Kanker Mata pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Retinoblastoma bisa disembuhkan bila ditangani secara dini, kenali tanda-tanda awal berikut ini, Ma

3 Desember 2023

Kanker Mata Anak Gejala, Penyebab, Pengobatannya
ResearchGate.net

Pastinya setiap orangtua ketika menyebutkan kata anak, tersirat harapan besar di dalamnya ya, Ma. Di sisi lain adanya permasalahan gizi, kanker pada anak merupakan salah satu masalah kesehatan yang mendapat banyak sorotan. 

Seiring dengan peningkatan jumlah kanker secara umum, prevalensi kanker pada anak terus meningkat diperkirakan 2-4% dari seluruh kejadian kanker pada manusia. 

Di Indonesia, saat ini diperkirakan terdapat kira-kira 11.000 kasus kanker anak. Angka ini diprediksi akan terus-meningkat, diperkirakan terdapat 650 kasus baru pertahunnya untuk kanker anak. 

Salah satu jenis kanker yang paling sering terjadi di Indonesia adalah retinoblastoma yang menduduki peringkat kedua kanker pada anak setelah leukemia. 

Retinoblastoma adalah sebuah tumor intraokular yang uniknya paling sering terjadi pada bayi dan anak berjumlah sekitar 3% dari seluruh tumor pada anak. 

Walaupun retinoblastoma merupakan kanker mata yang umumnya ditemui pada anak-anak, penyakit ini termasuk penyakit yang langka di setiap tahunnya, diperkirakan hanya tiga dari satu juta anak yang terserang retinoblastoma. 

Lantas, bagaimana gejala kanker mata pada anak bisa terjadi?

Berikut Popmama.com telah rangkum informasi mengenai kanker mata pada anakterkait gejala, penyebab, dan pengobatannya. Yuk, simak baik-baik ulasannya, Ma.

1. Apa yang dimaksud dengan retinoblastoma?

1. Apa dimaksud retinoblastoma
eyewiki.aao.org

Banyak orang yang belum mengetahui bahwa anak-anak bisa terkena kanker mata atau dengan istilah retinoblastoma. Sesuai dengan namanya, kanker ini berkembang pada daerah di bagian mata yang peka terhadap cahaya yang disebut retina. 

Kanker mata ini muncul akibat perubahan atau mutasi gen pada retina yang memicu sel-sel retina membelah secara cepat hingga menyebar ke jaringan mata serta bagian tubuh lainnya. Dengan cara menyebar ke kantung mata dan ke otak (melalui saraf penglihatan). 

Retinoblastoma bisa terjadi pada salah satu atau kedua mata anak.

Penyakit kanker ini hanya sering ditemui pada anak-anak, khususnya bayi dan anak balita di bawah usia lima tahun dan rata-rata anak yang didiagnosis retinoblastoma berusia sekitar 18 bulan. 

2. Penyebab kanker mata pada anak

2. Penyebab kanker mata anak
Pexels/Victoria Akvarel

Adapun penyebab kanker mata belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan mutasi gen bisa terjadi. Namun, kondisi ini masih diduga timbul akibat perpindahan gen pada jaringan mata, terutama gen yang mengatur pertumbuhan sel. 

Balita dan anak yang berisiko terkena penyakit ini sering kali berasal dari faktor genetik atau keturunan dari garis mama atau papahnya yang juga pernah mengalami penyakit tersebut. 

Anak-anak dengan retinoblastoma yang diturunkan kerap kali terserang kanker ini pada usianya yang tergolong muda dan cenderung mengalami penyakit ini pada kedua mata. 

Namun, apabila anak-anak yang mengalami retinoblastoma yang bukan keturunan, biasanya didiagnosis belakangan, dan sering kali ditemukan hanya satu mata yang terkena. 

Terjadinya perubahan DNA pada gen yang mengontrol pembelahan sel jaringan mata tersebut, menyebabkan gen yang mengatur pembelahan sel prosesnya tidak berjalan dengan baik. Sehingga kondisi yang terjadi akan membuat sel mata membelah diri sampai tidak terkontrol.

Editors' Pick

3. Gejala kanker mata pada anak

3. Gejala kanker mata anak
radiopaedia.org

Tanda gejala awal pada anak yang mengalami retinoblastoma biasa disebut sebagai "refleks mata kucing", yang merupakan refleksi pupil yang tidak normal berasal dari pupil mata. Kondisi ini sering kali ditemui oleh orangtua sebagai wujud refleks berwarna putih dari foto yang diambil dengan menggunakan lampu kilat. 

Selain itu, Mama bisa melihatnya ketika kondisi gelap, mata si Anak seolah bersinar seperti kucing yang memantulkan cahaya atau bercak putih saat matanya terpapar sinar. 

Para orangtua harus waspada apabila terlihat tanda-tanda awal penyakit ini pada anak berupa mata merah, peradangan mata, nyeri, bengkak, berair hingga gangguan penglihatan.

Adapun munculnya tanda-tanda lainnya yang termasuk mata yang berayun (nistagmus) dan juling (strabismus). Apabila di stadium akhir, bisa ditandai dengan adanya bercak darah pada bagian putih dari mata atau bahkan nanah berkumpul di bagian depan lensa mata.

Dalam kasus yang paling buruk, orbit mata yang membengkak hingga seluruh rongga mata dapat membengkak dan menjadi rusak bentuknya. Dan mata yang diserang bisa menyebabkan munculnya ke luar bagian mata. 

4. Pentingnya deteksi dini retinoblastoma

4. Penting deteksi dini retinoblastoma
Instagram.com/willica_babykids

Penyakit retinoblastoma ini merupakan salah satu kanker yang dapat terdeteksi secara dini dari sekian banyak kanker yang sering dijumpai pada anak. Beberapa gejala kanker mata memang tak bersifat spesifik dan bisa juga menyerupai gejala dari penyakit mata lainnya.

Oleh sebab itu, dengan melakukan pemeriksaan rutin ke dokter apabila mengalami gejala seperti yang telah disebutkan di atas, khususnya jika penyakit mata tidak kunjung mereda selama dua minggu. 

Para orangtua sangat dianjurkan mengajak anak-anaknya melakukan skrining dan pemeriksaan secara teratur jika terindikasi faktor-faktor yang bisa meningkatkan risiko terkena kanker mata. 

Sebaiknya, pemeriksaan mata anak pun dilakukan pada saat baru lahir, usia 6 bulan, usia 3-4 tahun, dan dilanjutkan pemeriksaan pada usia 5 tahun ke atas, Ma. 

Kanker mata retinoblastoma dapat diperiksa lebih lanjut dengan menggunakan alat bernama oftalmoskop, lampu celah atau slit lamp, dan gonioskopi lensa. Pemeriksaan ini pun bertujuan untuk mengetahui kondisi kemampuan penglihatan mata, kondisi pembuluh darah mata, serta pergerakan bola mata. 

Apabila hasil pemeriksaan memperlihatkan adanya gejala kanker mata, maka dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan diagnosis, antara lain:

  • Melalui pemindaian yang dilakukan dengan prosedur USG mata, CT scan atau MRI, berfungsi untuk mengetahui ukuran serta posisi sel kanker, dan pendeteksi penyebaran sel kanker pada organ lainnya.
  • Lumbal pungsi, berguna sebagai mendeteksi adanya kanker limfoma intraokular apakah menyebar ke otak atau saraf tulang belakang atau tidak.
  • Biopsi, berguna sebagai pengambilan sampel jaringan mata yang diduga terserang kanker supaya diperiksa lebih lanjut di laboratorium. 

Pemeriksaan rutin ke dokter sebaiknya dilakukan setahun sekali supaya kanker mata pada anak dapat dideteksi sedini mungkin. 

Dan harus lebih sering apabila telah ditemukan masalah spesifik atau terdapat beberapa faktor risiko terkena kanker mata pada anak, Ma. Semakin dini kanker dapat terdeteksi, maka memungkinkan keberhasilan pengobatannya akan semakin besar, lho. 

5. Pengobatan kanker mata pada anak

5. Pengobatan kanker mata anak
Freepik/senivpetro

Ada begitu banyak cara mengobati retinoblastoma, semua yang berkaitan dengan gejala ini bertujuan untuk membunuh sel-sel kanker. Hal ini mencakup terapi laser, radioterapi, krioterapi, kemoterapi intraarterial, dan intravitreal konvensional, serta melakukan operasi. 

Terdapat pilihan dan perpaduan pengobatan yang bisa memprediksi peluang kesembuhan pada kanker mata. Hal ini juga bergantung terhadap tingkat keparahan kanker, stadium kanker, ukuran dan lokasi kanker, seberapa cepat pertumbuhan kanker, serta kemungkinan kedua mata diserang oleh kanker ini.

Di beberapa kasus, kanker mata pun bisa kambuh kembali setelah pasien telah menjalani pengobatan dan dinyatakan sembuh. 

Dalam pengobatan kanker mata, seorang dokter biasanya memiliki tujuan untuk mempertahankan fungsi mata, mencegah terjadinya penyebaran sel kanker ke bagian tubuh lainnya, serta mencegah kambuhnya kanker usai pengobatan. 

Hal ini biasanya dapat dilakukan apabila kanker telah didiagnosis sedini mungkin. Beberapa metode yang dapat dilakukan tidak melalui tes skrining yang dianjurkan untuk retinoblastoma.

Namun, pada tahun-tahun awal kehidupan melakukan pemeriksaan ke dokter dapat membantu mencegah timbulnya risiko kanker pada anak lho, Ma. Beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain:

  • Segera bawa anak ke dokter apabila Mama melihat tanda-tanda atau gejala-gejala yang dirasa tidak normal pada matanya. 
  • Apabila keluarga yang telah teridentifikasi mempunyai perubahan genetik, pada uji genetik bisa memprediksi apakah seorang anak akan terserang penyakit retinoblastoma atau tidak.
  • Bagi anak-anak yang terindikasi riwayat dalam keluarga, mereka memiliki kemungkinan sebesar 50% untuk terkena retinoblastoma. Sangat dianjurkan, segera lakukan pemeriksaan mata usai bayi lahir dan menjalankan pemeriksaan mata secara teratur dalam beberapa tahun pertama kehidupan anak. 

6. Pencegahan sedini mungkin menghindari terserang kanker mata

6. Pencegahan sedini mungkin menghindari terserang kanker mata
Freepik/freepik

Penyakit kanker mata terbilang sulit untuk dicegah, sebab tidak semuanya gejala kanker mata diketahui penyebabnya. 

Hal terbaik yang bisa diupayakan oleh orangtua adalah dengan cara menghindari faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya kondisi ini, diantaranya:

  • Dianjurkan menjalani pemeriksaan mata secara rutin minimal satu kali dalam setahun.
  • Lakukan sedini mungkin dengan menjalani pemeriksaan mata pada anak apabila ada anggota keluarga yang terindikasi retinoblastoma.
  • Menghindari terkena paparan sinar ultraviolet dan sinar matahari dengan memakaikan anak kacamata UV-protected saat kondisi matahari sedang terik. 
  • Mencegah timbulnya infeksi HIV, salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko limfoma intraokular. 

Nah itulah Ma penjabaran selengkapnya mengenai kanker mata pada anak tentang gejala, penyebab, dan pengobatannya. Yuk, Ma sedini mungkin ajak anak lakukan pemeriksaan rutin ke dokter untuk mencegah risiko terjadinya penyakit mata lainnya. 

Baca juga:

The Latest