Guru SMP di Depok Diduga Lecehkan Muridnya, 10 Korban Telah Bersuara

- Bukti percakapan dewasa antara pelaku dan muridnya
- Para korban lainnya muncul untuk bersuara
- Kejadian pelecehan sudah lama terjadi namun tidak ditanggapi
Seorang guru di salah satu SMP di Depok, Jawa Barat berinisial SP belum lama ini mengungkapkan dugaan kasus pelecehan yang dilakukan oleh seorang guru pada beberapa siswi di sekolah tersebut.
Melalui unggahan di media sosial, SP menjelaskan kasus pelecehan pertama kali terungkap usai salah satu korban, yaitu siswi kelas 7 berinisial V, merekam percakapan dengan pelaku.
Percakapan tersebut berisi pembicaraan bernuansa dewasa yang sepatutnya tidak dilakukan oleh seorang guru terhadap muridnya.
Untuk pembahasan selengkapnya, berikut Popmama.com siap membahas informasi seputar guru SMP di Depok diduga lecehkan muridnya.
1. Bermula dari bukti percakapan dewasa antara pelaku dan muridnya

Rekaman yang terjadi antara pelaku IR dengan muridnya, V, terjadi pada bulan puasa 2025. Rekaman dijadikan bukti oleh V melaporkan kejadian ke pihak sekolah bersama orangtuanya.
Namun, laporan tersebut justru direspons dengan keraguan dan permintaan dari pihak sekolah untuk tidak menyebarluaskannya. Korban V merasa tidak mendapat keadilan dari kasusnya.
Akhirnya, V bercerita kepada temannya. Dengan niatan membantu, temannya memutuskan untuk mempublikasikan cerita V ke media sosial X.
2. Para korban lainnya muncul untuk bersuara

Setelah rekaman beredar di media sosial, banyak korban lainnya yang mulai muncul untuk bersuara. Dari situ, tercatat sejumlah siswi lainnya yang juga mengalami pelecehan dari guru IR.
Salah satu dari mereka, siswi kelas 8 berinisial A, mengatakan dirinya pernah mengalami tindakan fisik yang membuatnya terkejut saat bertemu pelaku di ruang kelas pada tahun 2024.
Sang guru merangkul pinggang dan meremas area tubuh belakang A. Korban A merasa begitu terkejut dan bingung bereaksi apa, sehingga A hanya mundur kemudian meninggalkan ruang kelas tersebut.
3. Para korban sempat takut bersuara karena takut nilai terpengaruh

Tak sampai di situ, ada pula siswi kelas 8 berinisial S yang bercerita dirinya kerap merasa tidak nyaman karena sang guru melakukan sentuhan fisik tak perlu ketika berinteraksi dengannya.
Korban keempat, berinsial F, mengaku pernah disentuh pada bagian sensitif dengan alasan guru IR ingin membantu merapikan seragamnya. Para korban mengaku takut untuk bersuara karena khawatir nilai mereka terpengaruh dan pelaku memiliki jabatan yang membuatnya sulit disentuh hukum.
4. Kejadian pelecehan sudah lama terjadi namun tidak ditanggapi

Korban lain berinisial E juga mengalami pelecehan di tahun 2019 dengan modus dipegang paha, hingga dugaan diajak berhubungan badan. Namun, saat ia melapor, diduga pihak sekolah tidak percaya hingga berujung memendam kasus ini.
Kemudian, korban keenam berinisial F juga pernah mengalami pelecehan verbal dari IR di depan guru-guru lainnya. Mirisnya, korban B pernah dipangku oleh guru IR. Saat ditanya, B mengaku dipaksa untuk dipangku.
Saat dilaporkan ke guru Bimbingan Konseling (BK) dan wali kelas, tidak ada sedikitpun upaya untuk membantu korban. Di tahun 2014, korban berinisial M juga pernah diminta duduk di pangkuan guru IR.
Bahkan, diduga pinggangnya ditarik kala itu. Namun, lagi-lagi peristiwa yang diadukan tidak mendapat pembelaan dan keadilan. Setidaknya tercatat sudah ada 10 sisiwi yang menjadi korban pelecehan oleh IR.
5. Pelaku telah dilaporkan dan dipecat dari sekolah

Kabar terbaru, IR telah dipecat dari sekolah tempat ia mengajar per tanggal 22 Mei 2025. Kepala Dinas Pendidikan Depok Siti Chaerijah juga menerangkan bahwa IR kini dalam proses pemeriksaan lebih lanjut.
Kasus juga telah dilaporkan pihak korban ke Polres Metro Depok teregistrasi dengan nomor LP/B/1019/V/2025/SPKT/POLRES METRO DEPOK/POLDA METRO JAYA.
Demikian informasi seputar guru SMP di Depok diduga lecehkan muridnya. Semoga kasus ini bisa ditangani dengan baik oleh pihak berwajib ya, Ma.