- Efek dari penyakit pada sumsum tulang, misalnya kanker darah seperti Leukemia, atau kelainan sumsum tulang lainnya.
- Anemia aplastik atau kondisi lain yang membuat sumsum tulang tidak mampu menghasilkan sel darah dengan baik.
- Kekurangan nutrisi penting seperti vitamin B12, folat, atau zat besi yang dibutuhkan tubuh untuk produksi sel darah.
- Paparan zat racun, obat kemoterapi, radiasi atau beberapa obat tertentu yang merusak sumsum tulang.
Benarkah Trombosit Rendah Membuat Anak Mudah Memar?

- Trombosit rendah membuat anak mudah memar karena berperan dalam pembekuan darah
- Penyebab trombosit rendah antara lain efek penyakit pada sumsum tulang, kekurangan nutrisi, dan paparan zat racun
- Langkah aman saat trombosit anak rendah termasuk pengawasan dokter, hindari aktivitas berisiko benturan, dan nutrisi pendukung kesehatan darah
Saat melihat tubuh anak tiba-tiba penuh lebam, banyak orangtua langsung cemas dan bertanya-tanya apa penyebabnya. Banyak yang tidak tahu bahwa salah satu kondisi yang bisa membuat anak mudah memar adalah karena trombosit sangat rendah.
Kondisi ini sering terjadi pada anak yang sedang menjalani pengobatan penyakit tertentu, termasuk leukemia. Berikut Popmama.com telah merangkum informasi mengenai benarkah trombosit rendah membuat anak mudah memar?
Apa Itu Trombosit?

Trombosit adalah sel darah berukuran sangat kecil yang berfungsi menghentikan perdarahan. Ibaratnya, trombosit merupakan ‘tim darurat’ tubuh yang langsung datang saat ada pembuluh darah yang mengalami luka kecil.
Setiap hari, tubuh mengalami mikro-robekan di pembuluh darah akibat aktivitas normal. Pada kondisi sehat, trombosit akan segera menempel di area yang rusak, membentuk ‘sumbat’ sementara waktu agar darah tidak terus keluar.
Proses inilah yang membuat luka kecil berhenti berdarah dalam hitungan detik. Karena perannya yang penting, jumlah trombosit harus berada di batas normal.
Jika terlalu rendah, tubuh akan kesulitan menutup robekan kecil yang terjadi, sehingga darah bisa merembes ke bawah kulit dan tampak sebagai memar atau lebam.
Penyebab Trombosit Rendah

Terdapat beberapa alasan mengapa trombosit seorang anak menjadi rendah. Melansir dari Medline Plus, berikut beberapa penyebab trombosit rendah:
Mengapa Trombosit Rendah Membuat Anak Mudah Memar?

Trombosit yang rendah membuat anak lebih mudah mengalami memar (ecchymosis). Secara medis, trombosit berperan sebagai komponen utama dalam proses pembekuan darah.
Trombosit bekerja dengan cara langsung menutup kerusakan kecil pada pembuluh darah. Ketika jumlah trombosit sangat rendah, mekanisme sumbatan ini gagal terbentuk.
Mikro-robekan tidak tertutup, sehingga darah perlahan merembes keluar dari pembuluh dan berkumpul di bawah kulit. Inilah yang tampak sebagai lebam atau memar.
Pada anak dengan trombosit rendah, benturan ringan yang biasanya tidak menimbulkan apa pun dapat menyebabkan memar.
Bahkan hal-hal sederhana seperti sedikit tekanan pada kulit, gesekan pada tangan atau kaki, digendong atau dipegang agak kuat dapat membuat pembuluh darah kecil pecah, sehingga darah keluar ke jaringan sekitarnya dan memunculkan memar baru.
Hal yang Bisa Dilakukan saat Trombosit Anak Rendah

Ketika trombosit anak berada di bawah batas normal, orangtua perlu memberikan perhatian ekstra karena tubuh anak lebih rentan mengalami perdarahan maupun memar. Berikut beberapa langkah aman yang bisa dilakukan untuk membantu menjaga kondisinya tetap stabil:
1. Ikuti pengawasan dan kontrol dokter secara rutin
Trombosit rendah memiliki banyak penyebab, sehingga pemantauan dokter sangat penting. Dokter akan menentukan jadwal pemeriksaan darah, pemantauan gejala, atau tindakan medis seperti transfusi trombosit bila dibutuhkan.
2. Hindari aktivitas yang berisiko benturan
Saat trombosit rendah, tubuh anak lebih mudah berdarah. Sebaiknya hindari aktivitas seperti berlari kencang, melompat, bermain kasar, atau olahraga kontak yang bisa memicu benturan.
3. Gunakan pakaian yang lembut dan nyaman
Gesekan kecil saja bisa memunculkan memar. Pastikan anak memakai pakaian berbahan lembut, tidak ketat, dan tidak memiliki bagian yang bisa menggesek kulit terlalu keras.
4. Jaga lingkungan agar aman
Rapikan sudut meja, singkirkan benda keras di sekitar tempat bermain, dan pastikan anak bermain di area yang aman untuk mengurangi risiko cedera kecil.
5. Hindari obat-obatan yang mengencerkan darah
Beberapa obat seperti ibuprofen atau aspirin bisa meningkatkan risiko perdarahan. Selalu konsultasikan pada dokter sebelum memberikan obat apa pun kepada anak.
6. Pastikan anak cukup istirahat dan terhidrasi
Istirahat membantu tubuh memulihkan diri, sementara cairan yang cukup mendukung fungsi organ dan peredaran darah.
7. Beri perhatian pada tanda-tanda perdarahan
Orangtua perlu segera berkonsultasi jika muncul tanda seperti:
- memar bertambah banyak,
- mimisan berulang,
- gusi sering berdarah,
- bintik merah di kulit (petechiae),
- perdarahan yang sulit berhenti.
8. Nutrisi pendukung kesehatan darah
Bantu jaga kondisi tubuh dengan memberikan makanan bergizi seimbang yang kaya vitamin B12, folat, zat besi, dan nutrisi pendukung sumsum tulang.
Meski tidak bisa langsung menaikkan trombosit pada kondisi tertentu, nutrisi tetap penting untuk daya tahan tubuh dan proses pemulihan.
9. Patuhi terapi medis yang disarankan
Pada beberapa kondisi, anak mungkin membutuhkan transfusi trombosit, pengobatan autoimun, antibiotik, atau terapi lain sesuai penyebabnya. Pastikan semua terapi dijalani sesuai anjuran dokter.
Itu dia penjelasan mengenai benarkah trombosit rendah membuat anak mudah memar? Jika memang sudah parah, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter ya, Ma.



















