Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Waspada, Ini Tanda Bahaya Demam pada Bayi Menurut Dokter

Desain tanpa judul(4).jpg
Pexels/RDNE Stock project
Intinya sih...
  • Bayi mengalami demam bila suhu tubuhnya >38 °C dari dubur, 37,5 °C dari mulut, atau 37,2 °C dari ketiak.
  • Tanda bahaya demam pada bayi: tidak merespons/dibangunkan, kesulitan bernapas, bibir/lidah/kuku kebiruan, ubun-ubun cekung, nyeri kepala/perut.
  • Demam pada bayi bisa disebabkan oleh flu, pilek, infeksi virus/bakteri. Namun perlu waspada terhadap kondisi serius seperti sepsis dan meningitis.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Demam pada bayi merupakan salah satu gejala paling umum yang dialami orangtua baru. Untungnya, hal ini belum tentu merupakan tanda dari sesuatu yang serius.

Suhu normal bayi adalah 36,6–37 °C. Bayi dapat dikatakan sedang mengalami demam bila suhu tubuhnya sebagai berikut:

  • >38 °C bila diukur dari dubur (suhu rektal)

  • 37,5 °C bila diukur dari mulut (suhu oral)

  • 37,2 °C bila diukur dari ketiak (suhu aksila)

Meski demam umum dialami oleh bayi, Mama perlu memperhatikan tanda bahaya demam. Apa saja tanda bahaya demam pada bayi menurut dokter? Daftarnya sudah Popmama.com rangkum pada ulasan berikut ini khusus untuk Mama.

Desain tanpa judul-2.jpg
Pexels/Sarah Chai

Apa Saja Tanda Bahaya Demam pada Bayi Menurut Dokter?

Dilansir dari unggahan dr. Meta Herdiana Hanindita, Sp.A (K) di laman Instagram pribadinya @metahanindita, berikut beberapa tanda bahaya demam pada bayi yang harus diwaspadai:

  • Bayi tidak merespons atau sulit dibangunkan,

  • Bayi kesulitan bernapas,

  • Bibir, lidah, atau kuku kebiruan,

  • Ubun-ubun terlihat cekung,

  • Kaku leher,

  • Nyeri kepala hebat,

  • Nyeri perut,

  • Muntah,

  • Ada ruam keunguan seperti memar,

  • Bayi tidak mau makan atau minum,

  • Menangis terus atau gelisah,

  • Buang air kecil sedikit atau jarang.

Menurut dr. Meta, bila Mama menemukan gejala-gejala di atas, segera bawa bayi ke dokter, ya!

Desain tanpa judul-2.jpg
Unsplash/Jackie Best

Penyebab Demam pada Bayi

Demam bukanlah penyakit. Demam merupakan gejala penyakit. Demam biasanya berarti tubuh sedang melawan penyakit dan sistem kekebalan tubuh bekerja lebih keras.

Jika bayi demam, dalam kebanyakan kasus itu berarti mereka terserang flu, pilek, atau infeksi virus lainnya. Infeksi bakteri merupakan penyebab lain, dan infeksi saluran kemih merupakan penyebab umum demam pada bayi perempuan.

Demam pada bayi juga bisa menjadi reaksi yang tidak berbahaya terhadap vaksin atau akibat kepanasan di hari yang panas.

Beberapa penyebab lain yang lebih serius meliputi:

  • Demam pada bayi baru lahir. Demam pada 3 bulan pertama kehidupan bayi merupakan kondisi serius. Demam mungkin disebabkan oleh infeksi aliran darah yang disebut sepsis. Mama harus segera mendapatkan perawatan medis untuk demam pada bayi dalam kelompok usia ini.

  • Meningitis. Ini adalah infeksi bakteri pada jaringan yang menutupi otak dan tulang belakang bayi. Ini adalah kondisi yang sangat serius. Gejalanya meliputi kekakuan di leher bayi, kebingungan, dan sakit kepala. Bayi mungkin lesu (sangat mengantuk) atau sangat rewel dan tidak dapat ditenangkan. Jika Mama melihat gejala-gejala ini, segera dapatkan pertolongan medis.

Apakah demam merupakan tanda tumbuh gigi pada bayi? Saat bayi tumbuh gigi, tanda-tanda utamanya adalah mengeluarkan air liur dan menggosok gusinya. Demam bukanlah tanda tumbuh gigi.

Desain tanpa judul-3.jpg
Unsplash/https://unsplash.com/photos/a-person-sleeping-in-a-crib-24sSubPuv5U

Tanda-tanda Demam pada Bayi

Bayi mungkin lebih rewel dan rewel dari biasanya saat mereka demam.

Gejala demam lainnya pada bayi meliputi:

  • Kurang tidur,

  • Kurang makan,

  • Sering menangis,

  • Kurang beraktivitas dan kurang tertarik bermain,

  • Kulit terasa hangat saat disentuh dan memerah,

  • Kesulitan bernapas,

  • Leher kaku,

  • Sangat mengantuk dan sulit dibangunkan,

  • Denyut jantung dan pernapasan lebih cepat,

  • Kulit bercak-bercak,

  • Kejang atau kejang,

  • Sakit tenggorokan,

  • Sakit kepala,

  • Berkeringat,

  • Jarang buang air kecil,

  • Menggigil,

  • Tidak dapat ditenangkan.

Desain tanpa judul(4).jpg
Pexels/Jonathan Borba

Cara Menurunkan Demam pada Bayi

Jika bayi berusia di bawah 3 bulan dan demam, segera hubungi dokternya. Untuk bayi yang lebih besar, cobalah kiat-kiat berikut:

  • Mandikan bayi dengan air hangat. Selalu periksa suhu air di pergelangan tangan sebelum memandikan bayi.

  • Kenakan pakaian tipis pada bayi.

  • Berikan bayi cukup cairan untuk menghindari dehidrasi. Cairan tersebut harus berupa ASI atau susu formula. Jika mereka berusia lebih dari 6 bulan, mereka dapat minum obat. Tanyakan kepada dokter bayi untuk mendapatkan panduan.

  • Obat-obatan untuk menurunkan demam pada bayi

  • Jika bayi berusia lebih dari 2 bulan dan dokter mengatakan tidak apa-apa, Mama dapat memberikan mereka obat pereda demam. Bayi berusia di atas 6 bulan dapat mengonsumsi ibuprofen anak-anak. Jangan pernah memberikan aspirin kepada bayi karena berisiko terkena kondisi langka namun berbahaya yang disebut sindrom Reye. Tanyakan kepada dokter tentang dosisnya dan baca petunjuk pada kemasan sebelum memberikan obat penurun demam kepada bayi.

Bayi bisa mengalami demam karena berbagai alasan. Umumnya, demam terjadi karena mereka sedang melawan infeksi biasa seperti pilek atau flu. Jika usia mereka lebih dari 3 bulan dan masih bermain, makan, dan minum seperti biasa, Mama mungkin tidak perlu khawatir.

Jika usia bayi di bawah 2 bulan dan mengalami demam, mereka memerlukan perhatian medis darurat. Jika usia mereka lebih dari 2 bulan dan mengalami gejala yang lebih parah, hubungi dokter.

Sekarang Mama sudah mengetahui apa saja tanda bahaya demam pada bayi menurut dokter. Meski demam umum dialami bayi, jangan lupa untuk memperhatikan tanda-tanda bahayanyam, ya, Ma!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyuni Sahara
EditorWahyuni Sahara
Follow Us

Latest in Baby

See More

Ini Arti Nama Anak Egy Maulana dan Adiba Khanza

12 Des 2025, 18:33 WIBBaby