- Menambah asupan serat dan vitamin dari sayuran, kebab biasanya disajikan dengan sayuran seperti tomat, selada, atau timun. Masing-masing sayuran akan memberikan serat, vitamin dan mineral ketika Mama mengonsumsinya.
- Sumber protein, daging yang digunakan dalam kebab, seperti daging sapi, ayam, atau kambing, merupakan sumber protein hewani yang baik. Protein esensial ini penting untuk mendukung pertumbuhan, perbaikan jaringan tubuh, serta menjaga kesehatan otot.
- Memberikan varian rasa, kebab sering kali dihidangkan dengan berbagai bumbu dan saus yang dapat menambah variasi rasa. Beberapa bumbu mungkin juga memiliki sifat antioksidan atau anti-inflamasi.
Bolehkah Ibu Hamil Makan Kebab? Ini Penjelasannya

Kebab adalah makanan lezat khas Timur Tengah yang mudah dijumpai di mana saja. Campuran daging, sayur, dan mayones yang dibalut oleh roti tortilla memang tak pernah gagal membuat siapa pun tergiur akan aroma dan kelezatannya.
Selama hamil, mungkin Mama pernah mengidamkan hidangan yang satu ini. Akan tetapi, kehamilan mungkin membuat Mama menjadi lebih selektif dalam mengonsumsi sesuatu. Kehamilan juga menuntut Mama untuk berhati-hati dalam mengonsumsi makanan atau minuman.
Pasalnya, sangat penting bagi ibu hamil untuk mempertimbangkan kemungkinan timbulnya risiko dan keamanan dari pilihan makanan yang akan dikonsumsi. Jika membahas soal keamanan makanan, sebenarnya bolehkah ibu hamil makan kebab?
Berikut ini Popmama.com telah merangkum penjelasannya untuk Mama. Yuk, simak sampai akhir, Ma!
Bolehkah Ibu Hamil Makan Kebab?

Faktanya, mengonsumsi kebab selama kehamilan adalah hal yang aman dan diperbolehkan. Namun, hal yang harus diperhatikan ketika mengonsumsi makanan ini adalah tingkat kematangan daging yang digunakan di dalamnya, dilansir Netmums
Bukan tanpa alasan, melansir dari NHS UK, daging yang dikonsumsi oleh ibu hamil haruslah diolah dengan baik dan telah matang sempurna.
Terlepas dari kualitas dagingnya, kebab juga dapat memberikan tambahan nutrisi bagi tubuh, seperti protein, karbohidrat, serat, zat besi, zinc, vitamin B12, dan juga kalium. Masing-masing nutrisi ini hadir dari setiap komponen yang digunakan dalam kebab.
Kandungan serat dalam kebab dapat membantu melancarkan pencernaan dan membantu menjaga Mama agar terhindar dari sembelit yang rentan dialami oleh ibu hamil.
Jadi, mengonsumsi kebab adalah hal yang aman dilakukan. Namun, Mama harus memastikan daging yang digunakan telah matang dengan sempurna, serta memperhatikan kualitas dan kebersihan bahan makanan lainnya untuk menghindari risiko kontaminasi bakteri.
Periksa Kualitas dan Kebersihan Komponen Makanan yang Digunakan

Sebelum mengonsumsi kebab, Mama juga harus memeriksa kualitas dan kebersihan komponen-komponen yang digunakan untuk meminimalisir risiko kontaminasi bakteri.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, daging kebab yang digunakan harus dimasak hingga mencapai kondisi matang sempurna tanpa ada warna kemerahan atau darah di dalamnya.
Mayones merupakan komponen lain yang harus Mama perhatikan. Hindari mengonsumsi mayones yang tidak melalui proses pasteurisasi.
Selain daging dan mayones, Mama juga harus memastikan kebersihan sayuran yang digunakan. Sebab, sayuran dalam kebab umumnya dalam keadaan mentah. Untuk itu, sebelum mengonsumsinya, Mama harus memastikan kesegaran dan kebersihannya.
Ketiga hal di atas dilakukan untuk meminimalisir dan mencegah terjadinya kontaminasi bakteri pada bahan makanan yang akan digunakan dalam proses pembuatan kebab. Salah satu bakteri yang ditakuti adalah bakteri toxoplasmosis.
Bakteri tersebut menurut National Health Service, biasanya ditemukan pada bahan makanan yang mentah ataupun makanan yang tidak dicuci bersih.
Selain dapat mengganggu kesehatan kehamilan, infeksi bakteri toxoplasmosis juga dapat menyebabkan keguguran.
Perhatikan Porsi yang Dikonsumsi saat Makan Kebab

Selain kebersihan dan kualitas bahan makanan yang digunakan, sebelum mengonsumsi kebab, ibu hamil juga wajib memperhatikan porsi makanan yang dikonsumsi.
Pasalnya, kandungan kalori dalam kebab tergolong tinggi, sehingga dapat meningkatkan risiko kenaikan berat badan yang berlebih saat hamil. Berat badan berlebih atau bahkan obesitas dapat berujung pada komplikasi kesehatan selama kehamilan.
Oleh sebab itu, akan lebih baik jika Mama memilih dan mengonsumsi kebab dengan porsi yang lebih kecil dan menambah asupannya dengan sumber makanan lainnya.
Manfaat Mengonsumsi Kebab bagi Kesehatan

Selain kelezatan dan aromanya yang khas, mengonsumsi kebab juga ternyata memberikan manfaat ketika Mama mengonsumsinya.
Berikut ini beberapa manfaat yang akan Mama dapatkan ketika mengonsumsi kebab:
Meskipun kebab dapat memberikan beberapa manfaat nutrisi, penting untuk diingat bahwa pemilihan bahan dan cara persiapan dapat mempengaruhi kandungan nutrisi dan kesehatan keseluruhan hidangan.
Efek Samping Mengonsumsi Kebab yang Perlu Diperhatikan

Meskipun kebab dapat memberikan beberapa manfaat nutrisi, terlalu banyak mengonsumsi atau pemilihan bahan yang tidak tepat dapat menyebabkan beberapa efek samping.
Selain infeksi bakteri yang telah dijelaskan sebelumnya, berikut ini beberapa potensi efek samping yang mungkin terjadi ketika Mama mengonsumsi kebab:
- Kandungan lemak dan kalori tinggi, beberapa kebab dapat memiliki kandungan lemak dan kalori yang tinggi, terutama jika daging yang digunakan mengandung banyak lemak. Akibatnya, makanan ini dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan masalah kesehatan lainnya.
- Kandungan garam yang tinggi, beberapa kebab mungkin memiliki kandungan garam yang tinggi, terutama jika saus atau bumbu yang digunakan mengandung banyak garam. Konsumsi garam berlebih dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan masalah kesehatan kardiovaskular.
Demikianlah ulasan dan penjelasan dari pertanyaan bolehkah ibu hamil makan kebab. Makanlah kebab dengan bijak, dan pertimbangkan variasi menu dan gaya hidup seimbang untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang optimal. Semoga bermanfaat, Ma!



















