Wajib Tahu, Perilaku Seksual Tidak Wajar pada Anak Usia 2-6 Tahun

Bukan sekadar memuaskan rasa ingin tahu, perilaku ini perlu segera ditindak

15 April 2024

Wajib Tahu, Perilaku Seksual Tidak Wajar Anak Usia 2-6 Tahun
Freepik/fizel

Bicara soal seks, bukan melulu hanya menjadi ranah orang dewasa. Sejak dini anak harus diperkenalkan tentang pendidikan seksual. Sesederhana perbedaan jenis kelamin, bagaimana merawat organ intim, hingga perkembangan seksual sesuai tahap usianya. 

Faktanya, sejak usia dini anak sebetulnya punya ketertarikan terhadap seks, lebih dari apa yang orangtua bayangkan. Terkadang mereka melakukan perbuatan-perbuatan yang mengejutkan untuk memuaskan rasa ingin tahunya.

Berikut ini Popmama.com merangkum beberapa perilaku seksual anak 2-6 tahun yang tidak wajar dan masih wajar, yang perlu diketahui orangtua, dilansir dari Healthy Children.

1. Perilaku seksual yang normal dan umum dilakukan anak

1. Perilaku seksual normal umum dilakukan anak
Freepik/drobotdean

Anak punya rasa ingin tahu ketika melihat bentuk kelaminnya sendiri. Hal ini dapat membuat mereka juga penasaran terhadap milik orang lain.

Berikut ini beberapa perilaku seksual yang normal dan umum dilakukan anak usia 2-6 tahun:

  • Memegang atau bermasturbasi dengan alat kelaminnya di depan umum atau secara privat
  • Melihat atau memegang alat kelamin teman sebayanya atau saudara di rumah
  • Menunjukkan alat kelaminnya ke orang lain
  • Berdiri atau duduk di dekat orang lain dengan sangat dekat
  • Berusaha mengintip orang lain yang sedang telanjang
  • Perilakunya jarang dilakukan dan dapat dialihkan

Editors' Pick

2. Perilaku seksual yang sedikit tidak wajar dilakukan anak

2. Perilaku seksual sedikit tidak wajar dilakukan anak
Pexels/Amina Filkins

Anak punya keinginan untuk mengeksplorasi lebih jauh lagi tentang alat kelamin dan mungkin merasakan kenikmatan darinya.

Berikut ini beberapa perilaku seksual yang sedikit tidak wajar dilakukan anak usia 2-6 tahun:

  • Menggesek-gesekkan tubuhnya ke tubuh orang lain
  • Mencoba memasukkan lidah ke dalam mulut saat mencium orang lain
  • Memegang alat kelamin orang dewasa
  • Menirukan gerakan atau mimik wajah yang terasosiasi dengan perilaku seksual
  • Perilakunya jarang dilakukan, tetapi ketika muncul dilakukan terus-menerus dan mengganggu orang lain

3. Perilaku seksual yang tidak wajar dilakukan anak

3. Perilaku seksual tidak wajar dilakukan anak
Pexels/mohamed abdelghaff

Rasa ingin tahu dan kenikmatan yang dirasakan anak membuatnya bertindak lebih demi memuaskan hasratnya. Dan hal ini tidak wajar dilakukan anak usia 2-6 tahun.

Berikut ini beberapa perilaku seksual yang tidak wajar dilakukan anak usia 2-6 tahun:

  • Meminta orang dewasa atau teman sebayanya untuk terlibat dalam perilaku seksualnya
  • Memasukkan benda ke dalam alat kelaminnya
  • Secara terang-terangan menirukan gerakan hubungan seks
  • Menyentuh alat kelamin hewan
  • Perilaku seksual tidak wajar yang dilakukan sering dan mengganggu orang lain

4. Perilaku seksual anak yang perlu segera ditindak

4. Perilaku seksual anak perlu segera ditindak
Pexels/Monstera
Ilustrasi

Orangtua perlu tahu kapan perilaku seksual anak menjadi red flag atau lebih dari sekadar rasa ingin tahu yang tidak berbahaya. 

Masalah perilaku seksual pada anak meliputi setiap tindakan yang:

  • Sering terjadi dan tidak dapat dialihkan
  • Menyebabkan rasa sakit emosional atau fisik, atau cedera pada diri sendiri atau orang lain
  • Diasosiasikan dengan agresi fisik dan marah ketika dilarang
  • Melibatkan paksaan atau dipaksa
  • Menstimulasikan tindakan seksual orang dewasa

Masalah perilaku seksual tidak wajar dapat menimbulkan risiko bagi keselamatan dan kesejahteraan anak mama dan anak-anak lain berupa pelecehan seksual dan aktivitas seksual lainnya.

5. Menjelaskan pada anak tentang sentuhan

5. Menjelaskan anak tentang sentuhan
Freepik/Kuprevich

Sentuhan bukanlah perkara remeh, karena jika dilakukan oleh orang yang tidak tepat dengan tujuan yang tidak tepat pula dapat mengindikasikan pelecehan seksual. Oleh karena itu anak perlu diajarkan tentang sentuhan yang baik dan buruk.

Orangtua dapat menjelaskan "sentuhan yang baik" sebagai cara bagi orang-orang untuk menunjukkan bahwa mereka peduli satu sama lain dan saling membantu (misalnya berpelukan, berpegangan tangan, mengganti popok bayi).

Sementara "sentuhan buruk" adalah jenis yang tidak disukai dan tidak boleh dilakukan karena menyakiti fisik dan merendahkan orang lain (misalnya memukul, menendang, atau menyentuh bagian pribadi). 

Yakinkan anak bahwa mereka harus beranin mengatakan "TIDAK" apabila ada orang yang memperlakukan mereka dengan sentuhan buruk. Selain itu anak juga harus memberi tahu orangtua atau pengasuh tentang sentuhan apa pun yang dilakukan orang lain yang membuat mereka tidak nyaman, membingungkan, atau yang membuat mereka takut.

Baca juga:

The Latest