Penting, Tips Mengatur Skala Prioritas Membeli Kebutuhan Anak

Ketika anak mulai bersekolah, banyak kebutuhan yang berubah

3 Desember 2023

Penting, Tips Mengatur Skala Prioritas Membeli Kebutuhan Anak
Freepik

Sejak anak baru lahir hingga ia bertumbuh dan berkembang, banyak kebutuhan yang ia perlukan. Kebutuhan-kebutuhan tersebut hanya dapat dicukupi oleh Mama.

Namun, terkadang anak malah meminta barang yang tidak terlalu dibutuhkan dan semakin dituruti menjadi semakin boros. Untuk itu, Mama perlu mengatur skala prioritas kebutuhan.

Apa itu skala prioritas kebutuhan?

Skala prioritas adalah sesuatu yang dianggap paling penting dan menjadi yang utama. Apabila dikaitkan dengan kebutuhan, skala prioritas kebutuhan adalah kebutuhan yang diurutkan mulai dari yang terpenting hingga kebutuhan yang sifatnya tidak wajib.

Untuk membantu Mama, berikut Popmama.com berikan tips mengatur skala prioritas membeli kebutuhan anak. Silakan disimak.

1. Utamakan kebutuhan pokok

1. Utamakan kebutuhan pokok
Pexels/Alex Green

Contoh kebutuhan pokok dalam sehari-hari adalah sandang, pangan, dan papan. Namun, kebutuhan-kebutuhan ini tentunya harus disesuaikan dengan anak apalagi tubuhnya akan semakin berkembang. Carilah pakaian yang bisa dipakai selama beberapa tahun dan nyaman untuk dikenakan oleh anak.

Makanan dan minuman adalah hal paling mendasar yang dibutuhkan oleh manusia. Setiap hari, sediakan makanan yang sehat dan bergizi untuk anak, yaitu 4 Sehat 5 Sempurna. Mama bisa memasak untuk mengurangi pengeluaran.

Tempat tinggal yang layak dan nyaman pun juga menjadi kebutuhan yang penting bagi keberlangsungan hidup anak. Anak memerlukan sprei untuk tempat tidurnya. Jadi, belilah sprei dengan bahan yang nyaman dan dapat melapisi tempat tidurnya secara keseluruhan.

2. Belilah barang secondary sesuai dengan kebutuhan anak

2. Belilah barang secondary sesuai kebutuhan anak
Freepik/Tirachardz

Tadi sudah dikatakan bahwa kebutuhan harus diurutkan mulai dari yang paling penting hingga yang tidak wajib untuk dibeli. Terkadang kita bingung bagaimana menentukannya.

Meski demikian, ada cara yang bisa Mama lakukan.

Seperti misalnya, di TK ada beberapa kegiatan yang memerlukan peralatan tulis untuk aktivitas belajar menulis. Namun, Mama masih belum membeli seragam sekolah. Yang harus diprioritaskan lebih dulu tentu seragam sekolah.

Anak bisa menggunakan alat tulis yang sudah dibeli atau dipakai Mama sebelumnya. Setelah alat tulis tersebut habis atau benar-benar tidak bisa dipakai, baru beli yang baru.

Editors' Pick

3. Pilahlah barang agar tahu mana yang harus dibuang dan diganti baru

3. Pilahlah barang agar tahu mana harus dibuang diganti baru
Pexels/Alex Green

Cara lain untuk menentukan skala prioritas kebutuhan adalah dengan memilah barang-barang. Seperti misalnya, lemari baju untuk anak. Apabila masih bagus, jangan langsung membuat keputusan membeli lemari baru.

Buatlah pertimbangan untuk setiap barang yang dimiliki anak, apakah ini masih bisa dipakai? Barang mana yang harus dijadikan prioritas dan dibeli terlebih dahulu?

Ketika Mama sudah menentukan barang-barang yang masih dan tidak layak dipakai, akan lebih mudah untuk membuat skala prioritas.

4. Buat agenda pengeluaran yang rinci

4. Buat agenda pengeluaran rinci
Freepik/wirestock

Agar skala prioritas semakin tertata, Mama juga bisa membiasakan diri mencatat pengeluaran pribadi seperti pemasukan dan pengeluaran. Berikan kategori pengeluaran khusus untuk barang-barang anak.

Supaya tidak bingung, Mama dapat membuat agenda per minggu atau bahkan per bulan.

Mencatat pemasukan dan pengeluaran dapat mempermudah Mama untuk mengalokasikan skala prioritas kebutuhan. Mama pun bisa mengamati barang-barang seperti apa yang lebih dibutuhkan untuk si Kecil.

5. Carilah barang yang berkualitas, tapi terjangkau

5. Carilah barang berkualitas, tapi terjangkau
Pexels/Gustavo Fring

Berburu diskon.

Siapa yang tidak suka berburu diskon? Selain bisa menghemat, Mama juga masih bisa memilih barang mana yang dibutuhkan dan berkualitas.

Meskipun barang-barang diskon biasanya terjangkau, tapi kemampuan mengatur skala prioritas juga dibutuhkan di sini. Mama harus mengalokasikan pengeluaran kepada barang-barang terjangkau yang memang penting.

Seperti misalnya, besok anak harus membawa karton dan alat-alat berkreasi untuk prakarya di sekolahnya. Barang ini tentu menjadi salah satu prioritas yang harus dibeli.

Kebetulan ada diskon khusus peralatan prakarya di sebuah pasar swalayan. Mama harus fokus dengan apa yang memang anak butuhkan dan jangan tergiur dengan barang lain yang tidak penting.

6. Menyiapkan dana darurat

6. Menyiapkan dana darurat
Freepik/jcomp

Meskipun Mama sudah mengatur skala prioritas, dana darurat juga dibutuhkan ketika kita berbicara tentang kebutuhan anak.

Menurut Huffington Post, setidaknya orangtua perlu mempersiapkan paling sedikit enam bulan biaya hidup di rekening tabungan khusus untuk digunakan dalam keadaan darurat.

Di sekolah ada beberapa hal yang mendadak harus dipersiapkan. Hal-hal tersebut akan naik ke skala prioritas kebutuhan anak dan harus segera dipenuhi. Di sini, dana darurat akan berperan penting.

7. Ajarkan anak cara menabung agar tidak boros

7. Ajarkan anak cara menabung agar tidak boros
Freepik/Howtogoto

Anak pun bisa diajarkan tentang skala prioritas sejak taman kanak-kanak. Hal pertama yang harus diajarkan adalah cara menghitung dan belajar menulis atau menghitung.

Anak juga harus belajar memahami kebutuhan mana yang harus ia prioritaskan dan mana yang tidak penting. Selain terhindar dari pola hidup yang boros, ia pun bisa belajar menabung juga.

Itulah 7 tips mengatur skala prioritas membeli kebutuhan anak. Selamat mencoba tips-tips ini!

Baca juga:

The Latest