- Jika si Kecil sudah memasuki fase MPASI, Mama bisa memberikan makanan bertekstur lembut dan bersuhu dingin, seperti yogurt atau es krim, untuk membantu meredakan nyeri.
- Pastikan si Kecil tetap terhidrasi dengan cara memberinya minum sedikit demi sedikit tetapi lebih sering, agar rongga mulut tetap lembap dan tidak kering.
- Hindari makanan pedas atau asam karena dapat memperparah rasa sakit pada mulutnya.
- Buat larutan garam atau hidrogen peroksida yang dicampur air. Celupkan kapas atau kassa ke dalam larutan, lalu tempelkan pada sariawan si Kecil. Ulangi cara ini 3–4 kali sehari untuk hasil yang lebih maksimal.
- Selain itu, Mama juga bisa mengompres sariawan dengan es batu. Sensasi dingin akan membantu membuat area sariawan terasa kebas.
Berapa Lama Sariawan pada Bayi Bisa Sembuh?
Berapa lama biasanya sariawan pada bayi bisa sembuh? Pertanyaan ini kerap muncul di benak orangtua saat si Kecil mengeluhkan rasa perih di mulutnya.
Sariawan memang umum dialami bayi dan biasanya tidak berbahaya, namun rasa sakitnya dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti makan, minum, hingga berbicara.
Kondisi ini umumnya dapat pulih tanpa pengobatan khusus, meski proses penyembuhannya bisa berbeda-beda pada setiap anak. Lalu, sebenarnya berapa lama sariawan pada bayi dapat sembuh sendiri dan kapan orangtua perlu waspada?
Berikut Popmama.com akan bahas lebih lanjut seputar berapa lama sariawan pada bayi bisa sembuh. Yuk, simak informasi ini, Ma!
Berapa Lama Sariawan pada Bayi Bisa Sembuh?
Sariawan atau stomatitis aftosa ternyata bisa dialami siapa saja, bahkan si Kecil. Kondisi ini biasanya terlihat sebagai bercak putih kecil pada dinding mulut, bibir, atau lidah, dan sering membuat si Kecil merasa tidak nyaman.
Penyebabnya bisa beragam, mulai dari luka kecil di mulut, kekurangan nutrisi, hingga kondisi medis tertentu. Mama tidak perlu terlalu khawatir, karena sebagian besar sariawan bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu 7–10 hari.
Jika ukurannya cukup besar, sariawan mungkin butuh waktu lebih lama untuk pulih. Namun, biasanya rasa nyerinya akan mulai berkurang setelah 3–4 hari, sehingga si Kecil bisa lebih nyaman kembali.
Cara Mengatasi Sariawan pada Bayi
Meskipun sariawan biasanya bisa sembuh sendiri, kondisi ini sering kali mengganggu aktivitas makan si Kecil, bahkan membuatnya menolak makan.
Karena itu, penting bagi Mama untuk mengetahui cara mencegah sariawan agar tidak semakin parah. Mama bisa melakukan beberapa langkah berikut ini:
Kapan Mama Harus Membawa si Kecil ke Dokter?
Jika sariawan si Kecil tidak kunjung sembuh setelah beberapa minggu, segera bawa ia ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan.
Mama juga perlu menyampaikan pada dokter bila si Kecil mengalami gejala lain, seperti ruam, pembengkakan kelenjar getah bening, demam, atau kesulitan minum cukup air.
Jenis pengobatan sariawan pada si Kecil berbeda-beda, tergantung pada penyebabnya. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), sariawan dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
- Stomatitis aphthosa
Sariawan yang sering dialami bayi dan anak akibat tergigit atau tergores sikat gigi. - Oral thrush (kandidiasis mulut)
Infeksi jamur Candida albicans yang muncul pada bayi dengan daya tahan tubuh lemah, penggunaan antibiotik jangka panjang, atau kebersihan mulut yang buruk. - Stomatitis herpes
Sariawan akibat virus Herpes simplex, biasanya terjadi saat ada penularan virus dan daya tahan tubuh si Kecil sedang menurun. - Sariawan terkait HFMD (penyakit tangan, kaki, dan mulut)
Ditandai luka sariawan yang banyak dan sangat nyeri, sering muncul bersamaan dengan bintil di telapak tangan dan kaki.
Jika muncul gejala sariawan seperti di atas, Mama harus segera membawa si Kecil ke dokter untuk mendapatkan pertolongan terbaik.
Nah, itu dia penjelasan seputar berapa lama sariawan pada bayi bisa sembuh? Semoga membantu, Ma!
