Jokowi Berikan 4 Arahan Terkait Gagal Ginjal Akut Misterius pada Anak

Jokowi meminta semua jajaran di pemerintahan untuk memberi perhatian terhadap kasus ini

25 Oktober 2022

Jokowi Berikan 4 Arahan Terkait Gagal Ginjal Akut Misterius Anak
Instagram.com/sekretariat.kabinet

Akhir-akhir ini, masyarakat Indonesia tengah dibuat resah dengan adanya ratusan kasus gagal ginjal akut misterius pada anak.

Terkait hal itu, Presiden Jokowi pun mengadakan rapat terbatas secara internal yang membahas perkembangan penyakit gagal ginjal akut pada anak di Istana Kepresidenan Bogor, pada Senin (24/10/2022).

Jokowi menyinggung mengenai obat-obatan sirup yang ramai dikabarkan terindikasi senyawa etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) yang menjadi penyebab gangguan ginjal akut pada anak.

"Saya mendapatkan laporan bahwa kasus ini diduga disebabkan oleh tingginya cemaran bahan pelarut di atas ambang batas yang ditetapkan," ucap Jokowi.

Maka dari itu, Presiden Jokowi meminta perkembangan penyakit ini agar benar-benar diperhatikan oleh pemerintah.

Lantas, Presiden Jokowi juga memberikan 4 arahan kepada jajarannya untuk menangani penyakit gagal ginjal secara lebih baik.

Berikut ini informasi terkait Jokowi berikan 4 arahan terkait gagal ginjal akut misterius pada anak yang telah Popmama.com rangkum. Disimak ya.

1. Tak boleh menganggap remeh

1. Tak boleh menganggap remeh
Pexels/cottonbro

Presiden Jokowi meminta supaya keselamatan masyarakat Indonesia menjadi hal yang utama.

Oleh karena itu, kementerian dan instansi terkait tidak boleh menganggap remeh perkembangan kasus yang terjadi hingga sekarang.

"Yang pertama, utamakan keselamatan masyarakat. Jangan menganggap ini masalah kecil. Ini adalah masalah besar," tegas Presiden Jokowi.

Jokowi juga sudah menginstruksikan kepada Menkes Budi Gunadi Sadikin untuk menghentikan sementara peredaran obat-obatan yang diduga mengakibatkan gagal ginjal akut misterius pada anak.

Editors' Pick

2. Perintahkan untuk menarik dan menyetop obat sirup yang terbukti berbahaya

2. Perintahkan menarik menyetop obat sirup terbukti berbahaya
Freepik/azerbaijan_stockers

Obat-obatan yang terbukti memiliki kandungan senyawa berbahaya penyebab gangguan ginjal akut pada anak dan kini sudah beredar di pasaran perlu untuk segara ditarik.

Presiden Jokowi meminta kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOPM) agar menghentikan perederan obat-obat tersebut.

"BPOM segera tarik dan hentikan peredaran obat sirup yang betul-betul secara evidence based betul-betul terbukti mengandung bahan obat penyebab gangguan ginjal tersebut," ujar Jokowi.

3. Kemenkes diminta lakukan penelitian menyeluruh

3. Kemenkes diminta lakukan penelitian menyeluruh
Pexels/Karolina Grabowska

Presiden Jokowi juga meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mengeksplorasi seluruh faktor yang menjadi penyebab kasus gagal ginjal akut misterius pada anak.

Kemenkes diminta untuk memastikan apakah benar penyakit ini disebabkan oleh obat-obatan atau terdapat faktor lainnya.

"Kemenkes agar betul-betul melakukan eksplorasi terhadap seluruh faktor risiko penyebab kasus gangguan ginjal, baik dari sumber obat-obatan maupun potensi penyebab lainnya," kata Presiden Jokowi.

4. Berikan layanan kesehatan gratis

4. Berikan layanan kesehatan gratis
Pexels/Gustavo Fring

Dalam arahannya saat rapat di Istana Kepresidenan Bogor, Jokowi meminta agar Kemenkes dengan segera mempersiapkan fasilitas kesehatan untuk penanganan penyakit gangguan ginjal akut.

"Siapkan pelayanan kesehatan untuk masalah ini. Siapkan pengadaan obat-obatan yang dapat mengatasi, menangani dari gagal ginjal ini," ucap Jokowi.

Tak hanya itu, obat-obatan yang dibutuhkan untuk mengatasi gagal ginjal perlu diberikan secara gratis kepada para pasien penderita penyakit ini.

"Saya minta diberikan pengobatan gratis kepada pasien-pasien yang dirawat. Ini penting sekali," tambahnya.

Nah, itulah informasi mengenai Jokowi berikan 4 arahan terkait gagal ginjal akut misterius pada anak. Mari tetap waspada dan selalu perhatikan kandungan obat yang akan dikonsumsi anak mama ya, Ma.

Baca juga:

The Latest