Baca artikel Popmama lainnya di IDN App

Bayi Mama Rewel Setelah Imunisasi? Berikut 6 Tips untuk Mengatasinya

Pixnio/James Gathany
Pixnio/James Gathany

Imunisasi adalah salah satu cara terbaik untuk melindungi anak dari bermacam penyakit, kecacatan, dan kematian dari penyakit. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi seperti yang dilansir dari laman IDAI antara lain tuberkolosis, hepatitis B, difteri, pertusis, tetanus, polio, campak, pneumonia, gondongan, diare akibat rotavirus, rubella, dan kanker serviks.

Iklan - Scroll untuk Melanjutkan

Melihat bayi Mama kesakitan setelah disuntik pasti tidak menyenangkan. Apalagi imunisasi biasanya menimbulkan efek samping yang menyebabkan bayi rewel.

Mama pun menjadi was-was menjelang imunisasi karena  membayangkan bayi rewel. Tetapi hal ini harus dilakukan demi kebaikan bayi. Sebelum membawa bayi untuk diimunisasi, ada baiknya Mama mencari info mengenai imunisasi. Yuk simak ulasan berikut.

Efek Samping Imunisasi

Freepik/Rawpixel.com
Freepik/Rawpixel.com

Beberapa bayi mungkin akan mengalami efek samping berikut setelah diimunisasi:

  • Rewel,
  • gejala seperti mau flu,
  • bengkak dan kemerahan di bekas suntikan,
  • fobia jarum suntik.

Imunisasi bekerja dengan meniru cara kerja infeksi. Oleh sebab itu, imunisasi kadang memberikan efek seolah-olah tubuh terinfeksi suatu virus. "Infeksi" ini tidak menyebabkan penyakit, justru akan melatih tubuh untuk membangun kekebalan terhadap penyakit.

6 Cara Mengatasi Sakit Imunisasi

freepik.com/Phduet
freepik.com/Phduet

Mama pasti tidak tega melihat bayi kesayangan merasa tidak nyaman dan kesakitan. Berikut tips untuk mengatasi rasa tidak nyaman sehabis imunisasi:

  • Ciptakan suasana tenang

Bayi mungkin akan menjadi rewel setelah diimunisasi, beberapa akan menolak untuk menyusu atau makan. Mama bisa menciptakan kegiatan yang tenang, atur suhu ruangan tidak terlalu panas dan nyaman. Pastikan bayi mengenakan pakaian yang nyaman untuknya.

  • Gendong bayi

Saat bayi disuntik, Mama sebaiknya berada di dekatnya agar bayi merasa aman.Setelah itu gendong bayi untuk membuatnya aman dan nyaman berada di pelukan mama.

  • Susui bayi

Memberi ASI atau makan setelah diimunisasi membantu meringankan rasa sakitnya. Penelitian dari Cochrane Database of Systematic menyatakan bahwa bayi yang menyusu saat disuntik cenderung lebih sedikit menangis bila dibandingkan dengan yang tidak menyusu.

Menyusu membuat bayi merasa nyaman dan tenang, sehingga dia tidak terlalu histeris ketika disuntik. Selain itu, ASI mendorong keluarnya hormon oksitosin pada Mama dan bayi.

Hormon ini membantu mengurangi tingkat stress dan menenangkan.

  • Kompres

Dilansir dari laman abcdpediatrics.com, kompres dengan kain yang direndam dengan air dingin. Ini membantu mengurangi rasa sakit dan bengkak setelah disuntik.

  • Alihkan perhatian dengan mengajaknya bermain

Cara lain adalah dengan mengalihkan perhatiannya. Mama bisa mengajak bermain "cilukba", boneka atau mainan yang menarik perhatiannya.

  • Beri gula

Gula dapat membantu bayi untuk meminum obat yang pahit, juga mengurangi rasa sakit karena disuntik. Trik ini biasanya sangat membantu untuk bayi berumur di bawah 6 bulan. Mama bisa memberinya air gula sebelum bayi disuntik atau mencelupkan dotnya di air gula.

Kapan Harus ke Dokter?

Freepik/wavebreakmedia
Freepik/wavebreakmedia

Efek samping yang serius akibat imunisasi jarang terjadi. Tapi ada beberapa kasus bayi menunjukkan gejala yang serius setelah diimunisasi. Nah, jika Mama melihat gejala seperti disebutkan, segera bawa bayi ke dokter anak:

  • Reaksi alergi parah yang ditandai dengan kesulitan bernapas,
  • kejang,
  • demam tinggi,
  • wajah pucat,
  • gatal-gatal disertai bintik merah,
  • hilang kesadaran.

Sebelum diimunisasi, pastikan bayi dalam keadaan sehat ya, Ma. Nah, Mama sekarang tidak perlu khawatir lagi membawa bayi untuk diimunisasi.

Semoga bermanfaat!

Baca juga:

Share
Editorial Team

Latest in Baby

See More

Ikan Digoreng untuk MPASI, Benarkah Gizi dan Lemak Sehatnya Hilang?

Ikan merupakan asupan sumber protein yang kaya omega-3, vitamin, zat besi, lemak sehat, dan mineral berkualitas tinggi yang penting untuk pertumbuhan bayi. Tak heran jika ikan merupakan salah satu bahan yang sangat dianjurkan untuk diolah menjadi MPASI.

Namun, tahukah Mama bahwa cara mengolah dan memasak ikan juga akan berpengaruh terhadap nilai gizinya? 

Menggoreng adalah salah satu metode yang paling umum dilakukan dalam memasak ikan. Namun, metode ini dinilai dapat mengubah nutrisi yang terkandung dalam ikan. 

Seorang dokter Spesialis Anak (Pediatri), dr. Citra, SpA, IBCLC, MKes, memberi penjelasan di akun Instagram pribadinya, @citra_amelinda mengenai kandungan nutrisi ikan yang berubah apabila digoreng. 

Lebih lanjut, berikut Popmama.com rangkum informasi mengenai ikan digoreng untuk MPASI, benarkah gizi dan lemak sehatnya hilang? Yuk, simak sama-sama!

1. Kandungan nutrisi pada ikan dan manfaatnya

Freepik/freepik
Freepik/freepik

Ikan merupakan salah satu bahan makanan yang sangat baik untuk si Kecil. Berikut adalah kandungan nutrisi pada ikan dan manfaatnya untuk bayi:

  • Kaya zat besi dan vitamin D

Ikan seperti salmon mengandung vitamin D yang sangat baik untuk membantu penyerapan kalsium, serta menjaga kesehatan tulang dan gigi si Kecil. Selain itu, ikan juga mengandung zat besi yang membantu mendukung pertumbuhan bayi dan fungsi tubuhnya.

  • Sumber protein berkualitas tinggi

Ikan juga mengandung protein berkualitas tinggi yang baik untuk bayi. Protein dalam ikan membantu pembentukan dan perbaikan jaringan tubuh, serta mendukung pertumbuhan yang sehat.

  • Mengandung zinc dan omega-3

Ikan juga mengandung zinc yang berperan penting dalam sistem imun dan pertumbuhan sel. 

Selain itu, terdapat kandungan asam amino esensial dan asam lemak tak jenuh ganda yang mendukung perkembangan janin, anak, dan otak secara optimal.

  • Vitamin B12 dan yodium

Ikan juga mengandung vitamin B12 dan yodium yang dapat membantu perkembangan otak dan pembentukan sel darah merah pada bayi. 

Dengan kandungan nutrisi yang lengkap ini, ikan menjadi pilihan MPASI yang sangat bermanfaat untuk mendukung tumbuh kembang bayi secara optimal.

Selain itu, ikan juga relatif murah dan bisa didapat dengan mudah di pasar maupun supermarket sehingga Mama dapat dengan praktis menyajikannya sebagai menu MPASI yang bergizi dan lezat untuk si Kecil.

2. Dianggap praktis menghilangkan amis, ternyata metode menggoreng ikan tidak direkomendasikan