Ajarkan Arti Pengorbanan Dari Cerita Kematian Isa Almasih yang Disalib

Peristiwa ini seringkali disebut sebagai Jumat Agung

26 Maret 2021

Ajarkan Arti Pengorbanan Dari Cerita Kematian Isa Almasih Disalib
Freepik/jpargeter

Bagi keluarga yang beragama Kristen, lambang salib tentunya sudah tidak asing lagi. Salib bahkan bisa ditemukan di rumah, di gereja, di Alkitab, dan lain-lain. Namun mungkin anak belum mengetahui mengapa salib menjadi salah satu lambang di agama Kristen.

Bagi Mama dan si Kecil yang beragama Kristen tentunya percaya bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah, yang mengorbankan dirinya agar semua manusia memiliki kehidupan yang kekal di surga.

Tanggal 2 April 2021 yang akan mendatang, umat Kristiani di seluruh dunia memperingati Jumat Agung. Sebagai salah satu peristiwa penting dalam agama Kristen, Mama dapat menceritakan pada anak tentang cerita bagaimana Yesus kemudian disalibkan di Golgota.

Kali ini Popmama.com telah merangkum cerita Penyaliban Yesus Kristus di Golgota, di bawah ini. Yuk simak!

1. Yesus telah mengetahui bahwa ia akan kembali ke surga pada saat perjamuan terakhir

1. Yesus telah mengetahui bahwa ia akan kembali ke surga saat perjamuan terakhir
En.wikipedia.org

Pada saat perjamuan terakhir Yesus mengetahui bahwa telah tiba saatNya untuk kembali ke surga. Ia berkata pada muridnya,

“Salah seorang dari antara kamu akan berbalik menentang Aku.”

Para pengikut Yesus menjadi sedih. Yohanes pun bertanya, “Siapa yang akan berbalik melawan Engkau?”

Yesus kemudian mencelupkan sepotong roti ke dalam cawan, sambil berkata, “Aku akan memberikan roti ini kepada yang jahat.”

Pada saat itu, Yesus memberikan roti itu kepada Yudas. Yudas segera meninggalkan ruangan.

Yesus mengetahui bahwa Ia akan mati untuk menebus dosa manusia. Kemudian Ia mengambil roti, mengucapkan syukur, memecah-mecahkannya. Kemudian Ia memberikannya kepada murid-muridnya, dan berkata.

“Inilah tubuhKu yang diserahkan bagi kamu, lakukanlah ini menjadi peringatan akan Aku.”

Setelah mereka makan, Yesus mengambil cawan dan mengucapkan syukur, lalu memberikannya kepada mereka dan berkata,

“Minumlah kamu semua, sebab inilah darahKu, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.”

Yesus kemudian berkata, “Aku akan segera pergi.”

Para pengikut Yesus merasa sangat sedih. Namun Yesus menghibur mereka,

“Jangan kuatir. Bapa-Ku akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain. Ia akan mengirimkan Roh Kudus-Nya, dan kemudian Aku akan kembali kepadamu.”

2. Yesus pergi ke Taman Getsemani untuk berdoa

2. Yesus pergi ke Taman Getsemani berdoa
Freepik/Lemonsoup14

Ketika perjamuan malam telah selesai, Yesus dan para pengikutNya menyanyikan sebuah lagu. Kemudian mereka pergi ke sebuah tempat untuk berdoa bernama taman Getsemani. Yesus kemudian memperingatkan mereka,

“Malam ini kamu semua akan meninggalkan Aku.”

“Aku tidak!” kata Petrus.

Yesus kemudian berkata, “Sebelum pagi tiba, kamu akan tiga kali mengatakan bahwa kamu tidak mengenal Aku.”

Yesus sangat sedih, Ia berkata kepada Petrus, Yakobus, dan Yohanes, “Jangan tertidur, dan berdoalah memohon kekuatan.”

Kemudian, seorang Malaikat dari surga datang untuk menghibur Dia. Ketika Yesus selesai berdoa, para pengikut-Nya tertidur.

“Bangun!” kata Yesus. “Telah tiba saatnya!”

Tepat pada saat itu Yudas memimpin sekelompok orang yang marah kepada Yesus. Mereka membawa obor, pedang, dan alat pemukul.

Yudas berjanji untuk menyerahkan Yesus kepada para pemimpin orang Yahudi dengan mendapatkan 30 keping perak. Yudas bertindak sebagai seorang teman dan mencium Yesus. Begitulah cara Yudas menunjukkan Yesus kepada para prajurit.

3. Petrus menyangkal Yesus tiga kali pada saat ayam berkokok

3. Petrus menyangkal Yesus tiga kali saat ayam berkokok
Jw.org

Para prajurit menangkap Yesus untuk menahan-Nya. Kemudian Petrus mengambil sebilah pisau untuk memotong telinga orang itu. Namun, Yesus berteriak,

“Hentikan!”Kemudian Ia menyentuh telinga orang itu, dan sembuhlah dia.

Murid-murid Yesus ketakutan dan melarikan diri. Para prajurit membawa Yesus ke rumah Imam Besar untuk diadili. Petrus kemudian mengikuti dari belakang mereka.

Di halaman rumah Imam Besar, terdapat seorang gadis pelayan yang bertanya kepada Petrus,

“Bukankah kamu juga seorang pengikut Yesus?”

Petrus berkata, “Tidak!”

Seorang lain kemudian juga berkata, “Aku melihatmu bersama-sama dengan Yesus!”

Petrus berkata lagi, “Tidak!”

Kemudian beberapa orang lainnya berkata, “Kamu berbicara seperti Yesus.”

Petrus bersumpah, “Aku tidak mengenal Dia.”

Pada saat itu, ayam pun berkokok, dan Petrus teringat perkataan Yesus, sehingga membuatnya sangat menyesal.

Editors' Pick

4. Orang-orang berteriak bahwa Yesus harus disalibkan

4. Orang-orang berteriak bahwa Yesus harus disalibkan
Talesoftimesforgotten.com

Hakim kemudian menceritakan kebohongan kepada orang-orang tentang Yesus di hadapan pengadilan Yahudi. Ketika orang-orang ini berbohong, Yesus tidak berkata apa-apa. Kemudian Imam Besar bertanya,

“Apakah Engkau Anak Allah?”

Yesus berkata, “Ya.”

JawabanNya membuat orang-orang marah. Mereka meludahi Dia dan menampar wajahNya. Lalu para permimpin orang Yahudi membawa Yesus kepada Pontius Pilatus, gubernur Roma.

Mereka berkata kepada Pontius Pilatus, “Ia mengatakan diriNya Raja!”

Pilatus bertanya kepada Yesus, “Apakah Engkau seorang Raja?”

Yesus menjawab, “Ya. Kerajaan-Ku ada di surga.”

Pilatus tidak menemukan kesalahan apapun dalam diri Yesus. Pilatus berkata kepada orang-orang bahwa ia akan membebaskan Yesus.

Tetapi orang-orang yang marah berteriak, “Bunuh Dia! Salibkan Dia! Bebaskan tahanan Barabas.”

Pilatus mendengarkan orang-orang itu, ia kemudian membebaskan Barabas, seorang pembunuh. Dan ia berkata bahwa Yesus harus mati di salib.

5. Yesus membawa salib ke Golgota, dan disalibkan dengan tulisan INRI

5. Yesus membawa salib ke Golgota, disalibkan tulisan INRI
Freepik/Rudall30

Para prajurit Roma memukuli Yesus. Mereka mendadani Yesus dengan pakaian seorang raja untuk mengolok-ngoloknya, dan para prajuritnya memakaikan mahkota berduri di kepala Yesus hingga berdarah. 

Lalu mereka menyuruhNya membawa sebuah salib keluar kota. Salib itu berat sekali, sehingga para prajurit memaksa salah seorang dari kerumunan orang-orang untuk membantu Yesus membawanya. Akhirnya, mereka tiba di sebuah tempat yang disebut Golgota atau Tempat Tengkorak. Di sana para prajurit memaku tangan dan kaki Yesus pada salib.

Yesus kemudian berkata, “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.”

Dua orang penjahat juga dipaku pada salib-salib di kedua sisi Yesus. Namun pada salib Yesus ditempelkan sebuah kayu yang bertuliskan INRI (Iēsus Nazarēnus, Rēx Iūdaeōrum) yang berarti “Yesus orang Nazaret, Raja orang Yahudi”.

Orang-orang yang lewat di sana, menghujat Dia dan sambil menggelengkan kepala, mereka berkata “Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, selamatkanlah diri-Mu jikalau Engkau Anak Allah, turunlah dari salib itu!”.

Demikian juga imam-imam kepala bersama-sama ahli-ahli Taurat berkata, “Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Ia Raja Israel? Baiklah Ia turun dari Salib itu dan kami akan percaya kepada-Nya.

6. Yesus menyerahkan nyawanya dan terjadilah gempa bumi

6. Yesus menyerahkan nyawa terjadilah gempa bumi
Freepik/Natanaelginting

Mulai dari jam 12, langit menjadi gelap sampai jam 3. Kira-kira jam 3 berserulah Yesus dengan suara nyaring, “Eli, Eli, lama sabakhatani?” yang artinya, “Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”.

Dan datang seseorang dari kerumunan itu, ia mengambil bunga karang, mencelupkannya ke anggur asam, dan mencucukkannya pada sebatang buluh untuk memberikan Yesus minum.

Lalu Yesus berseru, “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu, Kuserahkan nyawa-Ku.” dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya.

Pada saatu itu, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah, dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah, dan kuburan-kuburan terbuka, dan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit.

Kepada pasukan dan prajurit-prajuritnya yang menjaga Yesus menjadi sangat takut ketika mereka melihat gempa bumi, dan apa yang telah terjadi, lalu berkata, “Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah”.

7. Yesus dikuburkan dalam sebuah goa batu yang ditutup batu besar

7. Yesus dikuburkan dalam sebuah goa batu ditutup batu besar
Christianity.com

Kemudian datanglah Yusuf yang telah menjadi murid Yesus, ia menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus. Pilatus memerintahkan untuk menyerahkannya kepadanya.

Dan Yusuf pun mengambil mayat itu, mengapaninya dengan kain lenan yang putih bersih, lalu membaringkannya ke dalam kuburnya yang baru, yang digalinya di dalam bukit batu. Sesudah itu, ia menggulingkan sebuah batu besar ke pintu kubur itu, dan pergilah ia.

Itulah rangkuman cerita tentang Penyaliban Yesus Kristus di Golgota. Dari cerita tersebut, ada beberapa hal yang bisa Mama ajarkan kepada anak untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari:

Ajaran yang Bisa Anak Dapatkan dari Penyaliban Yesus di Bukit Golgota

Ajaran Bisa Anak Dapatkan dari Penyaliban Yesus Bukit Golgota
Freepik/Wavebreakmedia

Cerita tentang Penyaliban Yesus Kristus di Golgota ini bukan hanya memberitahu anak peristiwa-peristiwa penting apa saja dalam agama Kristen, namun juga memiliki beberapa ajaran yang bisa ditanamkan pada anak dalam kehidupannya sehari-hari, seperti berikut ini:

Rela berkorban demi orang lain

Dalam Jumat Agung dikenal bagaimana Yesus yang rela disalib untuk menebus dosa-dosa manusia, bahkan orang mengolok-ngolok, menertawai, hingga meludahkan. Hal ini mengajarkan anak bahwa ia harus mengalah dan tidak boleh melawan orang lain yang menyakitinya.

Serta anak tidak perlu khawatir, karena hal tersebut membuatnya dijanjikan Kerajaan Sorga oleh Allah, seperti yang tertulis pada Matius 5:10,

“Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.”

Memaafkan orang lain

Memaafkan orang lain memang tidak mudah, apalagi jika anak mengalami hal yang tidak menyenangkan dari orang sekitarnya yang membuat anak sakit hati atau trauma.

Namun cerita Yesus disalibkan, mengajarkan anak bahwa walaupun banyak yang menyakiti-Nya, Ia tetap memaafkan orang-orang tersebut.

Selain memaafkan, anak juga tidak boleh membalas dendam atau bahkan memusuhi orang tersebut.

Selalu berdoa

Bahkan pada saat berada di taman Getsemani, Yesus mengajak muridNya untuk berdoa untuk meminta kekuatan.

Artinya ketika anak mengalami pergumulan dalam hati dan pikirannya, penting untuk berbicara dengan berdoa pada Allah agar diberikan kekuatan. Dalam dicerita ini, bahkan Allah mengirimkan malaikat dari surga untuk menghibur lho!

Tidak memanfaatkan kejahatan demi keuntungan

Salah satu murid Yesus bernama Yudas menyerahkan Yesus pada pasukan untuk mendapatkan 30 keping perak.

Di cerita ini Mama bisa memberi tahu anak bahwa cara untuk mendapatkan keuntungan adalah dengan cara yang positif dan tidak menyakiti orang lain.

Jangan berbohong

Seperti yang dilakukan Petrus, menyangkal suatu kebenaran dapat menghasilkan penyesalan di akhir. Dengan berbohong, anak menutupi sebuah masalah yang perlu segera diselesaikan. Sehingga lebih baik berkata jujur walaupun menyakitkan, namun masalah bisa terselesaikan dengan cepat.

Nah itulah beberapa pelajaran yang bisa diambil dari cerita Penyaliban Yesus Kristus di Golgota.

Perayaan Jumat Agung 2 April mendatang, mengingatkan anak bahwa kasih sayang Tuhan Yesus yang merupakan Anak Allah tidak akan ada habisnya pada siapapun, bahkan termasuk orang-orang yang menyakiti-Nya dan tidak mempercayai-Nya.

Baca juga:

The Latest