Waspada! 10 Penyakit Anak Ini Banyak Terjadi di Musim Hujan

Cuaca hari-hari ini masih tidak jelas, kadang hujan atau panas terik. Yuk, jaga kesehatan si Kecil

25 Februari 2022

Waspada 10 Penyakit Anak Ini Banyak Terjadi Musim Hujan
freepik/lifeofstock

Meski sudah memasuki bulan Maret, Indonesia masih mengalami musim hujan. Cuaca yang tidak bisa diprediksi, kadang hujan dan kadang panas terik, membuat kondisi tubuh tidak maksimal, si kecil juga mungkin mengalami masalah kesehatan. Hujan menyebabkan efek buruk terutama apabila terjadi banjir. Banjir memiliki dampak jangka menengah hingga jangka panjang pada kesehatan, salah satunya yaitu meningkatkan penularan penyakit melalui air dan vektor (water and vector borne disease).

Beberapa penyakit dapat ditularkan melalui air yang terkontaminasi dan higienitas lingkungan tempat tinggal yang bisa memburuk akibat hujan atau banjir, Dr. Nina Dwi Putri, SpA(K), MSc (TropPaed), Dokter Spesialis Anak Sub Spesialisasi Penyakit Infeksi Tropik dan Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia, akan menjelaskannya untuk pembaca Popmama.com.

Mari simak daftar penyakit yang dapat menyerang anak-anak selama musim hujan.

1. Demam dengue dan demam berdarah dengue

1. Demam dengue demam berdarah dengue
pixabay.com/mikadago

Hujan berpotensi menyebabkan genangan air. Genangan air dapat digunakan sebagai tempat perkembangbiakan nyamuk dan meningkatkan risiko paparan infeksi virus dengue. Infeksi virus dengue adalah salah satu penyakit umum yang menyerang anak-anak dan orang dewasa di daerah tropis. Gejala demam berdarah dengue adalah ruam, demam tinggi, dan lainnya.

Untuk mencegah demam dengue dan demam berdarah dengue, Mama harus rajin menerapkan 3M, yaitu menguras tempat penampungan air, mengubur barang bekas, menutup tempat penampungan air. Cara 3M itu bisa menghambat perkembangan nyamuk. Mama juga harus memberantas sarang nyamuk dan menghindari gigitan nyamuk.

2. Infeksi jamur

2. Infeksi jamur
Freepik/jcomp

Musim hujan menyebabkan tingginya kelembapan dan kadang, kondisi selalu basah. Hujan juga menyebabkan kulit menjadi lembap dan basah sepanjang waktu, kemungkinan terjadinya infeksi jamur cukup tinggi.

Kulit harus tetap kering sepanjang waktu. Jamur sering berkembang biak ketika kulit lembap dan tidak terkena udara. Untuk menghindarinya, Mama harus segera mengganti baju dan sepatu si Kecil jika basah. Keringkan segera tubuh yang basah dan lembap agar jamur tidak sempat berkembang. 

3. Leptospirosis

3. Leptospirosis
Pixabay/qimono

Penyakit ini ditularkan melalui kontak kulit atau selaput lendir dengan tanah, lumpur, ataupun air dan genangan air yang terkontaminasi dengan urine hewan pengerat yang terinfeksi bakteri Leptospira.

Jika mama atau anak mama punya luka kecil di tubuh, maka harus menjaga agar tidak terkena air banjir yang mungkin mengandung bakteri. Bakteri Leptospira bisa masuk ke tubuh melalui luka kecil itu dan menyebabkan penyakit Leptospirosis. 

4. Infeksi saluran cerna

4. Infeksi saluran cerna
parenting.firstcry.com

Sistem pembuangan limbah yang buruk, kebersihan yang tidak terjaga, kepadatan penduduk, dan konsumsi air yang tidak sehat saat musim hujan dan banjir turut menyebabkan infeksi pada saluran cerna.

Untuk menghindari infeksi dari makanan dan air yang terkontaminasi, minta anak-anak untuk minum air yang bersih dan matang, serta makan makanan yang sehat.

Editors' Pick

5. Influenza

5. Influenza
Freepik/master1305

Influenza adalah infeksi yang ditandai dengan demam, nyeri otot dan kepala, sakit menelan, lesu, dan dapat disertai gejala infeksi saluran napas. Influenza kerap merebak di musim hujan atau banjir karena imunitas tubuh yang menurun sehingga mudah diserang virus flu.

Namun karena sekarang sedang pandemi COVID-19, sulit membedakan flu dengan gejala COVID-19. Untuk memastikan, diperlukan pemeriksaan swab SARS-CoV-2.

6. Konjungtivitis

6. Konjungtivitis
Flickr/ Andrew Goloida

Infeksi pada mata yang ditandai dengan nyeri, mata merah, tidak kuat cahaya, berair, bisa disertai adanya kotoran dan lengket.

Infeksi ini mudah terjadi di musim hujan dan saat banjir. Infeksi ini menular, sehingga jauhkan yang sakit, jangan berbagi handuk dan barang lainnya, dan sering mencuci tangan, agar menekan penularan.

7. Penyakit tipus atau demam tifoid

7. Penyakit tipus atau demam tifoid
Unsplash/Dony Wardhana

Tipus atau paratipus adalah penyakit yang disebabkan oleh Salmonella typhi dan Salmonella paratyphi. Gejala penyakit ini berupa demam lebih dari 5 hari, nyeri kepala, dan gangguan pencernaan. Hindari penyakit ini dengan menjauhi makanan dan minuman yang kotor. Yang perlu dilakukan juga adalah menjaga kebersihan lingkungan, terutama setelah hujan dan banjir. 

8. Kolera

8. Kolera
Popmama.com/Novy Agrina

Kolera adalah diare akut yang disebabkan akibat mengonsumsi makanan atau air terkontaminasi bakteri Vibrio cholerae. Masyarakat Indonesia umumnya mengenal kolera dengan nama muntaber (muntah berak). Di awal abad 18 hingga abad 19, kolera sempat menjadi epidemi yang mengguncang banyak negara di dunia, termasuk Indonesia. Penyakit muntaber mudah terjadi di musim hujan dan saat banjir sebab kondisi lingkungan yang kurang higienis ketika musim hujan itu. 

9. Hepatitis A

9. Hepatitis A
Pexels/Polina Tankilevitch

Hepatitis A juga merupakan salah satu penyakit yang ditularkan melalui air yang terkontaminasi virus Hepatitis A. Penyakit ini muncul dengan gejala berupa demam, diare, mual, lemas, serta warna kuning pada kulit dan mata.

10. Selesma

10. Selesma
Freepik

Selesma sering terjadi dengan tanda dan gejala batuk pilek. Penyakit yang disebabkan oleh berbagai virus ini paling sering dijumpai pada musim penghujan. Pada masa pandemi COVID-19, sulit membedakannya dengan infeksi oleh SARS-CoV-2.

Tips agar Tetap Sehat di Musim Hujan

Tips agar Tetap Sehat Musim Hujan
pixabay/ZyrexPI

DR. Dr. Anggraini Alam, Sp.A(K), Ketua Unit Kerja Koordinasi Infeksi dan Penyakit Tropis Ikatan Dokter Anak Indonesia membagikan sejumlah saran untuk menjaga anak-anak agar tetap sehat selama musim hujan:

1. Hindari memberikan terlalu banyak junk food kepada anak-anak

2. Mintalah anak-anak untuk bermain di dalam ruangan saat hujan deras

3. Menghindari genangan air

4. Hindari mengunjungi tempat ramai dengan anak-anak

5. Bersihkan tubuh dari lumpur dan kenakan pakaian yang bersih setelah kehujanan

6. Mencegah anak-anak dari jajan dari tempat yang kurang bersih

7. Sesering mungkin membersihkan tangan dengan disinfektan atau sabun dengan air mengalir terutama sebelum makan dan setelah buang air

8. Merebus air yang akan diminum hingga mendidih

9. Menutup luka dengan plester

10. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan makan makanan bergizi

11. Jika harus kontak dengan air banjir, maka gunakan pelindung diri seperti sepatu boot dan celana panjang

12. Hindari gigitan nyamuk, bila perlu menggunakan kelambu atau losion anti nyamuk

13. Ajarkan anak untuk selalu mengenakan masker saat beraktivitas di luar rumah atau berhubungan dengan orang lain

14. Ganti masker secara berkala, jangan digunakan berulang kali

15. Hindari berbagi alat makan dan minum

16. Ajarkan anak untuk menjaga jarak, sekitar 2 meter

17. Menerapkan 3M plus, yaitu menguras dan menutup penyimpanan air, mendaur ulang sampah dan menghindari gigitan nyamuk. Larvasida dan losion dapat digunakan sebagai langkah pencegahan infeksi dengue

18. Ajarkan anak untuk menginformasikan segera kepada orangtua apabila mengalami gejala kurang enak badan atau tidak nyaman di tubuh

19. Segera lakukan vaksinasi untuk anak untuk menghindari berbagai penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan imunisasi.

Yuk, Ma kita jaga kesehatan anak-anak di musim hujan.

The Latest