Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Penting! Cara Komunikasi Pro-aktif dengan Anak, Banyak Manfaatnya

Sebuah pelukan
Freepik

Ma, di era serba digital ini, akses untuk mendapatkan informasi dan sesuatu yang dibutuhkan semakin mudah didapat. Sebuah pengguna akun Instagram membagikan sebuah kisah pentingnya komunikasi dengan anak.

Ada seorang anak kecil yang diajak sepupunya yang lebih tua untuk menonton video pornografi. Namun, sesaat setelah menonton video tersebut, anak kecil itu merasa ketakutan dengan suara dan tindakan yang ada dalam video.

Kemudian, anak tersebut mengingat pesan Papanya, apabila ada orang yang menunjukkan video tidak senonoh, dirinya harus segera pergi dan bercerita kepada Papanya.

Anak tersebut kemudian pergi meninggalkan sepupunya, dirinya merasa bersalah telah menonton video tersebut. Ketika sang Anak pergi dan melewati Papanya, Papanya merasa ada hal yang tidak baik menimpa anaknya.

Papanya langsung memahami bahwa perasaan anaknya sedang tidak baik-baik saja karena terlihat dari raut wajah anak kecil tersebut.

Saat anak tersebut didekati oleh Papanya, anak itu bercerita. Selanjutnya, anak kecil tersebut diberi validasi atas perasaannya. Hal ini membuat anak kecil tersebut nyaman dan bisa memahami apa yang terjadi sehingga anak bisa menjaga dirinya lebih baik lagi.

Lalu, bagaimana cara melakukan komunikasi pro-aktif dengan anak agar anak bisa terbuka kepada orangtuanya dan melindungi anak dari paparan yang mereka temui di dunia maya?

Oleh karena itu, Popmama.com merangkum informasi mengenai pentingnya komunikasi pro-aktif dengan anak sesuai usianya.

Apa Itu Komunikasi Pro-aktif?

Mama dan anak di meja makan
Freepik

Komunikasi pro-aktif adalah cara berkomunikasi yang mengutamakan inisiatif, di mana Mama secara sadar dan aktif mengambil langkah untuk berbicara, mendengarkan, dan memahami anak sebelum masalah muncul atau situasi menjadi sulit.

Ini berarti Mama tidak hanya menunggu anak mengungkapkan perasaan atau kebutuhan, tetapi secara sengaja menciptakan ruang untuk anak bercerita dan mengekspresikan diri secara terbuka.

Dengan komunikasi pro-aktif, Mama berperan dalam memandu anak agar merasa nyaman, didengar, dan didukung sejak dini.

Secara sederhana, komunikasi pro-aktif berarti Mama bertindak terlebih dahulu dengan niat baik, misalnya mulai mengajak bicara, menanyakan kabar harian anak, atau mengenali tanda-tanda anak butuh perhatian tanpa harus menunggu keluhan atau masalah terjadi.

Sikap ini berbeda dengan komunikasi reaktif yang baru merespons setelah ada masalah atau konflik.

Sikap pro-aktif sangat penting karena membantu membangun hubungan yang kuat antara Mama dan anak, memperkuat rasa percaya diri anak, dan meningkatkan kemampuan anak mengelola emosi serta berinteraksi dengan lingkungan.

Melalui komunikasi yang sesuai usia, Mama bisa menyesuaikan cara berbicara dan cara mendengarkan agar anak merasa dihargai dan dibimbing sesuai tahap perkembangannya.

Cara Melakukan Komunikasi Pro-aktif dengan Anak

Mama berbincang dengan anak sebelum tidur
Freepik

Berikut adalah cara yang bisa Mama lakukan untuk melakukan komunikasi pro-aktif dengan si Kecil:

  1. Lakukan kontak mata dan berikan perhatian penuh

    Saat anak berbicara, tatap matanya dan tunjukkan bahwa Mama benar-benar fokus mendengarkan. Kontak mata ini memberi sinyal kepada anak bahwa Mama menghargai dan menghormati pendapat serta perasaannya.

  2. Ajak anak mengobrol secara rutin

    Jangan menunggu anak meminta bicara, inisiasikan obrolan ringan setiap hari, baik soal hobinya, apa yang dirasakan, atau pengalaman di sekolah. Jadwalkan waktu berkualitas meski hanya beberapa menit sehari agar anak terbiasa terbuka.

  3. Sesuaikan cara berbicara dengan usia anak

    Untuk anak kecil, gunakan bahasa sederhana dan jelas, tunjukkan ekspresi hangat. Pada anak yang lebih besar, ajak diskusi menggunakan kalimat dan logika yang mudah mereka pahami. Remaja membutuhkan ruang diskusi yang lebih terbuka dan tidak menghakimi.

  4. Jadilah pendengar yang aktif

    Dengarkan cerita anak sampai selesai, jangan memotong atau langsung mengoreksi. Setelah itu, respons dengan kalimat yang menunjukkan Mama benar-benar memahami dan peduli, misal, “Oh, jadi kamu merasa sedih karena itu, ya?”.

  5. Gunakan bahasa tubuh positif

    Libatkan gestur dan nada suara yang bersahabat, misal dengan mengangguk, tersenyum, atau bersikap santai saat mendengarkan anak. Bahasa tubuh positif memperkuat kehangatan dan keterbukaan komunikasi.

  6. Ajarkan anak berkata sopan dan berempati

    Arahkan anak untuk mengekspresikan perasaan dengan cara yang baik dan sopan, serta mengajarkan mereka untuk memahami perasaan orang lain. Misalnya, alih-alih berkata kasar saat marah, bantu anak mengutarakan perasaan dengan pilihan kata yang lebih baik.

  7. Kenali dan hargai mood anak

    Pilih waktu komunikasi yang tepat, misal jangan memulai obrolan penting saat anak lelah atau bad mood. Dengarkan perasaan mereka, jangan buru-buru menasihati, tapi hadirkan empati.

 

Manfaat Komunikasi Pro-aktif dengan Anak

Mama dan anak quality time
Freepik/prostooleh

Manfaat komunikasi pro-aktif dengan anak bagi Mama sangat penting untuk perkembangan dan hubungan yang sehat dalam keluarga, antara lain:

  1. Menumbuhkan kepercayaan dan hubungan yang sehat
    Komunikasi pro-aktif membantu membangun kepercayaan anak kepada Mama sehingga hubungan orangtua-anak menjadi lebih kuat dan harmonis. Anak merasa aman untuk berbagi perasaan dan pikiran tanpa takut dihakimi.

  2. Mendorong keterbukaan dan ekspresi diri anak
    Dengan komunikasi yang aktif dan terbuka, anak akan lebih berani mengungkapkan isi hati, pendapat, serta kebutuhannya. Ini membangun rasa percaya diri dan harga diri anak yang sehat.

  3. Meningkatkan perkembangan emosi dan sosial anak
    Anak yang terbiasa berkomunikasi pro-aktif dengan orang tua cenderung memiliki keterampilan sosial yang lebih baik, mampu mengelola emosinya, dan membangun hubungan positif dengan teman-teman serta lingkungan sekitarnya.

  4. Membentuk perilaku positif dan karakter anak
    Komunikasi yang baik antara Mama dan anak membantu anak memahami harapan dan nilai-nilai yang ditekankan di rumah. Anak cenderung berperilaku positif dan mengembangkan karakter yang kuat sebagai hasil dari bimbingan yang konsisten dan penuh kasih sayang.

  5. Memberikan landasan untuk kesuksesan anak di masa depan
    Melalui komunikasi yang efektif, anak dibekali kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik, menangani konflik, serta membuat keputusan yang tepat yang sangat penting untuk keberhasilan mereka kelak.

  6. Mempererat ikatan emosional antara mama dan anak
    Saat Mama pro-aktif dalam komunikasi, ikatan emosional menjadi lebih dalam karena anak merasa diperhatikan dan dihargai, yang membuat hubungan menjadi lebih hangat dan penuh cinta.

Nah Ma, itu dia pentingnya komunikasi pro-aktif dengan anak. Jika Mama merasa ada hal yang tak baik menimpa anak Mama, Mama dapat langsung mengajak anak berkomunikasi dan tidak harus menunggu anak yang memulai percakapan terlebih dahulu.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us

Latest in Big Kid

See More

Kekurangan dan Kelebihan Strict Parenting yang Perlu Dipahami Orangtua

08 Des 2025, 15:35 WIBBig Kid
Makanan Indonesia dari huruf A

18 Makanan dari Huruf A

08 Des 2025, 12:05 WIBBig Kid