6 Tahun Pertama Anak Pengaruhi Seluruh Hidupnya

Tahukah Mama bahwa 6 tahun pertama hidup anak adalah tahap terpenting dalam pembentukan intelektualnya?
Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Secara garis besar, otak manusia berkembang paling cepat pada awal kehidupan.
Sekitar 90% ukuran otak dewasa telah terbentuk sebelum si Kecil berulang tahun keenam!
Hal ini penting untuk Mama ketahui karena perkembangan otak berdampak langsung pada perkembangan kognitif anak mama.
Perkembangan kognitif adalah tahapan kemampuan seorang anak dalam memperoleh makna dan pengetahuan
dari pengalaman serta informasi yang ia dapatkan.
Perkembangan kognitif meliputi proses mengingat, pemecahan masalah, dan juga pengambilan keputusan.
Jadi, perkembangan kognitif adalah landasan kemampuan belajar, berbahasa, berlogika, dan mengendalikan emosi si Kecil sepanjang hidupnya.
Berikut telah Popmama.com rangkum informasi seputar bagaimana 6 tahun pertama anak pengaruhi seluruh hidupnya. Lengkap dengan strategi sederhana yang dapat Mama lakukan untuk menunjang perkembangan si Kecil.
1. 0–12 bulan: ledakan sinaps & eksplorasi sensorimotor

Dilansir dari Harvard Center on Children Development, bayi membentuk 700 hingga 1.000 sambungan saraf baru per detik
saat mereka menggerakkan tubuh, menatap wajah manusia lain, dan merasakan tekstur.
Pengalaman sensorik ini membangun kabel dasar di otak, dan sinaps yang jarang dipakai akan dipangkas oleh otak untuk membuat jaringan yang lebih efisien.
Pada tahap ini, Mama bisa menunjang pertumbuhan si Kecil dengan beberapa strategi berikut:
Serve and return: balas ocehan, tatapan, dan gerakan si Kecil secara responsif.
Rangsang pancaindra lewat sentuhan kulit ke kulit, lagu nina bobo, dan jalan-jalan singkat ke luar rumah.
Ciptakan rutinitas tidur dan makan yang teratur agar sistem memori dan regulasi si Kecil mulai mengenali pola.
2. 1-2 tahun: rekognisi bahasa

Pada usia ini, otak anak mama memasuki sebuah tahap yang disebut oleh para ahli sebagai vocabulary explosion.
Dilansir dari Science Daily, kosakata bisa melonjak dari belasan menjadi kurang lebih 50 kata, lalu semakin bertambah dengan cepat.
Si Kecil juga mulai mengenali benda sebagai simbol, misalnya mengenali balok sebagai “telepon.”
Perkembangan ini merupakan dasar berpikir abstrak di masa depan.
Mama bisa memberikan dukungan praktis dengan ikut menstimulasi perkembangan bahasa si Kecil. Yaitu dengan melakukan beberapa hal berikut:
Penuhi hari dengan percakapan dua arah. sebutkan nama benda yang disentuh anak, lalu beri jeda agar ia bisa mengulangi nama benda tersebut.
Baca buku bergambar setiap hari. Tunjuk gambar dan ajukan pertanyaan sederhana, bukan sekadar membacakan.
Gunakan gestur (lambaian, acungan jempol) untuk mengaitkan kata dengan makna. Hal ini akan membantu pemrosesan multimodal.
3. 2-3 tahun: munculnya fungsi eksekutif & pengendalian diri

Usia ini adalah tahap penting bagi perkembangan memori, kontrol impuls, dan fleksibilitas kognitif. Ketiga aspek ini adalah aspek terpenting dalam fungsi eksekutif manusia.
Harvard Center on Child Development menyebut bahwa kemampuan menunggu giliran dan mengikuti dua instruksi berurutan berkembang secara pesat di tahap ini.
Waktu ini juga bisa Mama gunakan untuk memprediksi kesiapan sekolah serta kesehatan mental jangka panjang.
Beberapa strategi yang bisa Mama lakukan untuk menunjang perkembangan kognitif si Kecil di tahap ini adalah:
Ajak si Kecil bermain aturan sederhana, seperti permainan simon says atau menggunakan balok warna-warni dengan memberikan instruksi sederhana seperti “susun balok merah di atas biru.”
Latih pemecahan masalah lewat tanya-jawab.
Validasi emosi si Kecil dengan sambil mengenalkan nama perasaan tersebut, seperti “Mama tahu kamu kecewa” atau “Mama paham kamu marah.”
4. 3–4 tahun: numerasi & berpikir kategoris

Pada usia ini, si Kecil mulai memahami konsep bilangan kecil, pola, dan klasifikasi benda, seperti perbedaan antara hewan dengan kendaraan.
Studi longitudinal oleh sekelompok peneliti dari Universitas Stavanger, Norwegia menemukan bahwa ketika si Kecil menunjukkan keterampilan matematika di usia ini,
hal tersebut adalah indikator terkuat untuk mulai mengembangkan potensi pencapaian akademiknya hingga masa remaja.
Mama bisa memberi dukungan terhadap perkembangannya dengan melakukan hal-hal sederhana berikut:
Libatkan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Seperti menghitung sendok saat menata meja, membandingkan tinggi mainan balok, serta mengajak si Kecil mencari pola pada kain bajunya.
Sediakan puzzle, lego, permainan sorting warna/bentuk untuk menstimulasi penalaran spasial.
Jangan terburu-buru mengoreksi jika si Kecil salah paham. Biarkan ia menjelaskan mengapa ia bisa sampai ke kesimpulan tersebut, agar penalaran logisnya terasah.
5. 4–6 tahun: integrasi bahasa, memori, & kemampuan self regulation

Di usia ini, otak anak mama mendekati 90% ukuran dewasa. Jaringan yang tersisa akan dipadatkan dan disempurnakan lewat pengalaman terarah.
Penelitian World Health Organization (WHO) menyebut bahwa pada usia 4-6 tahun, muncul kemampuan untuk menempatkan diri pada perspektif orang lain, narasi kompleks, serta perencanaan multi langkah.
Tahap ini adalah usia yang tepat untuk memantapkan kesiapan literasi, seperti koneksi bunyi-huruf, kosakata, dan pemahaman cerita, yang merupakan penentu kuat keberhasilan si Kecil di sekolah dasar.
Mama dapat memberikan dukungan praktis dengan beberapa cara berikut:
Lakukan aktivitas membaca bersama, namun mulailah melibatkan diskusi terbuka di tengah-tengah cerita. Seperti, “kira-kira apa yang akan dilakukan tokoh ini selanjutnya?”
Lakukan proyek jangka pendek bersama anak (menanam kacang, membuat kolase) untuk melatih kemampuan perencanaan, memori, dan evaluasi hasil.
Gunakan kalender gambar sederhana agar anak belajar memprediksi dan mengelola waktu. Seperti menempelkan stiker gigi ke kalender di hari Mama akan membawa si Kecil ke dokter gigi, lalu katakan “dua malam lagi kita ke dokter gigi.”
Itulah informasi mengenai 6 tahun pertama anak pengaruhi seluruh hidupnya. Semoga dapat membantu Mama dalam menunjang periode emas perkembangan kognitif si Kecil, ya!