Mengapa Tanggal 20 Mei Diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional?

Harkitnas atau Hari Kebangkitan Nasional diperingati pada tanggal 20 Mei setiap tahunnya. Hari Kebangkitan Nasional ini diperingati untuk mengenang berdirinya organisasi Boedi Oetomo atau Budi Utomo pada tahun 1908. Namun, Harkitnas tidak lantas ditetapkan pada tahun tersebut, melainkan ditetapkan pada tahun 1948 atau dua puluh tahun setelahnya oleh Soekarno.
Organisasi Budi Utomo muncul sebagai respons dari kondisi sosial, pendidikan, dan kebangsaan masyarakat pribumi Indonesia yang tertinggal akibat penjajahan Belanda. Lebih lengkapnya, berikut Popmama.com rangkum alasan tanggal 20 Mei diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
Sejarah dibentuknya organisasi Budi Utomo

Organisasi Budi Utomo dibentuk pada tanggal 20 Mei 1908 di gedung STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen) Jakarta oleh sekelompok pemuda pelajar STOVIA yang dipimpin oleh dr. Soetomo. Pembentukan organisasi ini berawal dari gagasan dr. Wahidin Soedirohusodo, seorang alumni STOVIA yang prihatin terhadap rendahnya tingkat pendidikan orang Indonesia dan ingin mencerdaskan kehidupan bangsa melalui bantuan dana pendidikan (studiefonds) bagi pelajar orang Indonesia berprestasi yang kurang mampu.
Pada tahun 1907, Wahidin Soedirohusodo mengunjungi STOVIA dan menyarankan kepada para mahasiswa agar membentuk organisasi yang dapat mengangkat derajat bangsa Indonesia. Ide ini diterima baik oleh Soetomo dan rekan-rekannya, sehingga mereka mendirikan Budi Utomo sebagai wadah perjuangan sosial, ekonomi, dan kebudayaan tanpa bersifat politik.
Nama "Budi Utomo" sendiri diusulkan oleh Soeradji, salah satu pelajar pendiri, dengan semboyan "Indie Vooruit" (Hindia Maju), menandakan semangat kemajuan bagi seluruh Hindia Belanda, bukan hanya Jawa.
Kongres pertama Budi Utomo diadakan pada Oktober 1908 di Yogyakarta, yang menetapkan susunan pengurus dan kantor pusat organisasi. Ketua Pengurus Besar terpilih adalah R.T.A. Tirto Kusumo dengan dr. Wahidin Soedirohusodo sebagai wakilnya, sementara para pendiri dari STOVIA menjadi pengurus cabang Betawi.
Budi Utomo menjadi organisasi pemuda pertama yang menandai kebangkitan nasionalisme Indonesia dengan perjuangan yang lebih terorganisir dan berfokus pada pendidikan serta kebudayaan, membuka jalan bagi organisasi-organisasi pergerakan lainnya di masa berikutnya.
Singkatnya, Budi Utomo lahir dari inisiatif para pelajar STOVIA yang terinspirasi oleh gagasan dr. Wahidin Soedirohusodo untuk memajukan pendidikan dan kebudayaan bangsa sebagai langkah awal kebangkitan nasional Indonesia.
Alasan tanggal 20 Mei diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional

Tanggal 20 Mei diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional karena pada tanggal tersebut, tepatnya 20 Mei 1908, didirikan organisasi Budi Utomo yang menjadi pelopor pergerakan nasional di Indonesia. Budi Utomo menandai awal kesadaran bangsa Indonesia untuk bersatu dan memperjuangkan kemerdekaan serta persatuan bangsa di tengah penderitaan akibat penjajahan Belanda.
Pendirian Budi Utomo oleh para mahasiswa STOVIA atas dorongan Dr. Wahidin Soedirohusodo ini menjadi simbol kebangkitan intelektual dan nasionalisme yang menyatukan berbagai suku dan daerah di Indonesia sebagai satu bangsa. Organisasi ini menginspirasi lahirnya gerakan pergerakan lainnya seperti Sarekat Islam dan Indische Partij yang semakin memperkuat semangat kemerdekaan.
Penetapan tanggal 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional resmi dilakukan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1948, atas usulan Ki Hadjar Dewantara dan Radjiman Wediodiningrat, sebagai pengingat dan penghargaan atas semangat persatuan dan perjuangan bangsa yang dimulai dari berdirinya Budi Utomo. Peringatan ini juga bertujuan menumbuhkan kesadaran dan semangat persatuan nasional di masa kini.
Makna peringatan Hari Kebangkitan Nasional

Hari Kebangkitan Nasional tak hanya diperingati sebagai hari berdirinya organisasi Budi Utomo. Lebih dalam dari itu, Harkitnas merupakan simbol dari semangat persatuan, pendidikan, dan nasionalisme untuk mencapai kemajuan Indonesia.
Selain mengenang sejarah, Hari Kebangkitan Nasional menjadi momen refleksi untuk memperkuat komitmen sebagai warga negara dalam membangun bangsa, mengatasi berbagai masalah sosial, dan memajukan Indonesia ke depan. Harkitnas juga mengajarkan anak bahwa persatuan adalah kunci untuk meraih kemerdekaan dan mencapai tujuan bersama sebagai bangsa.
Budi Utomo menekankan pentingnya pendidikan sebagai sarana untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan rakyat. Melalui pendidikan yang baik Mama dapat membangun generasi yang cerdas dan mampu menghadapi tantangan zaman.
Sebagai bagian dari sejarah Indonesia, peringatan Hari Kebangkitan Nasional harus diajarkan kepada anak agar dipahami, yang nantinya anak dapat menjadikannya inspirasi dalam membangun serta mewujudkan cita-cita kehidupan bangsa.