Begini Prediksi Kehidupan Anak Generasi Beta di Masa Depan

- 86% percaya Generasi Beta akan memiliki pekerjaan yang bahkan belum ditemukan.
- 68% percaya Generasi Beta akan memiliki lebih banyak hewan peliharaan daripada anak-anak.
- 60% percaya pemerintah akan berhenti mencetak uang tunai—karena Generasi Beta tidak akan menggunakannya.
Dengan dimulainya tahun baru, generasi baru telah tiba. Selamat datang Generasi Beta—anak-anak yang lahir antara tahun 2025-2039.
Melihat masa depan sering kali membawa perpaduan antara aspirasi dan kecemasan—terutama bagi orangtua, karena kita mengisi ketidakpastian dengan harapan terbaik bagi keluarga kita. Sebagai seorang ibu dari bayi Gen Beta, Mama bertanya-tanya seperti apa masa depannya nanti.
Kini, sebuah laporan baru menawarkan gambaran prediksi untuk masa depan generasi ini. Mulai keuangan, pendidikan, kesehatan, dan banyak lagi. Peneliti melakukan survei representatif nasional terhadap 2.008 orang Amerika. Termasuk orang tua Generasi Alpha, calon orang tua Generasi Beta, kakek-nenek, dan individu yang tidak memiliki anak. Survei itu mengungkapkan beberapa pemikiran yang sangat membuka mata tentang prospek Gen Beta.
Seperti apa kehidupan Generasi Beta nanti? Dan apa yang sebaiknya dilakukan oleh orangtua untuk mempersiapkannya? Penjelasannya bisa Mama simak pada ulasan Popmama.com berikut ini.

Prediksi Kehidupan Generasi Beta
Berikut beberapa prediksi yang membuat mungkin akan membuat orangtua tercengang:
86% percaya Generasi Beta akan memiliki pekerjaan yang bahkan belum ditemukan.
68% percaya Generasi Beta akan memiliki lebih banyak hewan peliharaan daripada anak-anak. Sementara 86% mengatakan keluarga inti tidak akan menjadi struktur keluarga yang paling umum di masa depan.
60% percaya pemerintah akan berhenti mencetak uang tunai—karena Generasi Beta tidak akan menggunakannya.
Sementara itu, diprediksi bahwa Generasi Beta akan hidup lebih lama daripada generasi-generasi sebelumnya.
Dengan mempertimbangkan hal di atas, kita mungkin perlu memikirkan, jika:
Separuh dari Generasi Alpha yang disurvei percaya kanker akan disembuhkan oleh Generasi Beta.
71% memprediksi Generasi Beta akan memiliki akses ke layanan kesehatan individual, berdasarkan DNA mereka.
59% berpikir AI akan dapat memprediksi dan mencegah masalah kesehatan bahkan sebelum gejalanya muncul.
Mungkin beberapa temuan paling menarik dari studi ini menyelami lebih dalam keuangan Generasi Beta.
Memang, hampir separuh dari mereka yang disurvei tidak berpikir anak-anak mereka akan pernah pensiun. Dan, mengingat perkiraan bahwa generasi mendatang akan membutuhkan $1,88 juta untuk pensiun, 80% responden mengatakan orangtua harus mulai menabung untuk masa pensiun anak-anak mereka sejak lahir! Ini menambah prediksi bahwa orang-orang akan bekerja kurang dari lima hari seminggu di masa depan.
Terakhir, beberapa temuan dari studi ini terasa sedikit seperti film Back to the Future, terutama jika menyangkut peran teknologi dan AI dalam kehidupan anak-anak kita. Berikut alasannya:
71% calon orangtua dari Generasi Beta memprediksi AI akan menggantikan guru.
58% memprediksi teknologi akan membuat hidup lebih baik, tetapi 66% percaya keluarga akan semakin jauh.
46% mengatakan luar angkasa akan menjadi tujuan liburan paling populer.

Arti Prediksi Terhadap Generasi Beta bagi Orangtua
Dilansir dari laman Parents, Generasi Beta menghadapi masa depan yang kompleks yang akan terlihat berbeda dari dunia saat ini. Meskipun kita tidak dapat benar-benar memprediksi masa depan, survei di atas dapat membantu orangtua untuk bersiap, untuk menghadapi masa depan dan membantu menginformasikan cara terbaik untuk merencanakannya sejak hari pertama.
Mengidentifikasi beberapa tujuan fokus jangka pendek dapat membantu orangtua. Beberapa contohnya fokusnya adalah literasi keuangan, pendidikan berbasis praktik dan keterampilan. Serta pelestarian nilai-nilai seperti empati, imajinasi, dan kemanusiaan.
Terkait keuangan secara khusus, orangtua tidak hanya merencanakan pendidikan tinggi anak-anak mereka—tetapi juga masa pensiun mereka.
Orang-orang membutuhkan lebih banyak uang saat ini daripada sebelumnya untuk memiliki masa pensiun yang nyaman. Namun karena inflasi dan faktor-faktor lainnya, terdapat banyak ketidakpastian tentang bagaimana generasi mendatang akan mampu membiayai masa pensiun. Masa pensiun itu dikonseptualisasikan sebagai perawatan diri.
Namun, seperti yang diungkapkan survei, membicarakan uang bisa terasa tidak nyaman bagi banyak orang. Uang bisa menjadi topik yang sarat emosi, sama seperti kesehatan mental dan memulai percakapan politik. Tetapi mengasuh anak adalah tentang menemukan cara untuk mengatasi percakapan yang rumit.
Jadi, mulai dari teknologi hingga masalah keuangan, apa yang harus dilakukan orangtua dengan beberapa gambaran masa depan yang lebih menakutkan?

Saran untuk Orangtua dari Bayi Gen Beta
Perubahan dapat menimbulkan kekhawatiran bagi orang tua. Tapi tidak apa-apa untuk terus mengawasi berbagai hal guna melindungi anak-anak dari potensi bahaya yang dibawa teknologi. Di saat yang sama, orangtua sebaiknya tidak memberikan batasan prematur pada anak-anak. Orangtua juga perlu mengikuti perkembangan zaman, meskipun awalnya terasa tidak nyaman.
Orangtua, khususnya yang resisten terhadap perubahan, perlu membiasakan diri dengan teknologi baru dan cara-cara baru anak-anak diajarkan di sekolah. Tujuannya adalah agar rasa takut akan hal yang tidak diketahui tidak menghalangi mereka untuk belajar.
Meskipun demikian, koneksi di dunia nyata dalam menghadapi beberapa data juga sangat penting, Ma. Jangan sampai seni koneksi interpersonal pada anak kelak menjadi hilang. Ilmuwan mengamati soal hubungan antarmanusia, bagaimana waktu yang dihabiskan bersama orang lain di alam bisa membuat bahagia dan lega. Dan hubungan sosial seperti itu tidak dapat digantikan oleh ‘koneksi’ teknologi.
Masa depan mungkin terasa menakutkan dan beberapa kekhawatiran ini cukup valid. Tapi orangtua juga perlu tahu bahwa manusia beradaptasi ketika dipaksa untuk menghadapi norma baru.
Perubahan besar pasti terjadi, tapi, orangtua perlu mempersiapkan agar anak-anak kelak menjadi mandiri.
Mandiri berarti belajar menggunakan teknologi baru secara bertanggung jawab. Orangtua perlu memastikan anak-anak mendapatkan kesempatan untuk melatih keterampilan manusia dalam interaksi di dunia nyata.
Meskipun mungkin terbukti lebih menantang seiring berjalannya waktu, pelajaran utama dari survei tersebut adalah: Orangtua perlu membantu anak-anak mereka mengembangkan kemampuan sosial, kolaborasi, dan kerja sama. Sekaligus membantu anak mengelola peran teknologi dalam kehidupan mereka dan menggunakannya untuk meningkatkan pengetahuan dan koneksi antarmanusia, alih-alih isolasi.
Itu ulasan tentang seperti apa kehidupan Generasi Beta nanti. Semoga artikel ini bisa membantu orangtua dalam mengasuh si Kecil, ya, Ma.