- Ritual ‘ucap syukur’ sebelum tidur, Mama dan si Kecil bisa menerapkan kebiasaan ini sebelum tidur untuk mensyukuri hal-hal kecil yang terjadi dalam hari itu
- Makan malam di meja makan setiap hari diiringi dengan cerita-cerita hangat tentang hari itu
- Memulai kegiatan di pagi hari dengan doa bersama dan berpamitan sebelum menjalani kesibukan masing-masing.
7 Kebiasaan Orangtua yang Membuat Anak Merasa Dicintai

- Pelukan hangat di tengah kesibukan
- Tatapan dan bahasa yang penuh makna
- Ritual kecil untuk meningkatkan afeksi
Mama, manusia dapat menjalani hidup dengan baik karena digerakkan oleh cinta. Cinta membawa energi positif, kebahagiaan dan penuh harapan. Memberikan cinta kepada anak akan membawa sejuta manfaat dalam tumbuh kembangnya.
Cinta dan perhatian merupakan kebutuhan dasar yang sangat penting bagi anak agar dapat berkembang secara optimal. Hal ini didukung oleh penelitian yang menekankan bahwa perhatian orangtua sangat mempengaruhi pertumbuhan emosional, sosial, kognitif, dan fisik anak. Memberikan cinta kepada anak dalam frekuensi yang sering dan terus-menerus membuat buah hati mama merasa hangat, aman dan nyaman.
Kasih sayang tidak harus diwujudkan dengan hal yang besar. Berikut Popmama.com berikan 7 kebiasaan orangtua yang membuat anak merasa dicintai dari rumah di sela kesibukan orangtua sehari-hari.
1. Hangatnya pelukan di sela kesibukan

Di era masa kini, bukanlah hal yang asing apabila orang tua memiliki kesibukan yang luar biasa padat. Berbagai aktivitas yang orang tua lakukan juga demi memenuhi kebutuhan hidup si Kecil.
Namun, Ma, sudahkah Mama membiasakan diri memeluk di Kecil di tengah kesibukan? Pelukan menjadi salah satu wujud cinta yang paling mudah diterapkan pada anak kita. Memeluk anak dapat dimulai dari sebelum orangtua berangkat kerja, saat anak berangkat sekolah, saat anak pulang sekolah, atau saat malam sebelum tidur.
Peluklah si Kecil setelah selesai beraktivitas dan ajak anak mama untuk mengobrol sejenak. Topik yang ringan tetap dapat diselipkan dengan nasihat, saran, atau kritik yang membangun. Pelukan yang hangat akan membawa banyak dampak positif pada kehidupan anak mama.
2. Tatapan yang teduh dan hangat saat berbicara dengan anak

Saat anak memasuki ruangan atau menghampiri Mama, tunjukkanlah betapa berartinya mereka. Tatapan hangat orangtua akan mengaktifkan rasa aman dan rasa kepemilikan pada anak.
Dengan tatapan sederhana, anak akan merasa bahwa dirinya berharga dan lebih berarti daripada layar gadget atau pekerjaan orangtua. Hal ini dapat dimulai dari setiap kali anak pulang sekolah atau bermain, hentikan sejenak aktivitas orang tua, tatap dengan hangat sambil ucapkan kalimat afeksi.
3. Validasi setiap emosi si Kecil

Tahu kah Mama, bahasa adalah bentuk cinta yang paling berpengaruh dunia. Penelitian Early Childhood Research Quarterly menemukan fakta bahwa anak yang orangtuanya menggunakan bahasa yang ‘emosial’ seperti, “Mama tahu itu membingungkan” atau “Wah, kamu terlihat bahagia”, akan meningkatkan emosional dan empati yang baik untuk anak.
Cobalah terapkan bahasa yang baik dan penuh makna kepada anak di rumah. Hal ini dapat dimulai dari menanyakan keseharian si kecil di sekolah, seperti, “Bagaimana keseharian hari ini? Apa yang kamu rasakan tentang itu?”
Pertanyaan-pertanyaan sederhana ini akan membangun koneksi emosional antara anak dan orangtua menjadi jauh lebih dalam dan terbuka.
4. Ciptakan ritual kecil untuk meningkatkan afeksi

Cinta menjadi lebihnyata melalui rutinitas. Sebuah studi dalam Journal of Family Psychology mengaitkan ritual harian yang konsisten membuktikan penurunan kecemasan dan meningkatkan kedekatan keluarga. Anak-anak tumbuh bahagia dan merasa aman ketika mereka tahu bahwa kasih sayang dari rumah adalah hal yang konstan setiap hari, bukan hanya di saat-saat tertentu.
Mama mungkin bisa coba ritual ini di rumah:
5. Akhiri hari dengan kalimat yang menenangkan hati si Kecil

Sebuah studi membuktikan bahwa anak-anak yang orangtuanya meluangkan waktu lima menit untuk berbincang positif atau memberikan afeksi secara fisik dan/atau verbal sebelum anak tidur memiliki kadar hormon stres yang jauh lebih rendah.
Orangtua bisa coba dengan mengungkapkan rasa kasih sayang seperti, “Mama senang jadi orangtuamu” atau “Mama dan Papa bangga padamu”. Kata-kata sederhana yang penuh cinta dan bermakna untuk aktualisasi diri anak.
6. Mendengarkan dengan hati, bukan sekedar membenarkan

Orangtua sering kali terburu-buru dalam menyelesaikan masalah anak daripada hanya mendengarkannya. Mama mungkin khawatir pada si Kecil yang menghadapi masalah, tetapi penelitian dari University of Houston menunjukkan bahwa, mendengarkan anak dan memvalidasi perasaannya tanpa memberikan solusi akan menciptakan rasa aman secara emosional untuk anak.
Ketika seorang anak merasa didengarkan, otaknya melepaskan oksitosin dan akan menjalin ikatan batin yang lebih erat lagi. Mendengarkan, bukan menggurui, membuat anak-anak merasa dicintai dan dihormati. Orangtua dapat membantu anak mencari solusi bersama nanti saat anak sudah merasa tenang.
6. Hadir sepenuhnya, meski tak selalu di sisi fisiknya

Hadir sepenuhnya membersamai anak tidak harus dengan liburan mahal atau dengan membuat proyek kerajinan bersama. Orangtua bisa hadir sepenuhnya setiap hari dengan kontak fisik dan batin sederhana, seperti dengan mata, kata-kata, ritual, dan meyakini anak bahwa mereka dicintai tanpa syarat seriap hari.
Nah, itulah 7 kebiasaan orangtua yang membuat anak merasa dicintai dari rumah. Sudahkah Mama mempraktikkannya?



















