Infeksi: Virus atau bakteri seperti flu, pilek, infeksi tenggorokan, dan infeksi telinga adalah penyebab paling umum.
Vaksinasi: Setelah vaksinasi, anak bisa mengalami demam ringan sebagai reaksi normal tubuh.
Tumbuh Gigi: Meski tidak selalu, anak yang sedang tumbuh gigi kadang mengalami demam ringan.
Kondisi Medis Tertentu: Seperti infeksi saluran kemih atau penyakit kronis lainnya.
Paparan Panas: Lingkungan yang terlalu panas atau dehidrasi juga bisa memicu naiknya suhu tubuh.
Ini Hal yang Dilarang Diberikan pada Anak saat Demam

Setiap orangtua tentu selalu ingin memberikan perawatan terbaik saat si Kecil sedang sakit, terutama ketika mengalami demam. Suhu tubuh yang meningkat sering kali memicu kekhawatiran karena anak tampak lesu dan kehilangan energi.
Beragam cara pun biasanya dicoba demi menurunkan panas tubuhnya. Namun, ada beberapa yang justru bisa membuat anak semakin tidak nyaman. Asupan seperti makanan, minuman, maupun obat-obatan perlu diberikan dengan cermat.
Untuk informasi lebih lengkap, berikut Popmama.com sudah siapkan rangkuman mengenail hal yang dilarang diberikan pada anak saat demam.
Apa itu Demam?

Demam adalah kondisi meningkatnya suhu tubuh di atas batas normal. Pada anak-anak, suhu tubuh normal berkisar antara 36,5 hingga 37,5 derajat Celsius. Jika suhu tubuh anak mencapai 38 derajat Celsius atau lebih, maka sudah dikategorikan sebagai demam.
Demam merupakan respons alami tubuh terhadap infeksi. Meski umumnya tidak berbahaya, demam juga bisa menjadi gejala dari kondisi medis yang lebih serius dan perlu mendapatkan perhatian khusus dari tenaga medis.
Penyebab Demam pada Anak

Beberapa hal yang dapat menyebabkan demam pada anak, di antaranya:
Ini Hal yang Dilarang Diberikan pada anak saat Demam

Menurut dr. Leonirma Tenggua, M.Sc Sp.A, dalam Instagram pribadinya @dokteranak_leonirma, ada salah satu hal yang sebaiknya tidak diberikan pada anak saat demam, yaitu plester penurun demam (cooling patch).
“Plester ini hanya bisa memberikan sensasi dingin di kulit, tapi tidak bisa menurunkan suhu badan yang sedang panas,” jelas dr. Leonirma.
Selain kurang efektif, plester ini juga bisa menimbulkan iritasi, terutama pada anak dengan kulit sensitif. Tak jarang, penggunaan plester ini justru membuat orangtua merasa tenang, padahal suhu tubuh anak tetap tinggi. Oleh karena itu, lebih baik fokus pada penanganan yang terbukti efektif secara medis.
Cara Merawat Anak saat Demam

Jika si Kecil mengalami demam, berikut langkah-langkah yang bisa Mama lakukan di rumah:
Kompres hangat pada area pembuluh darah besar seperti ketiak dan selangkangan untuk membantu menurunkan suhu.
Skin-to-skin untuk bayi yang masih kecil, bisa membantu menurunkan suhu tubuh bayi.
Cukupi cairan tubuh dengan memberikan ASI atau susu formula untuk mencegah dehidrasi, s
Berikan obat penurun panas, seperti paracetamol atau ibuprofen sesuai anjuran dari dokter.
Pantau suhu tubuh secara berkala, dan jika demam berlangsung lebih dari 3 hari atau disertai gejala lain seperti muntah hebat, atau anak tampak sangat lemas, segera konsultasikan ke dokter.
Nah, itu dia rangkuman mengenai hal yang dilarang diberikan pada anak saat demam. Semoga informasinya dapat membantu, ya, Ma!



















