergambar

Selain itu, balita juga cocok diperkenalkan dengan kertas untuk menggambar dan juga krayon yang aman untuknya. Hal ini juga dijadikan antisipasi agar ia belajar menggambar di tempat yang telah disediakan, bukan tembok rumah.

Editors' Pick

3. Sesuai dengan perkembangan anak

3. Sesuai perkembangan anak
Pexels/Karolina Grabowska

Mainan untuk balita juga harus sesuai dengan perkembangan fisik, mental, dan sosialnya.

Contohnya, di atas usia 1 tahun anak sudah bisa menaiki mainan roda empat yang digerakkan oleh kakinya sendiri, maka ride on toys tepat untuk perkembangan fisiknya.

Mainan ride on toys sendiri dapat membantu anak melatih tungkai kaki menjadi kuat dan merangsang perkembangan motor kasar. Ini akan membantu si Kecil untuk dapat naik sepeda dengan baik di usia lebih besar.

Menurut Dr. Bernie, boneka realistis (realistic doll) pun cocok untuk perkembangan sosialnya. Di sini, anak dapat bermain peran merawat boneka tersebut untuk melatih rasa empatinya.

Mama bisa mengajak si Kecil seperti mengatakan, "Yuk, kita suapin bonekanya," lalu bergerak seolah-olah sedang memberi makan kepada boneka itu.

4. Bersifat multifungsi

4. Bersifat multifungsi
Pexels/Gustavo Fring

"Kita harus memberikan mainan yang dapat menstimulasi perkembangan anak," ucap Dr. Bernie saat menjelaskan bahwa orangtua perlu memilih mainan yang bersifat multifungsi.

Satu mainan diharapkan dapat memberi variasi sehingga stimulasi yang didapatkan oleh anak lebih beragam.

Selain itu, sejak dini anak sudah harus dilatih tentang problem solving (pemecahan masalah).

Permainan yang dapat melatih stimulasi perkembangan anak misalnya puzzle dan LEGO. Puzzle memiliki manfaat untuk merangsang perkembangan kognitif/kecerdasan anak dan juga keterampilan motorik halus.

LEGO yang diberikan pada balita haruslah yang berbentuk besar, bukan LEGO kecil yang biasa kita lihat dimainkan oleh remaja. Dengan bermain LEGO, kemampuan menyusun bentuk rumit si Kecil akan semakin terlatih.

5. Dapat membantu melatih konsep dasar

5. Dapat membantu melatih konsep dasar
Pexels/cottonbro studio

Pada usia ini, anak harus diperkenalkan dengan bentuk, warna, dan ukuran yang berbeda-beda. Oleh karena itu, Mama harus memberikan mainan yang berwarna-warni dan berbentuk.

Seperti contohnya shape-sorting toys, yakni mainan yang memiliki lubang-lubang geometris (persegi, persegi panjang, lingkaran, dan segitiga) yang harus diletakkan sesuai lubangnya.

Setiap bentuk geometri memiliki warna yang berbeda, ini bisa Mama jadikan kesempatan untuk memperkenalkan dasar-dasar warna.

Selain melatih konsep dasar, shape-sorting toys juga akan merangsang perkembangan kognitif/kecerdasan anak dan keterampilan motor halus, sesuai dengan kebutuhan perkembangan si Kecil.

Permainan tiruan berbentuk transportasi pun boleh dikenalkan di usia ini. Mama bisa mengenalkan bentuk mobil, pesawat, kereta api, dan sebagainya. Hal ini pun akan melatih imajinasi si Kecil.

6. Dapat melatih ketelitian dan ketekunan

6. Dapat melatih ketelitian ketekunan
Pixabay/katerinakucherenko

Terakhir, Dr. Bernie menyebutkan bahwa, "Permainan harus dapat melatih ketelitian dan ketekunan, selalu kreatif lewat berbagai variasi mainan yang dapat dilakukan."

Permainan mencocokkan gambar adalah salah satu variasi mainan yang cocok bagi si Kecil.

Mama bisa memberikan beberapa kartu dengan gambar yang mirip atau warna yang sesuai dengan gambar, lalu si Kecil harus mencoba mencocokkan mana gambar yang serupa.

Ketika bermain, ia akan konsentrasi mencari kartu-kartu yang benar sehingga ketelitian dan ketekunannya pun terlatih.

Demikian 6 tips memilih mainan untuk balita yang bisa langsung Mama coba. Semoga membantu!

Baca juga:

The Latest