Mudah Mengingat, 5 Tanda Anak Punya Receptive Memory yang Bagus

Daya ingat merupakan kunci penting dalam proses belajar, terutama dalam perkembangan bahasa anak.
Tanpa memori yang baik, mustahil seseorang bisa mempelajari bahkan bahasa pertamanya. Untuk memahami sebuah kata, seperti “kursi”, misalnya, anak perlu menghubungkan bunyi kata tersebut dengan pengalaman melihat atau menggunakan benda yang dimaksud.
Hubungan ini bersifat arbitrer, karena tidak ada kaitan langsung antara bunyi “kursi” dan objeknya. Oleh karena itu, pembelajaran kosakata sering membutuhkan pengulangan.
Semakin sering seseorang perlu mendengar dan mengalami sesuatu sebelum memahaminya, semakin besar kemungkinan bahwa kemampuan memorinya masih perlu berkembang
Dalam dunia pembelajaran bahasa, latihan dan pengulangan menjadi penting karena berkaitan langsung dengan daya simpan otak terhadap informasi.
Nah, menariknya, beberapa anak punya kemapuan receptive memory terhadap kosakata yang kuat. Receptive memory adalah kemampuan untuk menyerap dan mengingat informasi, terutama kosakata, yang mereka dengar, dan mampu menggunakannya kembali secara tepat di waktu yang relevan.
Contohnya, saat Mama sedang menyiapkan makan dan mengambil sendok, si Kecil menunjuk dan bertanya, “Itu apa, Ma?” Lalu Mama menjawab, “Itu sendok,” Beberapa minggu kemudian, saat melihat sendok lagi, si Kecil mungkin langsung berkata, “Sendok!” atau bahkan berkata, “Mau pakai sendok, Ma.” Kemampuan anak mengingat kata yang pernah ia dengar, lalu menggunakannya kembali secara tepat di waktu yang relevan, menunjukkan bahwa ia memiliki daya ingat reseptif yang kuat.
Ini artinya, anak mampu menyerap informasi yang ia dengar, menyimpannya dalam ingatan, dan memunculkannya kembali ketika dibutuhkan.
Kemampuan seperti ini menunjukkan bahwa anak memiliki daya tangkap yang tajam dan sedang berada dalam fase perkembangan bahasa yang aktif.
Mereka senang bertanya, cepat mengingat jawaban, dan mampu menggunakan kata-kata yang mereka dengar dengan tepat sesuai konteks. Ini juga menunjukkan adanya kepekaan tinggi terhadap bahasa dan lingkungan sekitar.
Dalam artikel Popmama.com berikut ini akan dijelaskan 5 tanda anak punya receptive memory bagus. Coba amati, apakah anak mama dapat dengan bagus mengomunikasikan berbagai kosakata itu?
1. Dapat mengikuti arahan/perintah yang kompleks

Anak dengan kemampuan receptive memory yang baik mampu mengingat dan melaksanakan arahan yang kompleks tanpa perlu pengingat terus-menerus.
Misalnya, mereka dapat mengikuti instruksi bertahap seperti, “Ambil mainan dari kamar, bawa ke ruang tamu, dan letakkan di meja.” Kemampuan ini mencerminkan pemahaman yang mendalam terhadap bahasa dan kemampuan untuk memproses informasi secara efisien.
Menurut Northern Care Alliance, kemampuan untuk mengikuti instruksi yang lebih kompleks berkembang seiring bertambahnya usia, dengan anak usia 5–7 tahun mampu memahami instruksi dua hingga tiga langkah.
2. Memahami dan menjawab pertanyaan berdasarkan pengetahuan sebelumnya

Anak dengan memori reseptif yang baik dapat menjawab pertanyaan berdasarkan pengetahuan yang telah mereka pelajari sebelumnya.
Misalnya, mereka dapat menjawab pertanyaan seperti “Apa warna langit?” setelah sebelumnya diajarkan tentang warna.
Kemampuan ini menunjukkan bahwa mereka tidak hanya mendengar informasi, tetapi juga menyimpannya dalam ingatan jangka panjang dan menggunakannya saat diperlukan.
Menurut Kid Sense Child Development, pemahaman terhadap pertanyaan berkembang seiring bertambahnya usia, dengan anak usia 3–4 tahun mulai memahami pertanyaan seperti “Di mana mainanmu?” atau “Siapa itu?”
3. Memahami struktur tata bahasa dan hubungan logis antarkonsep

Anak dengan kemampuan memori reseptif yang baik dapat mengidentifikasi hubungan logis antarkonsep yang mereka pelajari dan menerapkannya dalam pemecahan masalah.
Anak dengan memori reseptif yang baik menunjukkan kemampuan memahami struktur kalimat secara utuh dan mengerti hubungan logis antarkata maupun antarklausa dalam kalimat.
Ini mencakup kemampuan memahami konjungsi seperti “karena,” “tapi,” “kalau,” serta memahami urutan kejadian berdasarkan struktur kalimat.
4. Menguasai kosakata dalam berbagai konteks yang sesuai

Anak dengan memori reseptif yang baik dapat menyerap kosakata dan menggunakannya secara tepat dalam berbagai konteks.
Mereka mampu memahami dan menggunakan kata-kata yang telah mereka dengar dalam situasi yang sesuai.
Menurut Kid Sense Child Development, anak usia 2–3 tahun mulai memahami kosakata dasar dan dapat mengikuti instruksi sederhana seperti “ambil sepatu” atau “cuci tangan.”. Ketika mereka sudah belajar kosakata itu dan benar-benar mengingat kosakata itu ketika melakukan aktivitasnya, maka itu mengindikasikan ingatan yang baik.
5. Memahami percakapan dan menghubungkan berbagai informasi

Anak dengan kemampuan memori reseptif yang baik dapat memahami percakapan, mengingat peristiwa, dan menghubungkan berbagai potongan informasi.
Mereka dapat mengikuti alur cerita, mengingat detail penting, dan membuat hubungan antara informasi yang berbeda.
Menurut Kid Sense Child Development, anak usia 4–5 tahun mulai dapat memahami cerita sederhana tanpa gambar dan menghubungkan informasi dari berbagai sumber.
Nah, Ma, itulah 5 tanda anak punya receptive memory bagus. Ketika berada dalam fase ini, kesempatan bagi Mama untuk memperkaya mereka dengan berbagai kosakata. Seringlah berbicara kepada mereka, agar proses belajar mereka lebih dinamis dan luas lagi.