4 Alasan di Balik Tingkah Anak yang Membuat Orangtua Frustasi

Menjadi orangtua adalah perjalanan penuh cinta, kebahagiaan, sekaligus tantangan yang tidak pernah ada habisnya. Terkadang, tingkah laku anak-anak yang tadinya lucu dan menggemaskan bisa berubah menjadi sesuatu yang membuat orangtua merasa frustrasi atau "gila."
Mulai dari teriakan tak berujung, tantrum di tempat umum, hingga kebiasaan membangkang, setiap perilaku anak seringkali menyimpan alasan yang lebih dalam.
Dikutip dari akun Instagram @mamapsychologists milik dua orang yang merupakan Parenting and Postpartum Experts di AS yakni Caitlin Slavens dan Chelsea Bodie, ada alasannya. Sebelum merasa terlalu tertekan, penting untuk memahami bahwa di balik setiap tingkah laku yang membuat kita geleng-geleng kepala, ada kebutuhan atau emosi anak yang mencoba disampaikan lho.
Berikut Popmama.com rangkum alasan dibalik tingkah anak yang membuat orangtua frustasi nih.
1. Anak yang sering menolak dan tidak mendengarkan orangtua

Salah satu sifat anak yang selalu menolak sangat mengesalkan orangtua. Tidak hanya itu, perilaku mereka yang tidak mendengarkan, mengatakan tidak pada hal-hal yang biasanya mereka sukai/inginkan membuat frustasi.
Orangtua tentunya merasa sudah membesarkan anak yang 'pembangkang'. Padahal anak yang menunjukkan pola perilaku seperti itu alasannya karena ia merasa frustasi dan tidak didengarkan oleh orangtuanya.
Bagaimana cara mengatasinya? Orangtua bisa memvalidasi emosi anak. Selain itu mama dan papa juga bisa memberikan kontrol atas beberapa kecil yang bisa ditangani anak. Tawarkan pilihan atau minta mereka membantu kita ya.
2. Anak yang terkesan jahat karena punya perilaku agresif

Selanjutnya anak yang menunjukkan perilaku agresif tentu bisa sangat membuat orangtua frustasi. Anak yang agresif seperti kerap mendorong, memukul dan perilaku "jahat" lainnya bisa membahayakan teman sebayanya.
Rupanya alasan anak bisa memiliki perilaku itu karena ia merasak kewalahan, frustrasi, dan takut. Adapun hal untuk menangani perilaku ini yakni memberikan anak istirahat yang cukup.
Selain itu jangan biarkan anak berlebihan stimulasi. Bangun juga koneksi mendalam dengan orangtua dan banyak menempatkannya di area tenang. Orangtua bisa mulai dengan menghabiskan beberapa menit perhatian terfokus bersama agar anak punya bonding yang kuat dengan mama dan papa.
3. Anak sering mengajukan pertanyaan berulang yang membuat kesal!

Lalu ada anak yang kerap mengajukan pertanyaan yang sama berulang-ulang. Tentu orangtua akan menjawab dengan benar dan baik. Jika anak terus menanyakan dan sudah dijawab dengan baik, orangtua wajar merasa kehilangan kesabaran dengan keadaan tersebut.
Anak yang menunjukkan perilaku ini mungkin merasa cemas dan tidak yakin. Kebutuhan yang harus dipenuhi oleh anak itu yakni koneksi dengan orangtua, kepastian, lebih banyak persiapan yang melibatkannya.
Adapun tindakan yang bisa dilakukan orangtuanya yakni dengan memberi tahu atau menunjukkan seperti apa hari kita nanti ke anak. Mama dan papa bisa mulai menceritakan highlight kegiatan yang akan dilalui anak pada hari itu.
4. Anak punya perilaku 'liar' seperti memanjat perabotan dan lari di manapun

Orangtua tentu senang memiliki anak yang aktif di rumah. Namun, jika anak hobi sekali memanjat perabotan, berlarian tanpa jeda dan tidak bisa dihentikan hingga melompat-lompat di tempat berbahaya tentu bisa membuat frustasi.
Tingkah laku liar anak ini memiliki alasan yaitu karena terlalu terstimulasi dan bersemangat. Adapun kebutuhan anak jika berperilaku seperti ini bisa diatasi dengan membantu anak mengeluarkan tenaganya dengan menggerakkan tubuh, pergi keluar atau menyalakan musik dansa.
Untuk beberapa kasus, orangtua bisa melakukan deep pressure. Teknik deep pressure ini mengharuskan orangtua untuk menempatkan Si Kecil berada di bawah bantal dengan posisi tengkurap.
Orangtua bisa memberikan tekanan pada bantal secara berulang dan perlahan. Pastikan objek memiliki beban yang ringan ya.
Itulah tadi alasan dibalik tingkah anak yang membuat orangtua frustasi dan cara mengatasinya. Semoga membantu orangtua ya.



















