Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Apa yang Perlu Orangtua Lakukan saat Anak Melakukan Kesalahan?

Freepik/valuavitaly
Freepik/valuavitaly

Mengetahui bagaimana merespons ketika anak melakukan kesalahan, mengalami kegagalan, kemunduran adalah keterampilan penting untuk dipelajari orangtua.

Terlepas dari apakah anak kalah dalam pertandingan sepak bola, mendapat rapor yang buruk, atau mengalami kemunduran atau kekecewaan lainnya, akan ada banyak waktu dalam hidup di mana banyak hal terjadi tidak berjalan sesuai harapan orangtua.

Beberapa orangtua mungkin bereaksi dengan menghiburnya, atau pada fokus kesalahan yang dilakukan anak, atau mungkin marah pada anak atau marah kepada guru, wasit, atau pelatih, yang menyebabkan anak mengalami kemunduran.

Apapun respon dari orangtua di saat-saat ini penting untuk perkembangan sosial dan emosional anak. Mengapa ini penting? dan bagaimana respon yang tepat ketika anak mengalami kesalahan, kegagalan, atau kemunduran?

Simak informasinya yang telah Popmama.com rangkum berikut ini!

Bagaimana Reaksi Orangtua dapat Memengaruhi Seorang Anak?

Freepik/Master1305
Freepik/Master1305

Reaksi orangtua terhadap kegagalan anak dapat memiliki efek yang bertahan lama pada bagaimana anak memproses kemunduran dan melanjutkan. Reaksi juga dapat memengaruhi seberapa kuat, percaya diri, dan bagaimana anak menangani kesalahan dan kegagalannya.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Psychological Science, reaksi orang tua terhadap kegagalan anak-anak bahkan dapat menentukan pandangan anak tentang kecerdasannya sendiri.

Para peneliti di Universitas Stanford menemukan bahwa apakah orangtua memandang kemunduran dan kesalahan anak sebagai hal yang positif atau buruk, dapat membentuk keyakinan anak itu tentang kecerdasan, dan pada gilirannya, mempengaruhi masa depannya.

"Keyakinan anak-anak tentang kecerdasan memiliki dampak besar pada seberapa baik mereka melakukannya," kata Kyla Haimovitz, Ph.D., penulis utama studi dan peneliti di Departemen Psikologi di Universitas Stanford.

Para peneliti percaya itu ada hubungannya dengan pesan yang dikirim oleh reaksi orangtua kepada anak-anak. Misalnya, Mama muncul reaksi cemas atau khawatir tentang nilai ujian anak yang rendah, ini mungkin menyampaikan pesan kepada anak bahwa ia tidak akan meningkat karena kecerdasannya tetap.

Tetapi orangtua yang berfokus pada apa yang dapat dipelajari anak dari nilai ujian yang buruk dapat memberikan pesan bahwa kecerdasan tidak tetap, dan anak dapat meningkatkan nilainya melalui belajar.

Lalu, bagaimana cara tepat untuk meresponnya?

1. Perhatikan bagaimana reaksi anak

Freepik
Freepik

Mama dapat mencari tahu bagaimana cara merespon dengan mengambil isyarat dari reaksi anak terhadap kegagalan atau kesalahannya. Apakah anak bahagia karena mereka mencoba yang terbaik? Apakah ia marah pada dirinya sendiri karena gagal?

Jika anak marah atau kesal dengan dirinya sendiri karena melakukan kesalahan atau karena mengalami kegagalan, cobalah untuk membantunya menyalurkan perasaan itu ke dalam keinginan untuk mencoba yang terbaik di lain waktu.

Menyalahkan anak karena kesalahan atau kegagalan yang telah disesalinya justru dapat berdampak pada kepercayaan dirinya.

2. Fokus pada masa depan

Freepik/Tirachardz
Freepik/Tirachardz

Alih-alih hanya membicarakan tentang kerugian apa yang dialami anak selama masa-masa ini, fokuslah pada bagaimana melakukannya dengan lebih baik di lain waktu, tepatnya di masa depan.

Ingatkan anak bahwa apa pun yang salah dapat menjadi alat yang sangat berguna dan mendidik dalam mencari tahu apa yang harus dilakukan atau tidak dilakukan di masa depan.

3. Bertindak sebagai pengamat yang memerhatikan diri sendiri

Freepik/Bearfotos
Freepik/Bearfotos

Sebelum memarahi anak ketika ia berbuat kesalahan, cobalah bertindak sebagai seorang pengamat dengan memerhatikan bagaimana Mama bereaksi terhadap kesalahan yang dibuat anak.

Apakah menurut Mama, cara ini mendukung dan memberikan nasihat yang berguna? Apakah ini waktu yang tepat untuk memberikan nasihat? Apakah Mama lebih baik berbicara dengan cara yang hangat dan santai? Atau apakah Mama akan terdengar kasar, kritis, atau negatif?

Untuk membantu, bayangkan ketika Mama berada dalam posisi anak. Dalam kasus ini, penting untuk memotivasi alih-alih mengecilkan hati.

4. Menekankan proses daripada hasil

Freepik/Pch.vector
Freepik/Pch.vector

Seringkali tak disadari, namun hasil yang tak sesuai harapan terkadang membuat orangtua lupa bagaimana anak menjalani prosesnya. Apakah anak mengalami kesulitan belajar? Susah untuk fokus? Terhambat pada satu materi?

Hasil tidak dapat menilai bagaimana usaha seorang anak. Untuk mengatasinya Mama dapat membicarakan tentang apa yang menyenangkan, apa yang anak sukai dan tidak sukai, dan apa yang menurutnya dapat dilakukan dengan lebih baik di lain waktu.

Bantu anak menyalurkan energinya untuk menyusun strategi di masa depan dan fokus pada kesenangan dan kepuasan belajar, daripada menang atau mendapatkan peringkat satu.

5. Menahan diri untuk tidak menunjukkan rasa kasihan

Ilustrasi - Freepik/Pch.vector
Ilustrasi - Freepik/Pch.vector

Ketika Mama mencoba menghibur anak, berhati-hatilah untuk tidak menunjukkan bahwa Mama merasa kasihan pada anak, sikap ini dapat mengirim pesan yang berbahaya, bahwa anak memang tidak mampu.

"Alih-alih mengatakan, 'Mama sangat menyesal kamu tidak mendapat peringkat satu,'akui apa yang berjalan buruk dan fokuslah untuk menemukan solusi," kata Dr. Haimovitz

6. Berikan sudut pandang lain yang meningkatkan kepercayaan dirinya

todaysparent.com
todaysparent.com

Pastikan untuk memberi tahu anak bahwa kegagalan tidak menentukan siapa dirinya dan bahwa ada begitu banyak hal yang dapat anak kuasai.

Selain itu, Mama juga bisa menceritakan pada anak tentang saat-saat Mama mengalami kegagalan dalam sesuatu sebelumnya, dan bagaimana Mama mengubah hasilnya di waktu berikutnya.

Jika anak membuat kesalahan, yakinkan ia bahwa kesalahan adalah sesuatu yang dibuat oleh semua manusia. Fakta bahwa kita tidak selalu melakukannya dengan benar adalah salah satu hal mendasar yang membuat kita semua menjadi manusia.

7. Melakukan sesuatu menyenangkan bersama

Freepik
Freepik

Ketika anak mengalami kegagalan atau kesalahan, kepercayaan dirinya dan harga dirinya akan menurun, inilah yang bisa menyebabkan ia meragukan kemampuan diri sendiri di kemudian hari. Jika berlanjut, ini dapat menghambat anak untuk mencoba hal-hal baru.

Dukung harga diri anak dan tingkatkan kepercayaan dirinya dengan melakukan sesuatu yang ia sukai dan kuasai. Berhenti sejenak dari masalah yang dihadapi dapat membantu anak fokus pada strategi dan ide baru tentang cara mengatasi masalah dengan lebih baik di lain waktu.

8. Hindari mencoba untuk memperbaiki kesalahannya

Freepik/peoplecreations
Freepik/peoplecreations

Melompat untuk memperbaiki kesalahan sendiri merupakan bentuk dari pengasuhan "helikopter". Apa itu pengasuhan "helikopter"?

Dilansir dari Very Well Family, orangtua "helikopter" adalah orangtua yang sangat memperhatikan kegiatan dan tugas sekolah anak, dalam upaya untuk tidak hanya melindunginya dari rasa sakit dan kekecewaan, tetapi untuk membantunya sukses.

Orangtua "helikopter" diketahui selalu berada di atas anak dan menjadi terlalu terlibat dalam kehidupannya. Media populer menggunakan istilah "orangtua helikopter" untuk menggambarkan orangtua yang terlalu protektif terhadap anak-anak mereka.

Dalam hal kegagalan dan kesalahan, orangtua dapat membantu anak dengan menunjukkan bagaimana menemukan cara untuk mencari tahu apa yang harus dilakukan sendiri, alih-alih menyelesaikan seluruh masalah anak.

9. Ingatkan anak tentang cinta Mama yang tak akan ada habisnya

Freepik
Freepik

Terakhir, yakinkan anak bahwa Mama selalu mendukungnya dan Mama akan selalu berada di sana untuk mendengarkan perasaan dan pemikiran anak, baik tentang kegagalan atau kesalahan apa pun yang ia buat.

Pastikan bahwa anak tahu bahwa cinta Mama adalah sesuatu yang selalu dapat ia andalkan, apa pun kesalahannya, dan anak dapat selalu datang dan curhat kepada Mama.

Nah itulah beberapa cara untuk merespon atau bereaksi pada kesalahan dan kegagalan anak. Walaupun tak mudah melihat anak berjuang dan membuat kesalahan, ini adalah pengalaman penting yang harus dimiliki setiap anak dari waktu ke waktu.

Memberi anak kebebasan untuk membuat beberapa pilihan yang sesuai dengan usianya, bahkan jika risiko kegagalannya tinggi, membantu membangun kepercayaaan diri dan kemandirian anak sambil mengajarinya pelajaran hidup yang penting tentang kegagalan.

Baca juga:

Share
Topics
Editorial Team
Novy Agrina
EditorNovy Agrina
Follow Us

Latest in Big Kid

See More

7 Alasan Pengalaman Liburan Lebih Bermakna dari Mainan untuk Masa Depan Anak

19 Des 2025, 10:05 WIBBig Kid