Masalah Kesehatan dan Fisik Anak Usia 5 Tahun: Mengompol dan Kidal

Seperti apa masalah kesehatan dan fisik yang dihadapi anak usia 5 tahun? Simak selengkapnya

17 Desember 2019

Masalah Kesehatan Fisik Anak Usia 5 Tahun Mengompol Kidal
thebump.com

Meski bukan lagi bayi kecil Mama, anak usia lima tahun masih berjuang menghadapi masalah-masalah terkait kesehatan dan fisiknya.

Mengompol, misalnya. Selain itu, di usia lima tahun mulai terlihat jika anak cenderung kidal. Bagaimana orangtua harus menghadapinya?

Mengompol di Usia Lima Tahun, Wajarkah?

Mengompol Usia Lima Tahun, Wajarkah
Freepik/maria_sbytova

Satu dari lima anak masih mengompol di usianya yang sudah menginjak lima tahun. Hal ini wajar kok, Ma. Ini adalah bagian dari potty training yang sangat umum terjadi berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. 

Faktor yang menyebabkan anak masih mengompol di usia yang cukup besar adalah kondisi matangnya tubuh yang berbeda-beda pada tiap anak. Dan dalam kebanyakan kasus, masalah ini dapat selesai dengan sendirinya saat anak memasuki usia remaja.

Penting untuk dipahami adalah mengompol bukanlah hal yang disengaja oleh anak. Ia tidak bisa mengendalikannya. Jika anak marah atau frustrasi saat menyadari ia mengompol, yakinkan ia bahwa itu bukanlah kesalahannya. Sebaliknya, carilah solusi yang paling nyaman untuk anak. Lapisi kasur dengan pelapis tahan air dan simpan sprei kering di samping tempat tidur anak, berjaga-jaga jika terjadi insiden di tengah malam. 

Jika anak Mama sebelumnya tidak mengompol, tetapi belakangan mulai membasahi tempat tidur diiringi gejala seperti buang air kecil yang menyakitkan, konsultasikan masalahnya pada dokter. Bisa jadi ia mengalami masalah kesehatan, seperti sembelit atau infeksi saluran kemih.

Si Kidal yang Spesial

Si Kidal Spesial
habyts.com

Pada usia lima tahun, sebagian besar anak mulai konsisten menggunakan tangan dominan untuk beraktivitas. Perhatikan kecenderungannya, misalnya saat ia memegang sendok, melempar bola atau mengancingkan kancing bajunya. Sembilan dari sepuluh anak memilih menggunakan tangan kanannya, tetapi jika kidal pun sebetulnya tak masalah, Ma.

Saat ini, ilmu pengetahuan dan pandangan masyarakat telah berubah. Anak yang kidal tak lagi dianggap inferior. Justru, para ahli menemukan fakta bahwa anak kidal lebih kreatif dan memiliki kemampuan verbal lebih baik. Oleh karena itu, kini para orangtua tidak lagi berusaha 'menyembuhkan' perbedaan ini.

Tetapi, harus diakui, bagi anak-anak kidal, hidup di tengah dunia yang didominasi penggunaan tangan kanan adalah hal yang menantang. Misalnya saja menggunakan mouse komputer di sebelah kanan, atau buku yang dijilid spiral di sebelah kiri. Untuk memudahkan anak, belilah barang-barang sehari-hari yang memang didesain untuk orang kidal. Misalnya gunting atau sarung tangan. Selain itu, berikan pemahaman pada anak bahwa jadi orang kidal itu tidak aneh, melainkan normal seperti orang pada umumnya. 

Baca Juga:

The Latest