Kenali Area Tubuh yang Sering Berkeringat dan Cara Mengatasinya

- Kaki mudah berkeringat karena faktor cuaca, alas kaki yang tidak tepat, aktivitas fisik tinggi, dan faktor psikologis serta kondisi tubuh lainnya.
- Leher sering berkeringat akibat paparan sinar matahari dan kebersihan yang kurang dijaga, bisa memicu rasa gatal hingga perih.
- Punggung rentan berkeringat jika tertutup lama, mandi setelah aktivitas berat dan menggunakan produk menjaga kulit kering penting.
Keringat di ketiak sering kali menjadi sumber rasa tidak nyaman dan kepercayaan diri bagi banyak orang. Padahal, produksi keringat tidak hanya terjadi di area tersebut. Bagian tubuh lain seperti kaki, leher, punggung, area lipatan kulit, hingga bagian atas bibir juga rentan berkeringat, terutama saat cuaca panas atau aktivitas meningkat.
Jika area-area ini tidak dirawat dengan tepat, keringat berlebih bisa memicu berbagai masalah, mulai dari bau tak sedap hingga iritasi kulit. Untuk membantu kamu lebih waspada dan melakukan perawatan yang sesuai, Popmama.com ajak kamu kenali area tubuh yang sering berkeringat dan cara mengatasinya.
1. Kaki

Kaki yang mudah basah akibat keringat dapat dipicu oleh berbagai faktor. Tinggal di wilayah tropis dengan suhu panas dan tingkat kelembapan tinggi, seperti Indonesia, menjadi salah satu penyebab utamanya.
Selain itu, penggunaan alas kaki atau kaus kaki yang kurang tepat, misalnya terlalu tertutup, memiliki sirkulasi udara yang buruk, berukuran terlalu sempit, atau berbahan yang tidak menyerap keringat, juga dapat memperparah kondisi ini. Aktivitas fisik yang tinggi, seperti banyak bergerak atau berolahraga, turut meningkatkan produksi keringat pada kaki.
Sementara iuntuk faktor psikologis seperti kecemasan, serangan panik, dan stres emosional juga berperan, begitu pula kondisi tubuh seperti rasa lapar atau hipoglikemia. Di samping itu, efek samping dari obat-obatan, suplemen, herbal, jamu, atau zat tertentu, serta adanya penyakit tertentu seperti hipertiroid atau infeksi, dapat menjadi penyebab kaki berkeringat berlebihan.
2. Leher

Leher merupakan bagian tubuh yang kerap terabaikan, padahal bagian ini juga mudah berkeringat. Apalagi saat cuaca panas atau bagi yang rutin mengenakan hijab.
Hal ini terjadi karena leher cukup sering terpapar sinar matahari. Jika kebersihannya tidak dijaga, keringat yang menumpuk di area ini bisa memicu rasa gatal hingga perih. Kamu wajib hati-hati.
3. Punggung

Punggung termasuk bagian tubuh yang mudah berkeringat, terutama jika kamu sering beraktivitas di luar atau mengenakan pakaian tertutup. Area ini cenderung tertutup dalam waktu lama, sehingga keringat yang menumpuk bisa menimbulkan rasa lengket hingga memicu jerawat punggung.
Oleh karena itu, penting untuk segera mandi setelah aktivitas berat dan menggunakan produk yang mampu menjaga kulit tetap kering tanpa menyebabkan iritasi.
4. Area Lipatan

Selain ketiak, area lipatan tubuh seperti bawah payudara, lipatan siku, dan bagian belakang lutut juga kerap menjadi titik munculnya keringat. Minimnya sirkulasi udara di area-area ini membuat keringat mudah terperangkap, sehingga dapat memicu bau tak sedap, rasa gatal, hingga iritasi. Oleh karena itu, menjaga kebersihan serta memastikan area lipatan tetap kering menjadi hal yang sangat penting.
5. Bibir bagian atas

Keringat di area ini mudah muncul akibat aktivitas fisik, paparan suhu panas, maupun setelah mengonsumsi makanan pedas atau hangat. Keringat yang tampak seperti kumis di atas bibir kerap menimbulkan rasa tidak nyaman dan mengganggu penampilan.
Kondisi ini dapat dipicu oleh berbagai faktor, mulai dari konsumsi makanan pedas, perubahan hormon saat menopause, hiperdrosis, rosacea, diabetes, hingga gangguan pada sistem saraf.
6. Cara mengatasinya

Agar tubuh tetap terasa segar dan terhindar dari bau tak sedap, diperlukan perpaduan antara kebersihan diri, penggunaan produk yang sesuai, serta penerapan gaya hidup sehat. Mulailah dengan mandi secara rutin dua kali sehari, terutama setelah beraktivitas dan berkeringat, untuk menghilangkan sisa keringat dan bakteri.
Selanjutnya, kenakan pakaian berbahan katun atau linen yang mampu menyerap keringat dengan baik agar kelembapan tidak terperangkap dan memicu bau. Terakhir, gunakan antiperspiran daripada deodoran. Antiperspiran dirancang untuk membatasi produksi keringat, sementara deodoran berfungsi untuk menetralkan atau menyamarkan bau badan tanpa mengurangi keringat.
Jika kamu berencana menggunakan keduanya, ada beberapa cara untuk melakukannya. Mama dapat memilih produk yang menggabungkan antiperspiran dan deodoran dalam satu formula. Jika kamu menggunakan antiperspiran yang diresepkan dokter kulit, biasanya dioleskan pada kulit kering sebelum tidur, kemudian diikuti dengan deodoran di pagi hari.
Itulah, kenali area tubuh yang sering berkeringat dan cara mengatasinya. Mulai sekarang, jangan hanya fokus pada ketiak, perhatikan juga area tubuh lain yang tak kalah rentan berkeringat agar kenyamanan dan kesehatan kulit tetap terjaga setiap hari.



-OweZbBBgfObkAWfjfqjNR0plZf87E7Hi.jpg)














