- Cuci tangan sebelum membersihkan atau memasang lensa. Keringkan tangan dengan hati-hati menggunakan kain bersih dan tidak berbulu.
- Gosok perlahan, bilas, bersihkan serta desinfeksi lensa kontak sesuai petunjuk. Gunakan produk dan air softlens yang direkomendasikan oleh ahli perawatan mata. Namun jika anak menggunakan lensa sekali pakai, ia tidak perlu melakukan pembersihan karena dapat langsung dibuang.
- Jangan biarkan lensa kontak terkena air atau air liur.
- Jangan memakai lensa lebih lama dari yang ditentukan, jangan tidur dengan menggunakan lensa. Kecuali jika diresepkan untuk digunakan seperti itu.
- Jangan pernah memakai lensa orang lain.
- Selalu miliki resep untuk lensa apa pun yang dikenakan.
- Jika anak akan menggunakan kosmetik, masukkan lensa terlebih dahulu sebelum memakai kosmetik. Dan lepaskan lensa sebelum menghapus riasan.
- Secara umum, siapkan kacamata cadangan.
- Jangan pernah menggunakan lensa kontak ke mata yang sedang merah.
- Jika mata anak terasa gatal, terbakar, iritasi atau merah, lepaskan lensa dan hubungi ahli perawatan mata.
Apakah Anak 12 Tahun Boleh Menggunakan Lensa Kontak?

Bagi anak yang memiliki gangguan mata seperti minus, plus, atau silinder, mungkin Mama akan menyarankan untuk menggunakan kacamata, agar anak dapat melihat serta beraktifitas lebih nyaman. Namun, pernahkah anak remaja mama ingin menggunakan lensa kontak atau softlens?
Lensa kontak atau softlens adalah lensa tipis dan melengkung yang ditempatkan pada lapisan air mata yang menutupi permukaan mata.
Pada dasarnya, lensa kontak berwarna bening, namun beberapa lensa kontak memiliki warna untuk membuat tampilan warna mata anak jadi lebih menarik.
Banyaknya pengguna lensa kontak di media sosial juga dapat membuat anak minat dengan benda yang satu ini, serta anak yang aktif berolahraga juga lebih memilih pakai lensa kontak dibanding kacamata untuk menghindari rusak dan cedera.
Namun, apakah lensa kontak aman untuk anak usia 12 tahun?
Berikut ini Popmama.com akan menjawab pertanyaan seputar, keamanan lensa kontak untuk anak usia 12 tahun. Yuk simak informasinya di bawah ini!
1. Mata anak dapat mentolerir lensa kontak dari usia yang sangat muda

Empat juta anak di bawah usia 18 tahun di Amerika Serikat sudah memakai lensa kontak. Secara fisik, mata anak sudah bisa mentolerir lensa kontak di usia yang sangat muda. Bahkan beberapa bayi dipasangi lensa kontak karena katarak bawaan atau kondisi mata lain yang muncul saat lahir.
Dilansir dari allaboutvision.com, dalam sebuah penelitian pada anak-anak rabun jauh usia 8-11 tahun dengan lensa kontak harian sekali pakai, 90 persen anak-anak tidak kesulitan memasang atau melepaskan kontak tanpa bantuan dari orangtuanya.
Administrasi Makanan dan Obat Amerika Serikat (FDA) juga telah mengatur lensa kontak dan produk perawatan lensa kontak sebagai perangkat medis. Lensa kontak memiliki manfaat seperti lensa kontak meningkatkan kualitas penglihatan dibandingkan dengan kacamata, terutama untuk anak yang sangat rabun jauh.
Namun, lensa kontak harus digunakan dengan aman, bertanggung jawab, dan hanya di bawah pengawasan ahli perawatan mata. Jika tidak, cedera serius pada mata dapat terjadi, terutama jika lensa kontak tidak dilepas saat muncul tanda-tanda masalah.
2. Perhatikan seberapa baik anak dalam menangani tanggung jawab, terutama kebersihan

Jika Mama memikirkan tentang kontak untuk anak, ada baiknya Mama memperhatikan seberapa baik anak dalam menangani tanggung jawab lain, terutama kebersihan pribadi.
Seperti apakah anak memiliki kebiasaan perawatan pribadi yang baik, menjaga kebersihan kamar tidur dan kamar mandi, serta melakukan pekerjaan sekolah, dan pekerjaan rumah tangga? Beberapa perilaku umum dapat menyebabkan mata anak cedera
Termasuk memakai lensa kontak anak lain, menggunakan air liur untuk melembabkan lensa, tidak mengikuti arahan ahli perawatan mata, dan memakai lensa kosmetik atau dekoratif yang dibeli tanpa resep yang sah dari tempat yang tidak terpercaya, toko alat kecantikan, internet, dan sumber lainnya.
Jika anak masih perlu sering diingatkan untuk menjaga kebersihan yang baik, ia mungkin belum siap untuk tanggung jawab memakai dan merawat lensa kontak. Tetapi jika anak dapat menangani tugas-tugas tersebut dengan baik, ia mungkin dapat bertanggung jawab dalam menggunakan lensa kontak.
3. Risiko penggunaan lensa kontak pada anak

Dilansir dari FDA.gov, menurut penelitian yang diterbitkan di Pediatrics, sekitar 13.500 atau seperempatnya dari sekitar lebih dari 70.000 anak harus dirawat di ruang gawat darurat setiap tahun, hal ini karena cedera dan komplikasi dari perangkat medis terkait dengan lensa kontak.
Masalah dari lensa kontak termasuk infeksi dan lecet mata, yaitu kondisi di mana mata anak bisa memar karena lensa kontak. Risiko paling serius adalah ulkus kornea, yaitu luka terbuka pada kornea yang sering diakibatkan oleh infeksi.
Ulkus kornea memang jarang terjadi, namun jika tidak segera ditangani bisa mengakibatkan hilangnya penglihatan secara permanen. Tidak melakukan tindakan pencegahan keamanan yang diperlukan dapat sangat meningkatkan risiko ulkus kornea.
Ahli perawatan mata umumnya tidak merekomendasikan lensa pakai jangka panjang atau lensa yang bisa dipakai semalaman atau selama tidur, pada anak dan remaja karena dapat meningkatkan insiden ulkus kornea.
Lensa sekali pakai yang digunakan harian dapat mengurangi beberapa risiko yang terkait dengan penggunaan lensa karena lensa yang digunakan selalu baru setiap harinya. Anak dengan alergi musiman juga perlu menghindari lensa kontak. Lensa dapat menyebabkan rasa gatal dan terbakar yang disebabkan oleh alergi.
4. FDA menyarankan penggunaan lensa sekali pakai untuk anak usia 8-12 tahun

FDA menyetujui lensa kontak untuk memperlambat perkembangan rabun jauh pada remaja. Anak bisa mulai memakai lensa antara usia 8 dan 12 tahun. Yaitu lensa "sekali pakai setiap hari" yang hanya dipakai selama jam bangun dan dibuang setiap malam.
Kebanyakan lensa kontak yang digunakan oleh remaja tidak boleh digunakan saat tidur. Dan sebagian besar lensa digunakan sebagai pengganti kacamata, untuk memberikan koreksi optik hanya untuk gangguan pada penglihatan.
Lensa kontak dekoratif dapat memberikan tampilan kosmetik yang berbeda pada mata dan dapat dibuat dengan atau tanpa koreksi penglihatan (plano).
Lensa tanpa koreksi penglihatan tetaplah perangkat medis, sehingga tetap memerlukan resep dari dokter, dan memiliki risiko yang sama seperti lensa lainnya. Risiko ini dapat meningkat jika lensa kontak dibeli secara online.
Untuk menghindari risiko pada penggunaan softlens, Mama perlu mengingatkan anak tentang cara-cara perawatan saat menggunakan lensa kontak, berikut tipsnya di bawah ini:
Tips dalam Menggunakan Lensa Kontak yang Aman untuk Remaja

Sebelum Mama mengizinkan anak menggunakan lensa kontak, sebaiknya Mama memberitahu anak terlebih dahulu tips-tips dalam penggunaan soflens yang aman untuk menghindari risiko merusak kesehatan mata, berikut tips-tipsnya:
Apa pun pilihan anak, baik kacamata ataupun lensa kontak, dokter mata dapat membantu menemukan lensa kontak atau solusi perawatan mata yang tepat untuk anak. Jangan ragu untuk selalu berkonsultasi dengan profesional jika ada keraguan atau pertanyaan tentang kesehatan mata dan penglihatan anak.



















