Bolehkah Anak Berenang saat Pandemi Virus Corona? Ketahui 9 Fakta Ini!

Bukan hanya itu, ketahui juga fakta seputar keamanan berenang bagi si Kecil

18 April 2020

Bolehkah Anak Berenang saat Pandemi Virus Corona Ketahui 9 Fakta Ini
Pexels/Edneil Jocusol

Berenang merupakan salah satu olahraga yang menyenangkan bukan? Dan anak mama pastinya suka melakukan kegiatan yang satu itu.

Tak jarang, jika anak-anak menghabiskan waktu berjam-jam untuk tetap bermain dan berada di kolam renang.

Ketika si Kecil sedang berenang, ini waktunya Mama juga memerhatikan keamanannya selama dan sehabis berenang.

Temukan beberapa fakta seputar keamanan si Kecil selama berenang seperti yang telah Popmama.com berikut ini.

1. Mengapa mata si Kecil merah setelah berenang?

1. Mengapa mata si Kecil merah setelah berenang
independent.co.uk

Mata anak yang terlihat merah, dan terasa perih terjadi karena banyaknya kandungan klorin yang terdapat pada kolam renang.

Mama dapat mengatasi ini dengan mudah, bilas matanya dengan pencuci mata steril atau larutan air buatan.

Pastikan juga agar si Kecil mengenakan kacamata renang ketika berenang di lain waktu. 

Sebagian anak memang terbiasa membuka mata saat berada di dalam air, matanya tetap berfungsi dengan baik meski tidak memakai kacamata.

Namun, jangan dibiarkan saja. Mata anak tetap harus dilindungi pada waktu berenang.

2. Apakah aman jika si Kecil berenang setelah makan?

2. Apakah aman jika si Kecil berenang setelah makan
greatershepparton.com

Dilansir dari laman mayoclinic, sebenarnya tidak apa-apa jika si Kecil bereng setelah mengonsumsi makanan ringan ataupun camilan. 

Berbeda jika anak baru saja menghabiskan makanan berat.

Ajak si Kecil untuk beristirahat sebentar ketika merasa ngantuk dan lesu sebelum ia berenang. 

Berikan waktu untuk tubuh si Kecil beradaptasi. Setelah jeda 1 jam kemudian, barulah aktivitas renang bisa dilakukan.

3. Apakah berbahaya menelan air kolam berenang?

3. Apakah berbahaya menelan air kolam berenang
Pexels/Juan Salamanca

Anak Mama kemungkinan menelan air kolam berenang ketika ia belajar untuk berenang untuk pertama kali. Jika ia menelan sedikit air, maka itu tidak menjadi masalah.

Namun jika ia menelan cukup banyak air, itu bisa bebahaya.

Jika air sudah banyak masuk maka dapat menyebabkan munculnya penyakit dalam tubuhnya. Mama dapat mendorong si Kecil agar mau memuntahkan air yang masuk ke mulutnya.

Editors' Pick

4. Di usia berapakah sebaiknya anak mama mulai berenang?

4. usia berapakah sebaik anak mama mulai berenang
familyvacationcritic.com

Faktanya, menurut Terri Lees, yang merupakan pelatih instruktur Palang Merah dan anggota dari organisasi Dewan Penasihat Ilmiah, anak mama tidak akan menjadi perenang yang kompeten sampai usia 6-7 tahun. 

Namun itu terjadi memerlukan proses. Jadi dengan membiarkannya berenang saat usia 4-5 tahun akan menjadi pilihan yang.

Pada usia tersebut, si kecil juga sudah cukup besar dan tidak kaku untuk berenang.

5. Bolehkah si Kecil berenang ketika mereka sakit atau memiliki luka?

5. Bolehkah si Kecil berenang ketika mereka sakit atau memiliki luka
todaysparent.com

Sebenarnya tidak masalah bagi anak untuk berenang saat ia menderita penyakit seperti pilek atau penyakit ringan lainnya.

Selama mereka merasa fit dan sehat untuk melakukannya. 

Tidak masalah juga bagi anak-anak untuk berenang ketika ia memiliki luka dan goresan. Namun jika itu luka yang berdarah, sebaiknya si Kecil tidak berenang terlebih dahulu.

6. Bagaimana jika anak gatal-gatal sehabis berenang?

6. Bagaimana jika anak gatal-gatal sehabis berenang
metroparent.com

Gatal sehabis berenang atau disebut jga swimmer's itch ternyata disebabkan oleh larva cacing dari parasit kecil yang masuk dan menginfeksi kulit si kecil. 

Banyak menyebabkan munculnya bintik-bintik pada tubuh si Kecil.

Larva atau telur kupu-kupu biasanya menempel pada pohon atau daun dekat kolam renang, saat angin bertiup kencang maka larva terlepas dan jatuh ke air di dalam kolam.

Larva cacing atau kupu-kupu ini tidak berbahaya, dan tidak menular.

Rasa gatal yang terjadi dapat hilang dengan sendirinya selama 1 hari hingga seminggu.

Selama itu, Mama dapat mengoleskan garam epsom atau soda kue agar mengurangi rasa gatal pada tubuhnya.

Jika anak biasa memakan lotion anti gatal, berikan saja jika itu sudah cocok untuk kulitnya.

7. Mengapa sebaiknya si Kecil minum sehabis berenang?

7. Mengapa sebaik si Kecil minum sehabis berenang
Freepik

Mama perlu menjaga tubuh si kecil tetap terhidrasi meskipun ketika ia sedang berenang. Itu akan membantunya menjaga kandungan air dalam tubuhnya.

Beri ia minum air mineral sehabis ia berenang.

Bukan hanya tubuh, air juga dapat menjaga kulit dan rambutnya terhidrasi dan membuatnya lebih sehat dan juga dapat mengurangi terjadinya kram setelah berenang.

8. Amankah jika si Kecil berenang tanpa pelampung?

8. Amankah jika si Kecil berenang tanpa pelampung
Freepik/Tomasz Zajda

Sebaiknya anak Mama menggunakan pelampung ketika ia berenang, apalagi pada usianya yang masih rentan.

Namun jika tidak, Mama harus mendampinginya, memberikan pengawasan, dan perhatian selama anak berenang.

Pilihlah ban renang yang berbentuk O. Hindari ban renang yang dikenakan pada tangan, maupun juga pada leher si Kecil. 

9. Amankah si Kecil beredang saat pandemi Covid-19?

9. Amankah si Kecil beredang saat pandemi Covid-19
fatherly.com

Sebagaimana yang dilansir dari techtime, berenang umumnya aman. Ini dikarenakan kandungan klorin yang terdapat pada kolam berenang sangat efektif dalam menjaga kebersihan kolam, bahkan mampu membunuh kuman dan virus dalam kolam.

Namun ada kondisi yang kamu perlu perhatikan.

Seiring dengan program social distancing dan WFH yang digalakan oleh pemerintah, ada baiknya jika kamu dan si Kecil menunda terlebih dahulu kegiatan berenangmu.

Mungkin air dalam kolam berenang itu aman, namun kamu tidak tahu dengan pengunjung di kolam berenang umum.

Namun bila kamu melakukannya di kolam berenang dalam rumahmu, itu tidak akan menjadi masalah.

Pastikan selalu kesehatan dan keamanan si kecil baik sebelum, maupun sesudah berenang. Jika ada keluhan, coba tangani atau tanya kepada doktermu. 

Perhatikan juga keamanannya ketika melakukan aktivitas fisik lainnya.

Baca juga:

The Latest