Gagal Ginjal Akut pada Anak, Waspada Jika Kencing Bermasalah

Mama perlu memperhatikan perubahan kencing anak

19 Oktober 2022

Gagal Ginjal Akut Anak, Waspada Jika Kencing Bermasalah
Pexels/Gustavo Fring

Dalam satu tahun terakhir, diketahui kasus gangguan ginjal akut misterius yang menyerang anak melonjak. Bahkan sampai saat ini, Indonesia telah mencatat total 152 kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak.

Total 152 anak yang terkena gangguan ginjal akut (Acute Kidney Injury) mayoritas berumur 1-5 tahun.

Biasanya gejawa awal dari penyakit ini ditemukan dengan berkurangnya intensitas buang air kecil atau menurunnya produksi urine anak. Oleh karena itu, mulai saat ini Mama perlu memperhatikan dan mewaspadai kondisi kesehatan si Kecil.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai gagal ginjal akut pada anak. Berikut ini Popmama.com telah merangkum informasi dari IDAI dan dokter ahli.

Disimak yuk, Ma!

1. Apa itu gangguan ginjal akut misterius?

1. Apa itu gangguan ginjal akut misterius
Unsplash/Robina Weermeijer

Para ahli kini memperhatikan kasus gangguan ginjal akut misterius yang menyerang anak-anak. Gagal ginjal akut dikenal juga dengan sebutan Acute Kidney Injury (AKI).

Acute Kidney Injury atau penyakit gagal ginjal akut adalah keadaan penurunan fungsi ginjal yang terjadi secara tiba-tiba dan ditandai dengan berkurangnya jumlah urine atau bahkan tidak ada urine sama sekali.

Di Indonesia belakangan banyak anak balita yang berusia 4-5 tahun mengalami penyakit gagal ginjal akut misterius ini.

Editors' Pick

2. Penyebab gangguan ginjal akut misterius

2. Penyebab gangguan ginjal akut misterius
Pexels/Tima Miroshnichenko

Hingga saat ini belum diketahui pasti apa yang menjadi penyebab gangguan ginjal akut misterius yang diderita oleh anak-anak. Hal inilah yang membuat penyakit ini mendapat julukan misterius.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga sedang melakukan investigasi terkait pemicu penyakit ini, namun belum menemukan titik terangnya.

Maka dari itu, orangtua diimbau untuk lebih waspada terhadap gejala sakit yang dialami oleh anak

3. Perubahan frekuensi dan volume urine merupakan gejala utama penyakit ini

3. Perubahan frekuensi volume urine merupakan gejala utama penyakit ini
Pexels/ Mikhail Nilov

Gangguan ginjal akut misterius dapat memicu anak mengalami pengurangan jumlah air kencing, bahkan pada beberapa kasus air kencing anak bisa tidak keluar atau berhenti.

Tak hanya itu, berikut juga terdapat beberapa gejala yang dialami oleh anak dan perlu diwaspadai oleh orangtua:

  • Batuk
  • Pilek
  • Muntah
  • Diare
  • Kehilangan kesadaran
  • Kencing sedikit atau tidak kencing sama sekali

Orangtua pun perlu untuk selalu memperhatikan warna dan jumlah atau volume urine anak selama di rumah.

"Yang paling penting adalah memantau warna dan jumlah urin di rumah. Jika urin berkurang yaitu urine dikatakan berkurang jika jumlahnya kurang dari 0,5 ml per kg berat badan per jam dalam 6-12 jam atau bahkan tidak ada urine sama sekali anuria selama 6-8 jam saat siang hari maka pasien segera dirujuk di rumah sakit. Jadi jangan dilakukan perawatan di fasilitas kesehatan tingkat pertama," ujar dr Yanti Herman selaku Plt. Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kemenkes saat konferensi pers virtual, pada Jumat (14/10/2022).

Apabila anak mengalami salah satu gejala di atas, maka Mama perlu segera membawanya ke dokter.

4. Perawatan gangguan ginjal akut misterius pada anak

4. Perawatan gangguan ginjal akut misterius anak
Pexels/cottonbro

Gangguan ginjal akut misterius yang menyerang anak-anak memang masih belum diketahui pemicunya. Apabila anak mengalami penyakit ini maka perlu untuk segera mendapatkan perawatan.

Panduan terapi atau perawatan pasien gagal ginjal akut masih mengacu pada terapi yang sudah ada. Langkah pertama yakni melakukan perawatan secara konservatif dengan memberikan obat-obatan dan cairan.

Apabila perawatan tersebut tidak berhasil, maka langkah selanjutnya adalah terapi cuci darah atau hemodialisis.

Itulah informasi terkait gagal ginjal akut pada anak.

Sebagai orangtua, Mama diminta untuk terus memantau produksi urine si Kecil. Apabila terjadi penurunan frekuensi buang air kecil, maka anak mama harus segera dibawa ke rumah sakit ya. 

Baca juga:

The Latest