9 Cara Mengatasi Anak yang Kecanduan Makanan Asin
Kecanduan makanan asin berpotensi menyebabkan berbagai penyakit di kemudian hari
18 Juli 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seiring pertambahan usia, anak mulai mengonsumsi berbagai jenis makanan dan ia mulai mengenal berbagai macam rasa, termasuk makanan asin.
Awalnya, ia mungkin mengenal rasa ini dari makanan MPASI yang Mama tambahkan sedikit garam agar lebih enak. Lalu seiring waktu, anak mulai terbiasa makan makanan asin. Apalagi dengan banyaknya camilan asin yang enak, seperti popcorn dan kerupuk.
Tapi tahukah Mama? Sesungguhnya konsumsi garam oleh anak-anak harus dibatasi lho. Berdasarkan situs boldsky.com, konsumsi garam yang disarankan bagi anak-anak adalah sebesar 1000-1500 mg per hari. Lebih dari itu, ia berpotensi membuat anak kecanduan.
Sama seperti kecanduan makanan manis, kecanduan makanan asin pun akan berakibat buruk bagi kesehatan anak. Ia dapat meningkatkan risiko penyakit serius, seperti hipertensi, diabetes dan gagal ginjal saat anak sudah dewasa nanti.
Nah, coba perhatikan anak Mama. Apakah ada tanda-tanda ia sudah kecanduan makanan asin? Jika sudah, segera atasi dengan 9 cara mengatasi anak kecanduan makan asin berikut yang telah Popmama.com rangkum yuk, Ma.
1. Makan tepat waktu dan teratur
Umumnya, konsumsi garam yang paling besar berasal dari camilan, seperti dari popcorn, biskuit, dan kerupuk. Oleh karena itu, Mama dapat mengurangi konsumsi garam anak dengan memberikan makan secara tepat waktu dan teratur.
Berikan sarapan maksimal dua jam setelah anak bangun, lalu beri makan siang pada pukul 12-1 siang, dan makan malam pada pukul 5-7 malam.
Dengan jadwal yang teratur tersebut, perut anak akan terisi sehingga keinginannya untuk mengonsumsi camilan lebih terkendali.
2. Mengganti camilan biasa dengan camilan sehat
Mengatasi kecanduan makanan asin tidak berarti anak tidak boleh mengonsumsi camilan sama sekali. Nyatanya, camilan dibutuhkan untuk menjaga perut tetap terisi sampai waktu makan tiba tanpa membuat anak terlalu kenyang.
Nah, agar porsi garam yang dikonsumsi anak tetap terjaga, Mama bisa mengganti camilan yang biasanya anak makan dengan camilan sehat, seperti kerupuk gandum dan kacang-kacangan.
3. Perbanyak konsumsi air putih
Perlu Mama ketahui, tubuh seringkali salah mengenali rasa haus sebagai rasa lapar. Oleh karena itu, saat anak ingin mengonsumsi camilan tertentu, cobalah memberikan air putih terlebih dahulu.
Konsumsi air putih juga membantu menekan rasa lapar sehingga anak tidak kalap makan camilan sebelum waktu makan tiba.
Selain itu, memperbanyak konsumsi air putih juga dapat menghindarkan anak dari dehidrasi lho, Ma!
Editors' Pick
4. Mengurangi penggunaan garam pada masakan secara perlahan
Mengatasi anak yang kecanduan makanan asin dapat dilakukan saat Mama memasak. Caranya dengan mengurangi penggunaan garam dan menggantinya dengan minyak zaitun ekstra virgin.
Namun, lakukan cara ini dengan perlahan ya, Ma. Kurangi garam sedikit demi sedikit supaya lidah anak terbiasa dengan rasa yang berubah.
Bila Mama langsung mengurangi penggunaan garam secara signifikan, perubahan rasa makanan akan terlalu ekstrim. Akibatnya, besar kemungkinan anak menjadi tidak mau makan masakan Mama.
5. Ingatkan orang sekitar untuk tidak sembarangan memberi makanan
Sama seperti menghilangkan kecanduan lain, menghilangkan kecanduan makanan asin tidak hanya membutuhkan komitmen penderitanya tapi juga orang sekitar.
Pada kasus anak-anak, mereka mungkin belum mengerti komitmen yang harus mereka lakukan. Oleh karena itu, beban untuk menjaga komitmen terletak pada orang dewasa di sekitarnya.
Mama tidak bisa menghilangkan kecanduan anak apabila orang sekitar tetap memberikan makanan asin saat anak memintanya. Usaha Mama akan sia-sia.
Oleh karena itu, ingatkan orang sekitar untuk mendukung usaha Mama dengan tidak memberikan sembarang makanan pada anak.
6. Ajak anak membuat perencaaan daftar makanan
Ajak anak berpartisipasi dalam perencanaan makanan. Melibatkan anak dalam perencanaan makanan sehari-hari dapat membantu mereka merasa memiliki kendali atas pilihan makanan mereka.
Diskusikan bersama dan buatlah menu makanan yang sehat sesuai kebutuhan anak, Mama, dan Papa.
7. Jelaskan konsekuensi negatif
Ajak anak untuk memahami dampak negatif dari makanan asin yang berlebihan, seperti risiko kesehatan, penurunan energi, atau masalah kesehatan lainnya. Beri tahu kepada anak, mengapa penting untuk menjaga pola makan yang sehat.
Sederhananya, Mama bisa menjelaskan mengenai tubuh ini satu-satunya yang kita miliki.
Biarkan anak mengerti bahwa hanya ada satu tubuh yang akan ia pakai dari kecil hingga ia dewasa. Jadi bagaimana caranya semua dirawat dan dijaga agar tahan lama dan selalu dalam keadaan sehat
8. Dapatkan dukungan profesional
Jika kecanduan anak terhadap makanan asin sangat serius atau sulit untuk diatasi, penting untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan, seperti dokter atau ahli gizi.
Dokter dapat memberikan saran dan strategi yang lebih spesifik sesuai dengan kebutuhan anak. Biasanya akan disesuaikan dengan usia, tinggi badan, berat badan, bahkan golongan darah anak.
9. Kenali dan pahami penyebab anak suka konsumsi makanan asin
Pahami penyebabnya dulu Ma, karena ini akar permasalahannya. Coba cari tahu mengapa anak mama cenderung kecanduan makan asin.
Apakah itu karena kebiasaan, tekanan emosional, gangguan makan, atau faktor lainnya? Memahami akar penyebabnya akan membantu dalam merencanakan strategi yang tepat.
Itulah 9 cara yang bisa Mama lakukan untuk mengatasi anak yang kecanduan garam.
Ingat Ma, sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Oleh karena itu, yuk lakukan cara di atas dan awasi agar konsumsi garam anak tetap dalam batas wajar.
Baca juga:
- Bronkopneumonia pada Anak: Penyebab, Gejala, Cara Mencegah & Mengatasi
- 7 Rekomendasi Merek Minyak Ikan Bebas Amis untuk Kesehatan Anak
- Apakah Wadah Plastik BPA Free Benar-Benar Aman untuk Anak?