Tokoh Sahabat Nabi dari Golongan Saudagar Kaya yang Suka Bersedekah

Abdurrahman bin Auf adalah sahabat Rasulullah yang terkenal sangat kaya dan dermawan

4 Februari 2025

Tokoh Sahabat Nabi dari Golongan Saudagar Kaya Suka Bersedekah
Pexels/Noureddine Belfethi

Nabi Muhammad SAW mempunyai banyak sahabat yang sangat mulia dalam sejarah Islam. Salah satu sahabatnya yang jarang diketahui adalah Abdurrahman bin Auf, seorang saudagar kaya yang terkenal dan sangat dermawan. 

Walaupun sukses dan memiliki banyak kekayaan, beliau rela melakukan pengorbanan yang luar biasa untuk memperjuangkan Islam di jalan Allah. Berikut ini Popmama.com akan membahas kisah Abdurrahman bin Auf, tokoh sahabat nabi dari golongan saudagar kaya yang dapat diambil hikmah dalam cerita kehidupannya. 

1. Latar belakang Abdurrahman bin Auf

1. Latar belakang Abdurrahman bin Auf
Pexels/Henrik Le-Botos

Nama lengkapnya adalah Abdurrahman bin Auf bin Abdu Manaf bin Abdul Harits bin Zuhrah bin Kilab bin Murrah Al-Qurassyi Al-Zuhri. Nasabnya bertemu dengan Nabi Muhammad SAW pada Kilab bin Murrah. Ayahnya bernama Auf bin Abdul Auf dan ibunya bernama Asy-Syifa binti Auf bin Abdu bin Al-Harits bin Zuhrah.

Abdurrahman bin Auf lahir 10 tahun setelah tahun Gajah. Beliau adalah seorang laki-laki yang tampan, memiliki rambut yang hitam, kulit yang kemerah-merahan, tangan dan jari-jarinya besar, tetapi kakinya pincang karena terluka saat Perang Uhud untuk membela kaum muslim dari kaum musyrikin.

Abdurrahman bin Auf berasal dari keluarga terhormat di kalangan Quraisy yang terkenal sukses dan sangat kaya. Beliau memeluk agama Islam pada masa awal dakwah Nabi Muhammad SAW, yaitu tepatnya 2 hari setelah Abu Bakar RA memeluk Islam. Saat itu, dakwah Rasulullah dalam menyebarkan agama Islam mengalami banyak ujian dan tantangan. Namun, Abdurrahman bin Auf tetap teguh dalam iman dan kecintaannya kepada Allah dan Rasulullah SAW. 

Editors' Pick

2. Kisah hijrah Abdurrahman bin Auf dan persaudaraannya dengan Sa'ad bin Rabi’

2. Kisah hijrah Abdurrahman bin Auf persaudaraan Sa'ad bin Rabi’
Pexels/Konevi

Hijrah merupakan peristiwa penting yang menandai awal perkembangan Islam. Pada saat melakukan hijrah ke Madinah, Rasulullah SAW mempersaudarakan sahabat-sahabatnya dari kaum Muhajirin, yaitu orang-orang yang hijrah dengan kaum Anshar, yaitu penduduk Madinah. Salah satu sahabat Rasulullah yang dijadikan saudara adalah Abdurrahman bin Auf dari kaum Muhajirin dengan Sa'ad bin Rabi’ yang berasal dari kaum Anshar. 

Ketika Abdurrahman bin Auf melakukan hijrah ke Madinah, beliau tidak membawa harta kekayaannya di Makkah dan pergi menjadi orang biasa. Kemudian, Sa’ad menawarkan sebagian hartanya kepada Abdurrahman bin Auf. Namun, beliau menolaknya secara terhormat dan lebih memilih untuk memulai berdagang dari awal. Sifatnya yang penuh keikhlasan, mandiri dan pekerja keras membuatnya bisa mendapatkan kekayaan kembali dalam waktu singkat dan persaudaraannya dengan Sa’ad semakin erat. 

3. Kesederhanaan Abdurrahman bin Auf dan kegemarannya dalam bersedekah

3. Kesederhanaan Abdurrahman bin Auf kegemaran dalam bersedekah
Pexels/Pixabay

Walaupun sangat kaya raya, Abdurrahman bin Auf tidak pernah menggunakan hartanya hanya untuk kepentingan pribadi, melainkan beliau menyumbangkannya untuk perjuangan Islam. Beliau sering berkontribusi dalam perang-perang besar, seperti Perang Uhud dan Perang Tabuk. 

Ketika terjadinya Perang Tabuk, Abdurrahman bin Auf menyumbangkan hartanya dalam jumlah besar, yaitu 200 uqiyah emas untuk mendukung dakwah demi memperjuangkan Islam. Beliau hidup dalam kesederhanaan dan kekayaan yang dimilikinya selalu dimanfaatkan dengan tujuan mulia serta untuk kepentingan banyak orang. 

4. Perdagangan Abdurrahman bin Auf yang selalu mendapatkan keberkahan

4. Perdagangan Abdurrahman bin Auf selalu mendapatkan keberkahan
Pexels/Henrik Le-Botos

Abdurrahman bin Auf memulai karirnya dengan bekerja keras di bidang perdagangan. Dalam berbisnis, beliau selalu menjaga prinsip-prinsip moral, selalu berusaha jujur dan adil pada setiap transaksi, serta sering membantu orang-orang yang membutuhkan. 

Sikap baiknya yang luar biasa ini membuat bisnisnya mendapat keberkahan dari Allah, karena harta yang diperoleh dipergunakan untuk menyejahterakan orang yang membutuhkan dan menaikkan derajat umat Islam. 

5. Wafatnya Abdurrahman bin Auf sebagai sosok teladan keimanan yang tangguh

5. Wafat Abdurrahman bin Auf sebagai sosok teladan keimanan tangguh
Pexels/Mathias Reding

Ada pendapat yang menyebutkan bahwa Abdurrahman bin Auf meninggal dunia pada usia 72 tahun, dan ada juga yang mengatakan pada usia 75 tahun. Beliau dimakamkan di Pekuburan Baqi dan diimami oleh Utsman bin Affan berdasarkan wasiatnya. Abdurrahman bin Auf mempunyai 28 anak laki-laki dan 8 anak perempuan. Harta kekayaannya yang melimpah selain telah disumbangkan juga diwariskan kepada 4 orang istrinya masing-masing sebesar 80.000 dinar. 

Abdurrahman bin Auf memberikan pelajaran bagi umat Islam karena kisah hidupnya yang penuh kerja keras dan pengorbanan. Kehormatan dan harta kekayaannya yang melimpah tidak membuatnya menjadi sombong dan semena-mena terhadap orang lain. Beliau memilih untuk menjalani kehidupan yang sederhana, senang membantu sesama, dan berjuang di jalan Allah dalam membela Islam. 

Demikian kisah Abdurrahman bin Auf, tokoh sahabat nabi dari golongan saudagar kaya yang inspiratif dan patut dijadikan teladan bagi kita semua. Beliau mengajarkan agar kita selalu bersikap rendah hati, dermawan, dan tidak menyerah dalam memperjuangkan kebenaran. 

Baca juga:

The Latest