Kenali Tanda Gerakan Janin Laki-Laki, Penting Nih Ma!

Kira-kira apa bedanya dengan janin perempuan ya, Ma?

25 Mei 2022

Kenali Tanda Gerakan Janin Laki-Laki, Penting Nih Ma
Pexels/MART PRODUCTION

Dari sekian banyak momen yang terjadi selama kehamilan, hal yang paling bikin deg-degan adalah menanti saat Mama bisa mengetahui jenis kelamin sang Bayi.

Sejauh ini, cara paling akurat memang melihatnya lewat USG pada usia sekitar 18 minggu. Namun tahukah Mama bahwa ibu hamil juga bisa membedakan tanda gerakan janin laki-laki dan perempuan lebih awal?

Faktanya, beberapa studi dan pengalaman menunjukkan bahwa memang ada perbedaan gerakan antara janin laki-laki dan perempuan.

Dalam beberapa kasus, tanda tersebut mungkin tak selalu tepat, namun sejauh ini memiliki tingkat akurasi yang tinggi. Berikut ini, Popmama.com telah merangkum informasi mengenai tanda gerakan janin laki-laki.

1. Intensitas gerakan lebih tinggi

1. Intensitas gerakan lebih tinggi
Pexels/Анастасия Триббиани

Secara umum, gerakan bayi bisa mulai Mama rasakan sejak usia kehamilan 13-25 minggu. Jika dilihat intensitasnya, bayi laki-laki umumnya memang lebih aktif ketimbang perempuan. Normalnya, janin akan bergerak kurang lebih 10 kali dalam waktu dua jam. Jika Mama merasakan tendangan lebih dari itu, maka ada kemungkinan bahwa janin berjenis kelamin laki-laki.

Meski demikian, intensitas gerakan bayi juga dipengaruhi oleh berbagai hal. Setelah makan, terutama jika Mama mengonsumsi makanan tinggi gula, janin memang akan bergerak lebih aktif. Karenanya, untuk penghitungan yang akurat, Mama perlu membandingkan intensitas gerakan beberapa kali dengan rentang waktu yang sama.

Editors' Pick

2. Gerakannya lebih kuat

2. Gerakan lebih kuat
Pexels/Negative Space

Janin laki-laki umumnya menyerap lebih banyak kalori sehingga membuatnya lebih aktif bergerak. Tak hanya dalam intensitas, gerakannya pun lebih kuat sehingga Mama seringkali mengalami fase quickening, di mana bayi menunjukkan gerakan kejutan yang kuat dan tiba-tiba.

Sementara itu, Mama yang mengandung bayi perempuan umumnya merasakan gerakan janin yang lebih kecil dan kalem, walaupun intensitasnya cukup sering. Fase quickening kadang juga muncul, namun hal itu tidak terlalu sering dan biasanya terjadi karena adanya rangsangan tertentu dari luar.

3. Detak jantung janin

3. Detak jantung janin
Pexels/Yasser Hernandez

Walau tidak bisa terlihat secara langsung, namun detak jantung bayi juga bisa menjadi penanda apakah calon Buah Hati mama berjenis kelamin perempuan atau laki-laki. Jika dihitung dengan alat pendeteksi detak jantung bayi, maka bayi laki-laki akan memiliki rata-rata di bawah 140 denyut per menit.

Namun jika denyut jantung mencapai lebih dari 140 per menit, ada indikasi bahwa janin kemungkinan berjenis kelamin perempuan. Meski demikian, melihat jenis kelamin lewat denyut jantung sering dianggap tidak akurat karena umumnya berubah-ubah karena berbagai faktor.

4. Cara menghitung gerakan janin

4. Cara menghitung gerakan janin
Pexels/George Jr Kamau

Dari pembahasan di atas, maka tanda yang paling masuk akal adalah melihat intensitas gerakan janin. Namun banyak orang yang belum tahu bagaimana cara menghitungnya, terutama untuk ibu-ibu yang baru pertama kali hamil. Secara umum, gerakan janin bisa mulai Mama rasakan di awal trimester kedua, saat kerangka dan otot bayi mulai terbentuk dan membuat mereka bergerak aktif.

Menghitung gerakan janin harus dilakukan saat Mama dalam kondisi rileks dan tenang. Waktu paling umum untuk melakukannya adalah setelah makan dan sebelum tidur. Pertama-tama berbaringlah menyamping, dengan posisi tubuh bagian kiri ada di bawah. Setelahnya, coba Mama hitung berapa lama waktu yang dibutuhkan janin untuk bergerak sebanyak 10 kali.

5. Berkomunikasi lewat gerakan janin

5. Berkomunikasi lewat gerakan janin
Pexels/Josh Willink

Tak hanya untuk mengidentifikasi jenis kelamin dan kesehatan janin, tendangan si Kecil juga bisa menjadi sarana untuk berkomunikasi. Mama bisa memberikan rangsangan tertentu, misalnya dengan musik, elusan pada perut, membacakan cerita, atau kata-kata. Misalnya jika Mama mengatakan 'tendang!' maka bayi dapat meresponnya dengan tendangan.

Komunikasi ini sangat penting untuk membantu tumbuh kembang bayi, sehingga dia mulai belajar merespon rangsangan dari luar. Cara ini juga bisa membantu membangun ikatan batin antara ibu dan bayi. Meski demikian, Mama kadang harus bersabar karena komunikasi ini harus dijalin secara intens. Semoga penjelasan Popmama.com mengenai tanda gerakan janin laki-laki ini cukup membantu ya, Ma!

Baca Juga:

The Latest