Yuk Cari Tahu, Apakah Anak Balita Boleh Mengonsumsi Telur Asin?
Telur asin berbahaya tidak ya bagi anak balita?
9 Oktober 2021

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Telur asin dikenal memiliki rasa gurih yang disukai banyak orang. Telur berwarna biru muda ini menjadi pelengkap makan yang murah dan nikmat.
Seperti namanya, telur asin memiliki rasa yang lebih asin dari telur ayam pada umumnya. Kuning telurnya sendiri memiliki rasa yang lebih gurih. Makanan ini digunakan sebagai pelengkap berbagai sajian yang dikenal dengan nama salted egg.
Terlepas dari rasanya yang gurih dan enak, apakah telur asin boleh dimakan oleh balita? Mengingat kandungan garam dan kolesterol dalam telur asin sangatlah tinggi, bahkan berbahaya jika dimakan oleh orang dewasa.
Sebelum memberikan si Kecil telur ayam, ada baiknya Mama mencari tahu dahulu manfaat, bahaya, dan kandungan telur asin bagi balita di Popmama.com.
1. Apakah anak balita boleh makan telur asin?
Anak balita sebenarnya belum diperbolehkan mengonsumsi telur asin. Mengapa begitu? Sebab telur asin merupakan salah satu makanan yang dilarang untuk dikonsumsi si Anak di masa MPASI. Anak balita di usia 6 bulan ke bawah juga sebaiknya tidak diberikan makanan satu ini.
Tubuh mereka belum membutuhkan asupan nutrisi yang terlalu banyak, apalagi garam. Sedangkan telur asin memiliki kandungan garam yang amat tinggi. Kebutuhan nutrisi anak 6 tahun kebawa akan dicukupi hanya melalui ASI atau susu formula saja.
Memberikan si Kecil makanan tinggi garam dapat mempengaruhi kebutuhan nutrisinya. Anak-anak yang terbiasa mendapatkan garam dalam jumlah berlebih dapat mengembangkan kecanduan terhadap makanan asin. Jelas ini sangatlah berbahaya bagi mereka.
Bahkan memberikan anak balita sedikit rasa asin dari garam pun hanya diperbolehkan jika perlu, tentunya dalam jumlah yang terbatas.
Editors' Pick
2. Usia berapa sebaiknya anak balita makan telur asin?
Perlu Mama ketahui, pemberian garam pada anak balita sebaiknya diberikan ketika mereka memasuki usia MPASI atau sekitar 6 bulan ke atas (lebih bak lagi diberikan pada usia 1 tahun). Garam itu dapat diberikan sebagai sumber yodium. Namun itu pun diberikan dalam jumlah yang terbatas.
Mengingat kandungan garam dan yodium yang dimiliki telur asin sangatlah tinggi, sebaiknya Mama menghindari makanan ini terlebih dahulu hingga anak berusia 1 tahun ke atas. Lebih baik memberikan mereka telur asin ketika anak mama telah menginjak usia 3 tahun ke atas.
Sebagai pengganti, Mama dapat memberikan anak telur ayam biasa. Telur ini dikenal memiliki kandungan garam dan kolesterol yang lebih rendah, meski tidak memiliki kandungan nutrisi setinggi telur asin.