7 Penyebab Bayi Langsung Menangis saat Diletakkan di Tempat Tidur

- Bayi ingin tetap dekat dengan Mama - Bayi merasa nyaman saat digendong dan mencari kembali kedekatan yang membuatnya tenang.
- Bayi mudah terkejut - Refleks moro membuat bayi tersentak dan merasa tidak nyaman saat tidur, biasanya hilang pada usia dua bulan.
- Bayi sedang memasuki masa rewel - Fase rewel bisa disebabkan oleh kolik atau kecemasan berpisah, tapi biasanya akan membaik seiring waktu.
Banyak orangtua mungkin pernah mengalami momen ketika bayi langsung menangis begitu diletakkan di tempat tidur, padahal sebelumnya tampak tenang saat digendong.
Situasi ini sering membuat Mama bingung dan bertanya-tanya, apakah si Kecil tidak nyaman atau ada hal tertentu yang membuatnya merasa tidak aman?
Fenomena ini sebenarnya cukup umum terjadi, terutama pada bayi yang masih sangat bergantung pada sentuhan dan kedekatan fisik dengan orangtuanya.
Ada berbagai faktor yang bisa memengaruhi reaksi mereka, mulai dari kebutuhan emosional hingga kondisi fisik yang membuatnya ingin tetap digendong.
Berikut Popmama.com telah merangkum beberapa penyebab bayi langsung menangis saat diletakkan di tempat tidur.
1. Bayi ingin tetap dekat dengan Mama

Mengutip dari laman Baby Center, bayi baru lahir sangat terbiasa dengan kehangatan dan rasa aman di dalam rahim. Itu sebabnya, bayi merasa lebih nyaman saat digendong.
Ketika diletakkan di tempat tidur, rasa aman itu seperti tiba-tiba hilang, sehingga bayi menangis untuk mencari kembali kedekatan yang membuatnya tenang. Tangisan ini sebenarnya bentuk komunikasi awal bayi bahwa ia ingin tetap berada dalam pelukan Mama.
2. Bayi mudah terkejut

Bayi memiliki refleks moro atau refleks terkejut yang membuat tangan dan kakinya bergerak tiba-tiba, seperti tersentak. Refleks ini bisa muncul saat bayi sedang tidur dan membuat mereka kaget, tidak nyaman, bahkan menangis.
Ketika sedang tidur, refleks ini dapat muncul dan membuat bayi tersentak kemudian menangis lantaran merasa tidak nyaman. Bahkan, beberapa bayi tampak seperti ketakutan saat hal itu terjadi.
Refleks moro merupakan hal normal yang terjadi pada bayi baru lahir dan akan hilang dengan sendirinya. Umumnya, refleks moro mulai berkurang saar bayi memasuki usia dua bulan.
3. Bayi sedang memasuki masa rewel

Beberapa bayi mengalami fase rewel di awal kehidupan, dan durasinya bisa berbeda-beda tergantung temperamennya. Pada fase ini, bayi bisa lebih sering menangis, termasuk ketika diletakkan di tempat tidur.
Salah satu penyebabnya adalah kolik, yaitu kondisi saat bayi menangis lama dan sulit ditenangkan meski tidak ada penyebab yang jelas. Wajar kalau Mama jadi bingung, tapi fase ini biasanya akan membaik seiring waktu.
4. Cemas karena berpisah dengan Mama

Memasuki usia delapan hingga sembilan bulan, banyak bayi mulai mengalami separation anxiety atau kecemasan berpisah. Si Kecil bisa menangis begitu Mama meletakkannya, karena merasa takut ditinggal.
Cara sederhana untuk membantu mengurangi kecemasan ini adalah latihan berpisah sebentar. Letakkan bayi di tempat aman, beri tahu bahwa Mama akan kembali, lalu pergi hanya beberapa detik.
Lakukan bertahap agar si Kecil belajar bahwa ia tetap aman meski Mama tidak selalu berada di dekatnya.
5. Belum bisa menenangkan dirinya sendiri

Tidak semua bayi bisa langsung tidur sendiri. Banyak dari mereka butuh digendong, diayun, atau disusui hingga benar-benar tertidur. Saat dipindahkan ke kasur, sebagian bayi akan terbangun dan menangis.
Kemampuan menenangkan diri memang butuh proses. Mama bisa mulai melatihnya lewat rutinitas tidur yang konsisten dan meletakkan bayi ketika ia mulai mengantuk, bukan setelah tertidur pulas. Dengan cara ini, lama-lama si Kecil akan belajar tidur sendiri.
6. Bayi kemungkinan besar lapar, lelah, atau butuh popok bersih

Tidak semua tangisan saat bayi diletakkan di tempat tidur berkaitan dengan kebutuhan emosional. Banyak bayi menangis karena kebutuhan dasar mereka belum terpenuhi, seperti lapar, popok yang basah, atau tubuh yang sudah terlalu lelah.
Menurut National Health Service UK, tangisan adalah cara utama bayi memberi tahu orangtuanya bahwa ada sesuatu yang tidak nyaman pada dirinya. Bayi baru lahir memiliki kapasitas perut yang kecil, sehingga mereka cepat lapar kembali.
Jika jarak waktu menyusu sudah cukup lama, bayi bisa menangis begitu ditaruh karena membutuhkan asupan. Begitu juga dengan rasa lelah berlebih.
Sebab, bayi yang terlalu lelah justru lebih sulit tidur, sehingga saat ditaruh di kasur mereka akan lebih mudah menangis dan rewel.
7. Bayi merasa tidak nyaman secara fisik, seperti suhu tubuh atau masalah pencernaan

Faktor kenyamanan fisik juga sangat berpengaruh terhadap reaksi bayi. Mengutip dari BabyCentre UK, perubahan suhu kamar, pakaian yang terlalu tebal, atau popok yang lembap dapat membuat bayi merasa tidak nyaman, sehingga langsung menangis saat diletakkan.
Jika lingkungan tidur tidak sesuai, bayi akan sulit merasa tenang. Selain itu, beberapa bayi sensitif terhadap kondisi pencernaan, seperti gas, kembung, atau refluks.
Terlebih, posisi berbaring dapat memperparah rasa tidak nyaman di perut bayi, membuatnya menangis setelah ditidurkan. Tanda-tandanya termasuk sering menggeliat, menarik kaki ke arah perut, atau tampak kesakitan.
Mama dapat mencoba memijat perut bayi dengan lembut atau menidurkannya dalam posisi sedikit lebih tegak untuk membantu meredakan ketidaknyamanan.
Demikian penyebab bayi langsung menangis saat diletakkan di tempat tidur. Memahami alasan di balik tangisan bayi saat ditaruh di tempat tidur dapat membantu Mama lebih peka terhadap kebutuhan si Kecil.



















