Cara Melindungi Anak Dari Ancaman Pelecehan Seksual

Yuk Ma ketahui cara-cara ini untuk melindungi anak dari pelecehan seksual

19 September 2022

Cara Melindungi Anak Dari Ancaman Pelecehan Seksual
steemit.com

Tahukah Mama bahwa pelecehan seksual dapat terjadi pada siapa saja? Pelecehan seksual tak hanya terjadi pada orang dewasa, akan tetapi pelecehan seksual juga bisa terjadi pada anak-anak dari berbagai ras, kelompok sosial ekonomi, agama ataupun budaya.

Bahkan kasus pelecehan seksual di Indonesia telah meningkat pada tingkat yang mengkhawatirkan. Mama perlu ingat bahwa tugas orangtua adalah melindungi dan mengenalkan pada anak tentang konsep mana hal yang benar dan salah terkait sentuhan dan tindakan yang mengarah ke pelecehan seksual.

Orangtua juga terkadang sering bertanya-tanya kapan harus mulai berbicara dengan anak tentang masalah untuk menghindarkan anak dari pelecehan seksual.

Untuk itu, berikut adalah rangkuman informasi dari hasil diskusi antara Popmama.com bersama Christine Anggraini, M.Psi., seorang Psikolog Klinis Dewasa melalui live streaming TikTok pada Senin (12/9/2022) tentang cara melindungi anak dari ancaman pelecehan seksual.

Simak yuk, Ma!

1. Bangun kedekatan dengan anak

1. Bangun kedekatan anak
Pexels/Brett Sayles

Membangun kedekatan antara Mama dan anak mama sangatlah penting. Ciptakan komunikasi dengan anak serta pahami apa yang dirasakan oleh anak sesuai dengan karakter dirinya.

Hal ini diperlukan agar jika ada sesuatu yang tidak beres menimpanya, anak dengan sesegera mungkin bisa memberi tahu Mama tentang hal itu.

2. Ajari anak-anak istilah yang benar untuk bagian tubuh mereka

2. Ajari anak-anak istilah benar bagian tubuh mereka
Pexels/Barbara Olsen

Hal berikutnya yang bisa Mama lakukan untuk mencegah pelecehan seksual pada anak adalah dengan cara mengajari kepada anak istilah yang benar untuk bagian tubuh privat atau intim mereka.

Mengajari anak tentang hal ini bertujuan apabila anak disentuh secara tidak tepat di bagian tubuh privat, mereka dapat dengan jelas mengomunikasikannya kepada Mama atau siapa pun tentang apa yang terjadi pada dirinya.

Editors' Pick

3. Perbedaan sentuhan aman dan tidak aman terhadap anak

3. Perbedaan sentuhan aman tidak aman terhadap anak
Pexels/Daria Obymaha

Terkadang seseorang yang merasa gemas atau penasaran ingin menyentuh anak akan langsung dengan bebasnya menyetuh tubuh anak mama. Oleh karena itu, Mama perlu memberitahu pada anak mengenai sentuhan aman dan sentuhan tidak aman yang diterima oleh anak dari orang lain di sekitarnya.

Sentuhan aman adalah sentuhan yang didapat oleh anak dan menimbulkan perasaan aman dan nyaman pada anak.

Selain itu sentuhan aman merupakan sentuhan yang mendapatkan izin dari pihak yang disentuh. Atau lebih dikenal dengan sentuhan yang boleh dilakukan setelah mendapatkan consent atau persetujuan afirmatif yang diberikan secara sadar. Tanpa adanya consent atau persetujuan seksual dari penerima, maka suatu tindakan atau sentuhan ini bisa dikategorikan sebagai pelecehan seksual.

Sementara itu sentuhan tidak aman sentuhan yang membuat anak merasa gugup, cemas, dan khawatir. Contohnya sentuhan yang terjadi pada area ketiak yang dekat dengan area payudara.

4. Ajarkan anak untuk menolak perbuatan aneh dari orang lain

4. Ajarkan anak menolak perbuatan aneh dari orang lain
Pexels/Ron Lach

Mama bisa mengarjakan anak untuk "Say No" atau bilang tidak terhadap perilaku mencurigakan yang diterima dari orang lain.

Ketika anak merasa bahwa dirinya akan dipegang bagian tubuhnya oleh orang lain, maka anak bisa menghindar. Selain itu, sebisa mungkin ajari anak untuk tidak hanya berduaan dalam suatu ruangan.

Lebih baik berkumpul beramai-ramai bersama dengan teman-temannya yang lain.

5. Kenalkan pada anak tentang respon yang diterima saat dilecehkan

5. Kenalkan anak tentang respon diterima saat dilecehkan
Pexels/Anastasia Shuraeva

Respon seseorang ketika mendapatkan perlakuan peleceha seksual itu berbeda-beda, Ma. Respon ini dikenal dengan 3F (Fight, Flight, Freeze).

3F adalah respon biologis manusia ketika menghadapi bahaya seperti pelecehan seksual. Saat terjadi pelecehan, manusia bisa melakukan 3F berikut ini:

  • Fight: melawan tindakan pelecehan yang didapat.
  • Flight: berlari untuk menghindari tindakan seksual dari orang yang melecehkan.
  • Freeze: saat dilecehkan justru badan akan kaku dan tidak mampu bergerak.

6. Bagaimana cara orangtua melindungi dan memulihkan trauma anak dari pelecehan seksual

6. Bagaimana cara orangtua melindungi memulihkan trauma anak dari pelecehan seksual
Pexels/RODNAE Productions

Anak yang telah mengalami pelecehan seksual biasanya susah untuk terbuka dan melaporkan apa yang sudah terjadi pada dirinya. Oleh karena itu, sebagai orangtua penting untuk membangun ikatan rasa aman dengan anak. Agar anak merasa aman dan percaya untuk menceritakan segala hal terjadi padanya kepada orangtua.

Saat di lingkungan luar, anak merasa tidak terlindungi. Maka setidaknya Mama harus memberikan kenyamanan dan jaminan bahwa anak terlindungi dengan kehadiran orangtua.

"Kita sebagai orangtua bisa bersikap tetap terbuka dan memberikan rasa aman serta memastikan ketika orang lain tidak mendukungnya, kita sebagai orangtua yang merupakan rumah anak pasti mendukungnya," ucap Christine Anggraini.

Untuk memulihkan trauma pada anak yang mengalami pelecehan seksual, langkah pertama serta yang paling utama yang dapat Mama lakukan adalah memberikan rasa aman.

Selain itu, lebih lanjut Mama bisa membawa anak langsung menemui psikolog. Hal ini karena trauma yang dialami setiap anak berbeda-beda. Konsultasikan apa yang perlu Mama lakukan untuk membantu menyembuhkan trauma anak.

"Ada baiknya untuk mengecek ke dokter atau psikolog profesional supaya bisa dipantau juga kondisi anak seperti apa," tambah Christine.

7. Bentuk dukungan untuk anak atau korban yang mengalami pelecahan seksual

7. Bentuk dukungan anak atau korban mengalami pelecahan seksual
Pexels/Andrea Piacquadio

Mendapat perlakuan seperti pelecehan seksual adalah kejadian atau fase terberat yang pernah dialami dan dilalui dalam hidup anak.

Sebagai orangtua ataupun orang lain, dukungan yang bisa diberikan untuk anak atau korban yang mengalami pelecehan seksual yang utama adalah lebih baik jangan tanyakan rincian kejadian yang menimpa dirinya. Hal ini akan menyakitkan bagi korban.

Tidak perlu menanyakan bagaimana detail runtutan kejadian pelecehan seksual yang terjadi. Apabila pertanyaan-pertanyaan itu terus-menerus ditanyakan justru akan membuat anak atau korban kembali membuka memori dan menimbulkan trauma yang semakin mendalam.

Untuk mendukung anak, akan lebih baik jika orangtua atau orang di sekitarnya membantu untuk memulihkan kondisi mental dengan cara menawarkan bantuan salah satunya berupa konsultasi ke psikolog.

Keamanan anak perlu untuk selalu Mama perhatikan. Semoga beberapa cara melindungi anak dari ancaman pelecehan seksual bisa membuat Mama aware dan menjadi pengetahuan baru bagi Mama.

Baca juga:

The Latest