8 Masalah Menyusui yang Sering Terjadi Pasca Persalinan

Sebelum melahirkan, baca ini dulu ya Ma, agar proses menyusui si Kecil jadi lancar

10 Juli 2023

8 Masalah Menyusui Sering Terjadi Pasca Persalinan
Pixabay/Badarsk

Sama dengan halnya melahirkan, menyusui adalah proses natural yang akan dialami oleh setiap Mama pasca melahirkan. Sebagian Mama mungkin dapat segera menyusui bayinya dengan lancar, namun tak sedikit juga yang menemui masalah menyusui yang bahkan berujung pada kegagalan dalam memberikan ASI.   

Ya, bagi sebagian besar Mama, menyusui menjadi tantangan tersendiri yang harus dihadapi selain rasa sakit pasca persalinan yang belum juga hilang.

Tenang, Mama nggak sendirian kok. Kondisi ini umum terjadi, terutama pada Mama yang baru mengalami persalinan pertama.

Berikut ini Popmama.com bagikan 8 masalah umum yang terjadi saat menyusui bayi baru lahir.

1. Produksi ASI sedikit

1. Produksi ASI sedikit
babycenter.com

Minimnya produksi ASI di hari-hari awal kelahiran bayi merupakan salah satu masalah yang sering terjadi pada Mama. Kebanyakan Mama seringkali menganggap bahwa produksinya ASInya sedikit dan tidak mampu mencukupi kebutuhan bayi. Maka tak jarang jika Mama pada akhirnya memilih memberikan susu formula untuk menggantikan ASI yang masih sedikit.

Padahal faktanya, produksi ASI bekerja berdasarkan prinsip supply and demand dimana produksi ASI justru semakin meningkat jika Mama sering menyusui bayi. Kalaupun bayi mama lebih sering tidur, maka lakukan pompa payudara untuk mengeluarkan ASI sehingga lama kelamaan produksinya semakin stabil.

2. Posisi menyusui (pelekatan) salah

2. Posisi menyusui (pelekatan) salah
Pixabay/Bru-No

Sebagian besar Mama akan mengalami rasa sakit di sekitar area puting saat proses menyusui. Kondisi ini disebabkan posisi menyusui (pelekatan) bayi belum tepat. Pada kebanyakan kasus, bayi menyusu pada puting, seperti mengempeng, sehingga proses keluarnya ASI tidak maksimal dan hanya menciptakan luka akibat gesekan antara lidah bayi yang masih kasar dengan puting payudara mama.

Segera perbaiki posisi pelekatan bayi ya, Ma. Pastikan mulut bayi bagian bawah hampir menutupi aerola payudara mama, artinya posisi puting payudara mama berada di langit-langit mulut mengarah pada tenggorokan bayi, bukan bergesekan dengan lidah bayi.

Selain itu, perhatikan gerakan mulut bayi saat menyusui. Posisi menyusui bayi yang tepat terlihat dari pipi bayi yang menggembung serta gerakan konstan seperti menelan. Posisi ini dipastikan tidak akan menimbulkan luka atau lecet pada puting payudara mama.

Editors' Pick

3. Puting lecet

3. Puting lecet
Freepik/phduet

Posisi menyusui bayi yang salah dapat menyebabkan puting luka atau lecet. Mama bisa mengatasi ini dengan mengoleskan ASI yang menetes pada bagian puting yang luka atau menggunakan salep khusus untuk membuat luka cepat mengering.

Jika kondisi puting lecet semakin parah, sebaiknya istirahatkan sejenak payudara dari proses menyusui.

Biarkan bayi menyusu pada payudara di sebelahnya sementara Mama bisa mengeluarkan ASI menggunakan pompa ASI agar produksi ASI tidak tetap lancar.

Baca juga: 5 Cara Mencegah Bayi Mengigit Puting Payudara Saat Disusui

Baca juga: 8 Obat untuk Puting Lecet dengan Bahan Alami

Baca juga: Walau Sampai Lecet, 7 Artis Ini Tetap Berjuang Menyusui Anaknya

4. Bayi mengalami tongue tie

4. Bayi mengalami tongue tie
Bellybelly

Bayi sering menyusu tapi tampak seperti tidak kenyang? Kemungkinan bayi mama mengalami tongue tie. Tongue tie adalah kondisi dimana jaringan yang menghubungkan lidah dan dasar mulut terlalu pendek atau melebar terlalu jauh ke depan lidah bayi. Sehingga proses menyusu bayi tidak maksimal.

Tongue tie bisa diatasi dengan melakukan bedah kecil, tentunya setelah berkonsultasi dengan dokter laktasi ya, Ma.

Sebab ada beberapa kondisi tongue tie yang masih cukup aman bagi bayi menyusu secara optimal sehingga tidak memerlukan tindakan medis.

5. ASI terlalu banyak (hiperlaktasi)

5. ASI terlalu banyak (hiperlaktasi)
www.medela.com
Inisiasi Menyusui Dini (IMD) bayi

Produksi ASI yang berlimpah tentu menjadi dambaan setiap Mama. Namun, ASI yang berlebihan ternyata menjadi tantangan tersendiri bagi sebagian Mama. Kondisi ini menyebabkan bayi kewalahan dan mudah tersedak saat menyusui, sehingga bayi merasa tidak nyaman saat menyusu.

Hiperlaktasi biasanya disebabkan oleh jumlah alveoli (kelenjar produksi asi) pada payudara mama yang melebihi jumlah rata-rata.

Ada beberapa cara yang bisa Mama lakukan untuk mengatasi hiperlaktasi.

Pertama, pompa ASI sebelum menyusui bayi. Selain berguna untuk memperlambat aliran asi saat dihisap bayi, Mama sekalian bisa mengumpulkan stok ASIP deh.

Memperlambat aliran ASI juga dapat dilakukan dengan mengubah posisi menyusui. Cobalah memposisikan bayi seperti tengkurap di dada Mama, artinya perut bayi bertemu dengan perut mama dengan posisi mulut bayi berada di atas payudara mama.

Posisi ini dapat memperlambat aliran ASI sehingga bayi dapat menyusu dengan nyaman.

6. Payudara bengkak dan tersumbat

6. Payudara bengkak tersumbat
mypregnanthealth.com

Hiperlaktasi juga dapat menyebabkan terjadinya pembengkakan payudara. Hal ini biasanya disebabkan tidak imbangnya antara jumlah ASI yang diproduksi dengan intensitas bayi menyusu pada payudara mama.

Sehingga lama kelamaan ASI yang menumpuk membuat payudara terasa sakit dan bengkak. Kondisi terburuknya, Mama mungkin akan mengalami mastitis yang biasanya ditandai dengan payudara bengkak dan keras serta peningkatan suhu tubuh atau demam.

Oleh sebab itu sangat penting untuk memastikan kondisi payudara mama selalu dalam keadaan kosong, baik dengan cara menyusui bayi atau menggunakan pompa ASI. Jika terlanjur bengkak, atasi dengan mengompres payudara yang bengkak dengan air hangat sambil dipijat pelan.

Lalu segera susui bayi atau pompa ASI agar payudara mama kembali normal.

7. Bayi tertidur saat menyusu

7. Bayi tertidur saat menyusu
Pixabay/Skimpton007

Bayi baru lahir menghabiskan sebagian besar waktunya untuk tidur. Maka tak heran jika ditengah-tengah sesi menyusui Mama merasakan hisapan bayi semakin melambat dengan mata bayi tertutup.

Hal ini sering terjadi saat menyusui bayi baru lahir. Jika dibiarkan, bayi tidak efektif menyusu yang menyebabkan ia sering terbangun karena perutnya belum benar-benar kenyang. Tidak hanya bayi yang terganggu, Mama pun akan kelelahan menyusui bayi terus menerus.

Maka tidak masalah jika Mama membangunkan bayi yang tertidur saat menyusu.

Misalnya dengan cara membuka kaus kaki dan menggelitiki telapak kaki bayi atau memainkan pipinya dengan lembut sehingga secara refleks bayi akan kembali menyusu pada Mama.

Demikian informasi mengenai masalah menyusui yang kerap terjadi. Semoga perjalanan menyusui mama tidak ada hambatan ya. 

Baca juga:

The Latest