Jangan Diabaikan, 5 Penyebab Perut Anak Sakit saat Sedang Cemas

Jika Mama mendengar anak mengeluh "Ma, aku sakit perut" saat cemas, segera cari tahu apa penyebabnya

5 Juli 2021

Jangan Diabaikan, 5 Penyebab Perut Anak Sakit saat Sedang Cemas
Freepik/User1952734

Saat anak ingin berkompetisi atau tampil di depan umum, apakah ia pernah mengeluhkan sakit perut tiba-tiba? Jika anak secara tiba-tiba menderita sakit perut kronis, alasannya sebenarnya bisa karena kecemasan.

Meskipun tidak semua penyakit fisik yang ditemukan terkait dengan stres atau kecemasan, perlu diingat bahwa gangguan kesehatan mental adalah masalah yang sangat serius yang perlu ditangani dengan lebih serius.

Untuk itu penting bagi orangtua untuk mengetahui apakah sebenarnya yang menyebabkan anak sakit perut saat mengalami kecemasan. Simak 5 penyebabnya perut sakit saat cemas yang telah Popmama.com rangkum di bawah ini!

1. Sakit perut bisa disebabkan oleh rendahnya serotonin

1. Sakit perut bisa disebabkan oleh rendah serotonin
Freepik/Towfiqu999

Ada beberapa alasan berbeda mengapa anak mungkin menderita sakit perut akibat kecemasan. Dilansir dari Calm Clinic, kecemasan dapat memiliki sejumlah penyebab yang berbeda. Tapi apa pun penyebabnya, kecemasan mengubah kimia di otak.

Salah satu masalah yang mungkin anak alami ketika cemas adalah bahwa ia cenderung menderita tingkat neurotransmitter yang rendah, alias serotonin.

Sebuah penelitian dalam jurnal National Centre Biotechnology Information, serotonin yang rendah menghambat sekresi asam lambung dan mungkin merupakan enterogastron endogen.

Alasan lain kecemasan pada anak adalah perubahan adrenalin tubuh, pencernaan yang melambat, dan ketegangan perut yang semuanya akan menambah tekanan pada perut. Setiap anak akan bereaksi berbeda terhadap stresnya, dan itu harus ditanggapi dengan serius.

Ada beberapa yang percaya bahwa masalah perut seperti stres ada di kepala anak dan jika mereka melupakan rasa sakitnya, rasa sakit itu akan hilang, sayangnya, ini tidak sepenuhnya benar. Rasa sakit yang diderita anak adalah nyata dan perlu ditangani dengan tepat.

Editors' Pick

2. Serotonin yang rendah akibat cemas, dikaitkan dengan Irritable Bowel Syndrome (IBS)

2. Serotonin rendah akibat cemas, dikaitkan Irritable Bowel Syndrome (IBS)
Freepik/pornpan77

Sama seperti ada alasan berbeda mengapa anak bisa merasa cemas, ada juga cara berbeda di mana sakit perut dapat muncul dengan sendirinya.

Ketika Mama melihat gejalanya tampak seperti sakit perut, ini belum tentu sepenuhnya benar. Karena anak mungkin tidak dapat membedakan perbedaan antara perut dan ususnya.

Masih berhubungan dengan serotonin, dilansir dari Well Fed Soul, rendahnya kadar serotonin akibat kecemasan, berpengaruh dengan usus anak. Bahkan kondisi ini telah dikaitkan dengan Irritable Bowel Syndrome, atau IBS. Kecemasan yang dirasakan anak dapat berupa sakit perut, perut keroncongan, mulas, diare, atau mual.

3. Mengalami gejala psikosomatik yang ditunjukkan dengan sakit perut

3. Mengalami gejala psikosomatik ditunjukkan sakit perut
Freepik/interstid

Kata psikosomatik berasal dari dua kata, yaitu psiko yang berarti pikiran, dan tubuh yang berarti somatik. Kondisi ini mengacu pada gejala yang disebabkan oleh stres atau pikiran emosional, bukan dari organ tubuh.

Setiap orang terkadang mengalami gejala somatik. Psikosomatik terjadi ketika tekanan emosional diekspresikan menjadi sensasi yang berbeda di tubuh.

Gejala yang paling sering dialami ketika anak sedang gelisah adalah sakit perut. Gejala sakit perut dapat bervariasi tergantung dari tekanan yang dialami anak. Beberapa anak yang mengalami tekanan cukup tinggi, dapat merasakan mual hingga muntah-muntah.

Selain itu, anak yang mengalami psikosomatik juga sering merasa perut kembung, bolak-balik ke kamar mandi, kehilangan nafsu makan yang disertai dengan sulit menelan. Gejala psikosomatik yang jarang terjadi adalah halusinasi pada rasa atau aroma yang menyebabkan anak jadi sakit perut.

4. Sakit perut akibat kecemasan yang dikaitkan dengan sekolah

4. Sakit perut akibat kecemasan dikaitkan sekolah
Freepik/Makistock

Tak dapat dipungkiri, perubahan tata cara pembelajaran dapat membuat anak menjadi lebih stres. Jika anak merasa cemas tentang nilainya, bicarakan dengannya tentang mencari tutor tambahan atau meminta teman sekelas untuk belajar bersama.

Setelah itu, jadwalkan juga waktu istirahat agar otak anak tidak kelebihan beban, sehingga membuatnya merasa cemas.

Pergi jalan-jalan adalah cara yang tepat untuk mengurangi stres, jadi ajaklah anak untuk berjalan-jalan dengan hewan peliharaan, atau berjalan-jalan di sekitar blok dengan Mama untuk mendapatkan udara segar.

Memasukkan yoga ke dalam rutinitas juga bisa sangat menenangkan. Semua jenis latihan fisik adalah cara yang tepat untuk meningkatkan serotonin dan membantu mengalihkan pikiran negatif atau berlebihan.

Setiap istirahat dari pikiran cemas itu baik, dan mungkin bila diulang sehingga dapat memutuskan rantai kecemasan.

5. Sakit perut juga bisa diakibatkan oleh perasaan cemas yang terinternalisasi

5. Sakit perut juga bisa diakibatkan oleh perasaan cemas terinternalisasi
Freepik/alexxxis

Bicaralah dengan anak tentang apa yang mengganggunya, jika ia ingin memberi tahu. Jika tidak, beri tahu anak bahwa Mama ada untuknya saat ia membutuhkan. Memiliki tempat yang lembut untuk jatuh dapat membantunya mengatasi masalah dan meredakan pikiran cemas.

Kompres hangat atau botol air panas juga dapat membantu meredakan kram yang terjadi di perut. Selain itu, berikan teh herbal yang dapat membantu mengatasi kecemasan anak, seperti chamomile untuk menyembuhkan perut yang mual akibat cemas.

Selama perut anak sakit, yang terbaik adalah menjaga pola makannya dengan makanan yang tidak pedas dan tidak akan menyebabkan gangguan pencernaan.

Menentukan apakah anak menyebabkan anak mengalami sakit perut saat cemas, bisa jadi tugas yang berat bagi orantua. Namun, jika kecemasan dan sakit perut yang hadir terus menerus, yang terbaik adalah mendiskusikannya dengan dokter.

Tetapi penting bagi setiap orangtua untuk mempelajari lebih lanjut tentang kecemasan pada anak agar bisa membantu mengelola gejala yang ditimbulkan ketika anak mengalami kecemasan.

Baca juga:

The Latest