Membentuk Karakter Anak dan Mendukung Pengungsi melalui Charity Event

Anak-anak pengungsi berasal dari negara Somalia, Suria, Afghanistan, Sudan, dan Pakistan

27 Oktober 2023

Membentuk Karakter Anak Mendukung Pengungsi melalui Charity Event
Popmama.com/Michelle Velita

Dalam upaya besar untuk membentuk karakter anak dan mendukung pengungsi dari negara yang tengah menghadapi krisis, ISMILE Preschool, Miniapolis Plaza Indonesia, dan UNICEF bersatu dalam sebuah charity event yang sangat berarti.

Acara ini bertujuan untuk mengajarkan kepada anak-anak nilai-nilai kebaikan seperti kasih sayang, persahabatan, dan keberanian dalam berbagi. Melalui berbagai kegiatan dan inisiatif yang dilakukan dalam charity event ini, anak-anak dari preschool diberikan kesempatan untuk belajar tentang pentingnya kepedulian terhadap sesama, sehingga mereka dapat tumbuh menjadi individu yang penuh kasih dan bertanggung jawab.

Namun, tujuan dari acara ini tidak terbatas hanya pada pendidikan karakter anak-anak. Ini juga tentang memberikan dukungan dan harapan kepada anak-anak pengungsi yang telah mengalami pengalaman yang penuh tantangan.

Penasaran bagaimana acara ini dapat bermanfaat bagi anak-anak?

Simak selengkapnya dari rangkuman Popmama.com berikut ini.

1. Character building pada usia dini

1. Character building usia dini
Popmama.com/Michelle Velita

ISMILE Preschool menekankan pembentukan karakter anak-anak sejak usia dini, sebuah nilai yang diintegrasikan dengan sempurna dalam charity event yang diselenggarakan ini.

Maryati Lauw, Operational Director of ISMILE Preschool, menjelaskan, "Pendidikan awal adalah fondasi penting dalam membentuk karakter anak-anak. Kami percaya bahwa nilai-nilai seperti kepedulian dan keramahan harus diajarkan sejak dini, karena ini akan membantu anak-anak tumbuh sebagai individu yang peduli terhadap dunia di sekitar mereka."

Dalam konteks charity event ini, character building menjadi landasan yang menjadikan acara ini lebih kuat dan bermakna. Acara ini memberikan kesempatan bagi anak-anak preschool untuk mengaplikasikan nilai-nilai ini dalam tindakan nyata.

Prettny Hartono, Head of Marketing Miniapolis, menekankan, "Dengan anak-anak yang terlibat dalam acara ini, mereka dapat membuktikan secara langsung bagaimana karakter yang mereka bangun dapat membantu mereka menjadi agen perubahan dalam masyarakat."

Melalui charity event ini, anak-anak belajar untuk berbagi, peduli, dan bersikap ramah terhadap anak-anak pengungsi dari berbagai negara. Mereka melihat bagaimana kebaikan mereka dapat membantu menciptakan perbedaan dalam kehidupan anak-anak yang kurang beruntung.

Sebagai hasilnya, acara ini menciptakan pengalaman yang menggerakkan hati dan memberikan dampak positif pada karakter anak-anak.

Editors' Pick

2. Mengenalkan anak-anak pada keberagaman

2. Mengenalkan anak-anak keberagaman
Popmama.com/Michelle Velita

Supiani Winata, Owner-Director of ISMILE Preschool, mengatakan, "Kebetulan, bulan ini adalah United Nations Day. Maka kami pikir bisa mengambil kesempatan ini untuk mengenalkan anak-anak dengan berbagai negara."

Pengenalan anak-anak pada berbagai budaya dan bangsa ini memungkinkan mereka untuk belajar tentang keragaman global. Event ini memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk lebih memahami kehidupan anak-anak pengungsi dari berbagai negara yang datang ke Indonesia.

Acara ini menciptakan kesadaran tentang tantangan yang dihadapi oleh anak-anak dari latar belakang yang beragam, dan mengajarkan anak-anak tentang kepedulian, empati, dan dukungan kepada sesama, termasuk anak-anak pengungsi.

Dengan kata lain, charity event ini menghubungkan pengenalan anak-anak pada keberagaman dunia dengan misi membentuk karakter dan memberikan bantuan kepada anak-anak pengungsi.

3. Tanggung jawab sosial dan komunitas

3. Tanggung jawab sosial komunitas
Popmama.com/Michelle Velita

Maryati, kembali menekankan pentingnya memulai pendidikan karakter sejak dini, khususnya bagi anak-anak usia 6 bulan hingga 6 tahun. Ia mencatat, "Tentunya semua hal-hal baik semuanya harus dimulai dari usia dini sehingga mereka tumbuh dengan pengetahuan dan pengenalan akan hal-hal baik." 

Lebih lanjut, Supiani juga membahas tanggung jawab sosial dan peran komunitas dalam mendukung anak-anak pengungsi. Ia menyatakan, "Jadi mereka ini kita kenalkan dengan social responsibility, dan community." Ini menggambarkan bagaimana acara ini membantu anak-anak memahami pentingnya membantu sesama dan berkontribusi pada komunitas yang lebih besar.

Untuk alokasi dana, disebutkan bahwa 50% dari hasil penjualan tiket anak-anak preschool yang bermain di area Miniapolis akan disumbangkan untuk anak-anak pengungsi.

Charity event ini merupakan upaya nyata untuk membentuk karakter anak-anak dengan mengajarkan nilai-nilai kebaikan dan kepedulian.

4. Kolaborasi dan dukungan kepada pengungsi

4. Kolaborasi dukungan kepada pengungsi
Popmama.com/Michelle Velita

Dalam acara charity ini, banyak pihak bergandengan tangan untuk memberikan dukungan nyata kepada anak-anak pengungsi dari negara-negara yang dilanda konflik seperti Somalia, Suria, Afghanistan, Sudan, dan Pakistan.

Bukan sekadar penggalangan dana, charity ini adalah perwujudan dari komitmen untuk membantu anak-anak yang menghadapi situasi sulit.

Acara ini menawarkan dua aspek kunci yang mengubah hidup anak-anak pengungsi. Pertama, acara ini memberikan pendidikan yang sangat dibutuhkan untuk mereka.

Para pengungsi ini telah mengalami pengalaman yang sulit dan sering kali harus meninggalkan segalanya di negara asal mereka. Namun, di Indonesia, mereka mendapatkan peluang untuk belajar, dan acara ini memastikan bahwa mereka mendapatkan pendidikan yang layak.

Kedua, dana dari charity event ini akan digunakan untuk merancang ulang ruang kelas mereka yang sebelumnya sangat sederhana menjadi tempat yang lebih baik dan layak. Ruang kelas yang memadai adalah dasar dari pendidikan yang baik, dan inisiatif ini memberikan mereka lingkungan yang mendukung pertumbuhan mereka.

Supiani menyampaikan, "Kita sebagai warga Indonesia, kita bisa membantu membuat hidup mereka lebih berbeda ke arah yang lebih baik dan anak-anaknya juga."

Ini adalah contoh nyata bagaimana tindakan kebaikan, kolaborasi, dan komitmen terhadap character building dapat mengubah hidup anak-anak pengungsi, memberikan mereka harapan untuk masa depan yang lebih baik.

Baca juga:

The Latest