Kadang bayi buang air besar dengan bentuk feses yang aneh. Pernahkah, BAB-nya mirip kotoran kambing? Bentuknya agak hitam, keras, dan bentuknya bulat-bulat?
Ya! Itu adalah ciri sembelit. Sembelit pada bayi sangat erat kaitannya dengan apa yang ia makan dan minum. Maka tak heran jika sembelit pada bayi sering terjadi pada ia yang baru mulai mengonsumsi makanan padat. Di samping itu, aktifitas fisik dan kecepatan makan juga dapat mempengaruhinya.
Jika si Kecil mengalami hal tersebut, maka apa yang harus Mama lakukan?
Cara mengatasi bab keras pada bayi yang pertama adalah berikan ia air putih yang cukup, jika bayi sudah berusia 6 bulan ke atas. Namun, asupan ASI atau susu formulanya tetap tidak boleh berhenti.
Takaran air putih yang diberikan untuk membantu mengatasi sembelit pada bayi ialah sekitar 50 ml air putih sekali minum.
Air putih diketahui dapat melancarkan pencernaan bayi yang sudah mulai mengonsumsi MPASI.
2. Berikan jus buah
Freepik/dashu83
Beberapa buah mengandung laksatif (pelancar buang air) alami yang bisa melancarkan pencernaan bayi.
Mama bisa membuatkan smoothies buah yang dicampur ASI atau sufor lalu diberikan pada bayi untuk melancarkan pencernaan bayi.
Untuk pilihan buahnya, Mama bisa menggunakan beberapa pilihan berikut:
Buah plum,
pear,
apel,
alpukat.
Editors' Pick
3. Beri makanan tinggi serat
Flickr.com/Daniella Segura
Selain buah yang mengandung laksatif, makanan yang kaya serat dan sehat untuk pencernaan juga perlu diberikan.
Beberapa jenis makanan yang tinggi serat antara lain:
Ubi jalar,
oatmeal,
brokoli.
Selain itu, hindari juga makanan yang bisa membuat bayi sembelit seperti pisang, sereal beras, wortel dan keju.
4. Merangsang gerak usus dengan menggerakan kaki bayi
Freepik/Zilvergolf
Melancarkan pencernaan bayi juga bisa dilakukan dengan menggerakan tubuhnya.
Tempatkan bayi pada posisi tidur telentang di depan Mama, kemudian angkat kedua kakinya, lalu buat gerakan seolah si Kecil sedang mengayuh sepeda.
Gerakan ini akan membantu melepaskan tekanan pada perut dan usus bisa bekerja dengan lebih baik.
Tak hanya itu, melatih kakinya dengan posisi mengayuh juga diketahui dapat membuat fesesnya terdorong oleh usus.
5. Ganti merek susu formulanya
livestrong.com
Apabila bayi diberi susu formula (sufor), bisa jadi penyebabnya mengalami BAB keras ialah karena tidak cocok dengan merk sufor tersebut.
Oleh karena itu, Mama bisa mencoba mengganti merk sufor yang digunakan. Tubuh bayi memiliki reaksi berbeda terhadap bahan yang terkandung di dalam sufor.
Bisa jadi tubuhnya mengalami intoleransi laktosa, karena itu Mama bisa memilih merk dengan kadar laktosa yang lebih rendah.
6. Melancarkan pencernaan dengan memijat perut bayi
Freepik/Peoplecreations
Posisikan bayi tidur telentang, lalu pijat perut bayi mulai dari pusarnya dengan gerakan searah jarum jam.
Pijat dengan lembut, jangan terlalu keras menekan. Jika ia menangis, mungkin Mama menekannya terlalu keras.
Maka dari itu, pastikan Mama memijatnya dengan lembut, ya.
7. Memandikan dengan air hangat
Freepik/Freepik
Mandi air hangat bisa membantu bayi menjadi lebih rileks, dan membuat tubuhnya melepaskan apa yang sudah ditahan.
Selesai mandi, cobalah untuk melakukan pijatan lembut di perutnya, untuk membantu memudahkan pencernaannya bekerja.
Setelah itu, buatlah si Kecil lebih aktif dengan bermain bersama. Mendorongnya lebih aktif dapat membuat tinjanya terdorong oleh usus.
Jika bayi sudah bisa merangkak, maka membuatnya merangkak lebih sering bisa dilakukan untuk mendorong tinja agar lebih mudah keluar.
Nah, itulah 7 cara mengatasi bayi bab keras dan bulat.
BAB bayi keras dan bulat harus disikapi dengan tepat. Jangan biarkan hal ini berlangsung terlalu lama, karena dapat menimbulkan gangguan kesehatan lebih lanjut, atau bisa jadi ini merupakan tanda adanya suatu penyakit yang serius.
Konsultasikanlah pada dokter untuk penanganan yang tepat jika masalah BAB bayi berlangsung dalam waktu yang cukup lama.