Tips Mudik Aman dan Nyaman Bersama Anak

Hal yang harus Mama perhatikan sebelum mudik dengan si Kecil

14 April 2023

Tips Mudik Aman Nyaman Bersama Anak
Pexels/Kampus Production

Hari Idul Fitri sudah semakin dekat, lebaran sebentar lagi. Sebagian Mama dan Papa pasti ada yang pergi mudik, ada juga yang tidak. Pasti seru ya mudik bareng sekeluarga dengan anak?

Biasanya, sekeluarga pergi pulang kampung menggunakan mobil atau kendaraan umum seperti kereta api atau bis. Tapi, dengan naik kendaraan apa saja, kalau Mama dan Papa bawa si Kecil ikut mudik, harus diperhatikan secara teliti, lho. Beberapa hal bisa terjadi kepada anak saat mudik.

Selain dalam perjalanan, banyak juga ancaman yang dapat diterima si Kecil saat sudah sampai tujuan mudik.

Kali ini Popmama.com sudah merangkum Tips Mudik Aman dan Nyaman Bersama Anak dari dokter spesialis anak, dr. Satrio Bhuwono Prakoso M.Ked (Ped), Sp.A melalui Live TikTok Popmama pada Kamis, (13/04/23).

Yuk, dibaca dengan teliti Ma, Pa!

1. Kenali usia anak dan siapkan semua yang anak butuhkan

1. Kenali usia anak siapkan semua anak butuhkan
Pexels/Lisa Fotios

Orangtua kerap membawa anak saat mudik meskipun anak mereka masih sangat kecil. Papa dan Mama harus tahu bahwa usia anak yang pas untuk dibawa mudik adalah minimal tiga bulan. Di bawah itu tidak disarankan, ya! Saat usia anak sudah tiga bulan, anak sudah dapat beradaptasi serta imunnya sudah terbentuk dengan lebih baik.

Jika usia si Kecil masih lebih muda dari tiga bulan, sebaiknya agenda mudiknya ditunda dulu ya, Ma, Pa.

Kalau dipaksakan, si Kecil bisa jatuh sakit. Hal ini karena bayi di bawah usia tiga bulan jauh lebih mudah terpapar virus dibandingkan anak-anak atau orang dewasa.

Jika Mama dan Papa sudah paham dan mengenali usia anak, segera siapkan semua barang yang si Kecil butuhkan. Mulai dari baju ganti, minum yang cukup, camilan yang tidak terlalu menyengat baunya, P3K, hingga mainan untuk anak.

Camilan yang disiapkan jangan yang terlalu manis, gurih, atau asam, ya Ma, Pa!

Jika memiliki rasa yang terlalu kuat atau bau yang terlalu menyengat, maka bisa saja membuat anak merasa mual nantinya. 

2. Gunakan car seat pada anak

2. Gunakan car seat anak
Pexels/Ketut Subiyanto

Untuk Mama dan Papa yang mudik dengan mobil, sebaiknya membeli car seat untuk si Kecil. Terutama bila anak masih berusia satu sampai dua tahun. Namun, anak disarankan duduk di car seat hingga berusia lima tahun.

Car seat sangat penting untuk anak, lho, Ma. Hal ini karena car seat dapat mencegah anak terpental di dalam mobil. Ada beberapa jenis car seat sesuai usia anak yang bisa Mama dan Papa beli, nih.

  • Infant car seat, car seat ini untuk anak yang berusia sampai dengan dua tahun dengan berat 13-27 kilogram. Jenis car seat ini memiliki arah yang berlawanan dengan posisi duduk (rear-facing position).
  • Convertible car seat, car seat ini untuk anak yang memiliki berat 27-45 kilogram tapi belum mencapai usia dua tahun. Kursi ini lebih besar dibandingkan infant car seat dan posisinya juga berlawanan dengan posisi duduk. Namun, jika anak sudah berusia tiga tahun, kursi boleh dihadapkan ke depan.
  • Booster seat, kursi yang satu ini untuk anak yang berusia lebih dari tiga tahun dengan berat 30-40 kilogram. Posisi kursi ini menghadap ke depan dan disediakan sabuk pengaman untuk anak.

Editors' Pick

3. Awasi sekitar agar anak tidak sembarangan disentuh orang asing

3. Awasi sekitar agar anak tidak sembarangan disentuh orang asing
Pexels/Freelancer Jowel

Bagi orangtua yang memiliki anak berusia di bawah tiga tahun, tidak jarang banyak orang yang mengagumi kelucuan anak mereka hingga menyentuh si Kecil secara sembarangan. Hal ini tentu saja harus Papa dan Mama hindari karena dapat membahayakan si Kecil.

Awasi sekitar Mama dan Papa, jangan sampai si Kecil disentuh dengan cara apapun, mau itu dicubit atau dicium oleh orang asing. Mama dan Papa harus berani bilang tidak demi si Kecil.

Beberapa ancaman penyakit yang bisa diderita anak bila disentuh oleh banyak orang, yaitu :

  • Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
  • Pneumonia
  • Infeksi otak
  • Infeksi kulit

4. Cara yang bisa dilakukan untuk menghindari paparan virus

4. Cara bisa dilakukan menghindari paparan virus
Pexels/Valon Esati

Banyak kasus anak yang tiba-tiba sakit saat mudik atau setelah mudik. Mama dan Papa bisa menghindari paparan virus pada anak dengan menghindari keramaian. Keramaian dapat meningkatkan kemungkinan si Kecil terpapar virus.

Lalu, karena pandemi masih belum berakhir, Mama dan Papa serta anak jangan lupa untuk tetap memakai masker, ya! Terutama saat di ruang tertutup atau di keramaian. Bila di ruang terbuka dengan jumlah orang yang sedikit, Mama bisa melepas masker si Kecil kembali.

Terakhir, lakukan imunisasi COVID pada anak sebelum pergi mudik. Hal ini penting dilakukan agar daya tahan tubuh anak tetap terjaga selama mudik.

5. Apa yang harus Mama lakukan saat anak tiba-tiba demam?

5. Apa harus Mama lakukan saat anak tiba-tiba demam
Pexels/Juan Pablo Serrano Arenas

Inilah fungsi membawa P3K saat mudik. Apalagi jika sulit menemukan rumah sakit di perjalanan. Kalau si Kecil tiba-tiba demam di perjalanan, Mama dapat memberi si kecil obat demam seperti paracetamol atau ibuprofen.

Setelah itu, biarkan anak beristirahat atau tidur. Saat anak demam, jangan diberi minum teh ya, Ma! Cukup air putih saja.

6. Cara mencegah diare saat mudik

6. Cara mencegah diare saat mudik
Pexels/Andrea Piacquadio

Bila Mama dan Papa akan mudik dengan jarak perjalanan yang jauh, pastinya khawatir anak akan jatuh sakit. Seperti demam atau diare. Untuk mencegah diare, Mama dan Papa dapat melakukan beberapa cara.

Pertama, bawa bekal dari rumah. Tapi bekalnya juga harus yang sehat, ya, Ma! Apalagi kalau si Kecil sangat sensitif terhadap makanan. Bawalah bekal yang tidak mudah basi.

Kedua, jika Mama dan Papa memutuskan untuk makan di luar, cari makanan yang baik dan cocok untuk anak. Jangan beri anak jajan sembarangan.

Terakhir, hindari membeli makanan dan minuman yang sembarangan, es batu misalnya. Takutnya si Kecil malah tiba-tiba diare karena makan makanan yang tidak sehat.

Bila anak diare, Mama dapat memberi si Kecil oralit atau air kelapa untuk menggantikan cairan tubuhnya yang terbuang saat diare.

7. Bahaya anak balita duduk di depan

7. Bahaya anak balita duduk depan
Pexels/Ketut Subiyanto

Jika si Kecil masih berusia di bawah tiga tahun, maka ia masuk ke dalam kategori balita. Tahukah Mama dan Papa? Bahwa sangat berbahaya bila si Kecil duduk di depan.

Salah satu ancaman yang dapat diterima anak bila duduk di depan adalah jika terjadi kecelakaan, maka airbag mobil akan aktif dan keluar. Airbag dapat dengan cepat membunuh si Kecil.

Hal ini karena airbag mengembang dengan sangat cepat dalam waktu kurang dari 1/20 detik. Airbag memiliki kecepatan bergerak sebanyak 200 mph. Dengan kekuatan sebesar itu, airbag dapat menyebabkan cedera hingga membunuh.

Itu tadi informasi tentang tips mudik yang nyaman dan aman dengan anak yang telah Popmama.com rangkum dari live TikTok bersama dokter spesialis anak, dr. Satrio Bhuwono Prakoso M.Ked (Ped), Sp.A. Mama dan Papa tidak mau kan si Kecil kenapa-kenapa saat mudik? Yuk, diperhatikan keselamatan anak dalam perjalanan!

Baca juga :

The Latest